29

127 14 1
                                    

Jiang Cheng masuk ke dalam kamarnya dengan perasaan yang campur aduk, dia merasa bersalah serta merasa sedih karena tidak ada yang mendukungnya sama sekali. Jiang Cheng membuka pintu balkon di kamarnya lalu dia duduk termenung di kursi yang sudah tersedia di sana.

"Ge, apa aku salah mencintai seorang pria?" Ucapnya melihat langit hitam yang terang dengan sinar bulan dan juga bintang.

"Apa nasib ku akan sama dengan mu?" Ujar nya lagi

"Aku mencintainya Ge!"

"Aku mencintai Xichen tanpa sengaja!"

Jiang Cheng menatap langit malam yang indah, dia rindu dengan Xiao zhan yang dimana ketika dia sedang merasa bimbang Xiao zhan ada di sampingnya.

"Ge, katakan sesuatu untukku" ujar Jiang Cheng ketika melihat bintang paling besar bersinar.

Jiang Cheng merogoh saku celananya dan mengambil ponsel lalu dia mencari kontak dengan nama Zhan gee. Panggilan tersambung namun tidak di angkat oleh sang kakak.

"Apa yang kau lakukan Zhan ge? Bukan kan disana sudah Siang, kenapa kau tidak mengangkat panggilanku??" Jiang Cheng terus mencoba menelpon Xiao zhan sampai akhir nya ada seseorang yang mengangkat telpon itu.

"Zhan ge!" Panggil Jiang Cheng

"Oh, Jiang Cheng lama tidak mendengar suara mu!"

Jiang Cheng yang kebingungan dengan suara yang tidak dia kenal itu yang mengangkat panggilan darinya.

"Apa aku salah nomer?!" Ucap nya di dalam hati.

"Hallo? Hallo?"

"Ah ya hallo, ngomong-ngomong kau siapa?!"

"Kau tidak mengenalku? Jahat sekali!"

"Eum, suara mu nampak tidak asing di telingaku tapi aku tidak tahu kau siapa?!"

"Aku Dylan, teman kampus mu"

"OH DYLAN" Dylan yang mendengar suara kencang Jiang Cheng langsung menjauhkan ponsel dari telinganya.

"Dimana kakakku?!"

"Xiao zhan sedang makan, sebentar aku akan berikan padanya"

Jiang Cheng menjawab dengan deheman dan menunggu suara kakanya yang ada di dalam ponsel.

"Eum, A-cheng. Ada apa?!" Suara panggil telah berubah menjadi Xiao zhan.

"Ge, kapan kau pulang?!"

"Tiba-tiba sekali, ada apa Jiang Cheng?!"

"Tidak ada, hanya saja aku merindukan mu!" Jawab Jiang Cheng dengan suara yang malu malu.

"Tumben sekali, tidak biasa nya kau merindukan ku"

"Apa yang kau katakan? Aku di sini selalu menunggu mu pulang ge!"

"Aku tidak bisa pulang secepat yang kau inginkan Jiang Cheng, apalagi usia kandunganku yang baru menginjak 7 bulan. Aku takut terjadi sesuatu di pesawat jika aku pulang dalam ke adaan seperti ini"

"Eum, kandungan mu semakin hari semakin membesar, kapan dia lahir ge?!"

"Entahlah, dokter memberitahuku akan sesuai dengan bulannya tapi dokter juga bilang aku harus selalu hati hati takut terjadi kelahiran awal"

"Prematur?"

"Eum, Dylan selalu mengkhawatirkan itu. Dia takut bayi ku lahir tidak pada bulannya!"

"Ge, kau tidak ingin menikah dengan Dylan?!"

"Apa yang kau bicarakan bodoh! Tentu saja tidak. Aku akan mengurus bayi ini dengan tanganku sendiri tidak perlu bantuan dari siapapun" ucap Xiao zhan di sana menolak apa yang Jiang Cheng katakan.

Sweet but not sugarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang