20

217 15 1
                                    

Jiang cheng kembali menghampiri Xichen tetapi ketika dia masuk ruangan itu kosong tidak ada tanda tanda kehidupan.

"Apa dia sudah pergi!?" Ucap nya sambil melihat isi ruangan itu ke kanan ke kiri.

Jiang cheng masuk dan melihat di samping tempat tidur ada subuah kerras yang tertimpah mangkuk.

"Apa ini" Jiang cheng mengambil kertas tersebut lalu dia memeriksa nya.

"Surat?!" Kata nya bertanya tanya melihat isi kertas yang dia pegang.

Isi surat nya seperti ini " ini aku Lan Xichen, maaf karena telah merepotkan mu sebenarnya aku datang kemari hanya ingin melihat mu dan mencoba untuk lebih dekat dengan mu. Maaf telah berbohong karena berpura pura sakit di depan mu karena aku mau kau ber empati kepada ku.

Aku tidak membenci pekerjaan aku, aku membenci diri ku yang tidak bisa jujur dan enggan untuk berbicara langsung kepada mu, Jiang cheng maafkan aku untuk sekali lagi.

Oh ya terima kasih banyak dengan bubur yang kau belikan tadi untuk ku, rasa nya sangat enak aku senang kau mengkhawatir kan ku, Jiang cheng mungkin ini kuno tapi hanya ini yang bisa aku lakukan.

Jika aku menulisnya dalam pesan di ponsel mungkin itu tidak sopan meskipun hal seperti ini juga sama tidak sopannya, tetapi hanya dengan cara ini aku bisa mengutarakan semua yang ingin aku bicarakan dengan mu.

Jiang cheng mungkin pertemuan kita singkat, tapi aku benar benar senang ketika tuhan mempertemukan ku dengan laki laki yang cantik dan juga tegas seperti ku.

aku akan mengatakan ini secara lagi tapi untuk hari ini aku hanya akan menuliskan kata ini di dalam kertas ini.

Jiang cheng, mau kah kau menikah dengan ku?!" Dari setiap kata yang Xichen tuliskan membuat mulut Jiang cheng menganga karena kaget.

Jiang cheng menatap kalimat terakhir dari pesan tersebut, dia tersenyum sedikit meskipun pertemuan nya sangat singkat seperti yang Xichen katakan tetapi di saar mereka bersama Jiang cheng merasa aman dan nyaman bila dekat dengan Xichen.

"Kenapa harus dalam sebuah surat? Kau kan bisa berhadapan dengan ku langsung" ucap nya sambil melipat surat tersebut lalu dia simpan ke saku jass nya.

Jiang cheng keluar dari ruangan itu dan pergi dengan beberapa kali dia tersenyum sendiri mengingat satu perkalimat yang ada di surat tersebut.

Banyak sekali pegawai rumah sakit yang menatap nya bingung, yang menatap nya aneh karena Jiang cheng sepanjang jalan seperti orang gila.

"Dokter jiang, apa kau baik baik saja?" Tanya salah satu teman dokter nya sambil menepuk bahu Jiang cheng yang tengah berjalan.

Jiang cheng langsung menoleh kaget kepada si penepuk " kau ini kenapa selalu mengagetkan ku" ucap nya kesal

"Maafkan aku, sedari tadi aku melihat mu sepanjang jalan tersenyum tidak jelas seperti orang gila. Apa kau gila?"

"Luhan, kau ingin aku bedah dan ku jual organ dalam mu?" Ucap Jiang cheng kesal karena di sangka gila

"Tidak tidak dokter jiang, jangan bedah aku" ucap luhan sambil terkekeh.

Luhan adalah salah satu pegawai magang yang hanya dekat dengan Jiang cheng, ketika dia baru masuk ke rumah sakit ini hanya Jiang cheng yang mengajak nya ngobrol dan juga mengajak nya ke kantin bersama. Luhan dokter spesialis anak, dia sangat menyukai anak anak kebalikan nya dengan Jiang cheng.

"Apa kau tidak ada kerjaan?" Tanya Jiang cheng

Luhan menggeleng "tidak ada, aku sedari tadi bosan menunggu jam 2 siang bertemu dengan salah satu anak yang membuat janji dengan ku minggu lalu" jawab nya.

Sweet but not sugarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang