24-11-2023
Setelah menunggu beberapa jam akhirnya pesawat mendarat. Di Australia langit sudah berubah menjadi senja, tidak mengenal rasa lelah mereka berlari keluar dari bandara dengan menggeret kopernya. Mencari sang supir yang sudah dipesan oleh Xichen, melihat seseorang melambaikan tangan Xichen dan Jiang Cheng langsung menghampiri itu.
"Tuan Xichen maaf atas keterlambatan saya?" Ucap sang supir
"Tidak apa, kami juga baru saja tiba" ucap Xichen.
Jiang Cheng tidak bisa menunggu lama dia sudah masuk kedalam mobil dan disusul oleh Xichen, sementara sopir itu memasukan koper kedalam bagasi mobil. Setelah beres dia dengan cepat masuk kedalam mobil dan melajukan mobil tersebut sesuai apa yang Xichen katakan.
"Apa Zhan ge akan baik baik saja, Xichen?" Tanya Jiang cheng dengan tangan yang gemetar dan mata yang memerah karena dia terus menangis didalam pesawat.
"Jangan khawatir dokter luar biasa sedang menangani dia, dia akan baik baik saja sayangku" ucap Xichen seraya mengelus lembut pundak istrinya dan mencium rambut hitamnya itu.
"Ayo lebih cepat lagi, ayou" ucap Xichen kepada seseorang yang sedang mengemudikan mobilnya itu.
Ya laki-laki itu tidak lain dan tidak bukan adalah Jing Guangyao, meneger Xichen yang mengurus perusahaan dicabang Australia. Setelah ibunya meninggal Ayou tidak lagi tinggal diChina karena tidak ada alasan untunya tetap berada disana. Pemakaman ibunya penuh dengan haru dan drama dari sang ayah. Ayou melihat ayahnya itu menangis ketika mayat ibunya ditimbun oleh tanah, ntah apa yang orang tua itu pikirkan? Semasa hidup dia selalu menyuruh ibunya mati namun ketika wanita itu mati dia seperti seorang yang terpuruk terlalu dalam kesedihan.
Ayou mengetahui jika sekarang Xichen tidak lagi lajang, ketika mereka menikah Ayou diundang namun dia tidak datang karena urusan pekerjaan. Bohong, semua pekerjaan telah dia selesaikan dengan sempurna namun dia tidak ingin melihat sosok yang dia cintai bersanding dengan orang lain. Seiring berjalannya waktu dia menerima takdir dan berdamai dengan dirinya sendiri. Menyibukan diri adalah salah satu cara agar cepat lupa dengan segala rasa yang pernah ada.
Ayou melihat jalanan Australia yang indah dengan senja yang menyorot kearahnya, cahaya yang begitu cantik dan indah. Matahari perlahan terbenam, pemandangan cantik berganti dengan kegelapan malam.
"Tuan Xichen, maaf jika saya mengganggu. Kebetulan sekali diperusahaan ada beberapa berkas yang harus anda tanda tangani langsung, saya tidak meminta itu sesegera mungkin setelah semua yang anda lakukan selesai, saya akan berikan berkas itu kepada anda." Ucap Ayou sesekali melihat ke kaca mobil memperlihatkan dua insan yang sedang berpelukan.
"Baik, terimakasih atas kerja kerasmu. Sesegera mungkin saya akan menyelesaikan semuanya itu" jawab Xichen
"Baik tuan" hening, setelah percakapan itu semuanya diam sampai tiba tiba mereka sudah datang dirumah sakit tempat Xiao zhan dirawat.
"Ayou, saya minta tolong untuk bawa koper ini ke apartment. Maaf telah merepotkan mu" ucap Xichen sebelum dia keluar dari mobil.
"Tidak masalah tuan, kalau begitu saya permisi" jawab Ayou didalam mobil dengan kaca mobil yang terbuka, melihat anggukan kepala Xichen sebagai jawaban Ayou langsung melajukan mobilnya pergi dari kawasan rumah sakit.
Jiang Cheng berlari setelah menanyakan kamar atas nama Xiao zhankepada receptionist dan diikuti oleh Xichen dibelakang.
"Hati-hati kamu bisa terjatuh sayang!" Ucap Xichen namun tidak ada jawaban.
Setelah menyusuri beberapa kamar, akhirnya Jiang Cheng menemukan Dylan yang sedang duduk termenung dengan tangan yang selalu mengepel didahinya. Jiang Cheng menghampiri Dylan dan menepuk pundah Dylan hingga membuat sang punya menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet but not sugar
Fanfiction"Satu kesalahan yang pernah aku buat adalah CINTA sama kamu, aku menyesal Yibo pernah dengan tulus mencintai kamu" ⚠️BXB⚠️ ⚠️NFSW⚠️ ⚠️MPRG⚠️