27

117 10 1
                                    

Malam yang di katakan tiba, Wang Yibo sudah sampai di depan restorant besar bernama Zeus seperti yang Songlan katakan. Wang Yibo keluar dari mobil nya dan berdiri tepat di depan restorant tersebut. Restorant yang sangat mewah dan juga megah dengan interior yang sangat cantik serta lampu lampu yang menambah tempat ini menjadi sangat terang dan juga ramai.

Wang Yibo masuk dan langsung di sapa oleh beberapa karyawan yang bertugas di depan pintu.

"Atas nama Tn.Wang ??" Tanya seseorang yang menghampiri Yibo

"Benar" ucap Yibo mengangguk

"Mari ikut saya tuan"

Yibo mengikuti pelayan itu pergi mencari meja yang sudah di booking oleh ayah nya.

"Silahkan tuan" ucap pelayan itu menarik kursi untuk Yibo

"Hanya saya ? Kalo boleh tahu kemana ayah saya dan yang lain nya ?" Tanya Yibo setelah duduk di kursi yang sudah di persilahkan.

"Tn. Besar Wang hanya meminta saya untuk mengantar tuan ke meja yang sudah beliau pesan, lebih dari itu saya tidak tahu tuan"

"Baiklah, terima kasih."

"My pleasure, kalo begitu saya permisi tuan" Yibo mengangguk dan pelayan itu pergi dari hadapan Yibo.

Yibo merogoh saku jass yang sedang dia pakai, mencari kontak panggilan bernama ayah nya.

"Angkat telponku, ayah"

"Apa apaan ini, jamuan apa yang ayah katakan ini"

Setelah beberapa kali menelpon akhir nya ayah nya mengangkat panggilan dari nya.

"Ada apa Yibo ?!"

"Apa yang ayah maksud ini ?! Kenapa saya harus menunggu sendiri di sini ?!"

"Tunggu sebentar dia akan segera datang"

"Dia ? Dia siapa yang ayah maksud ?! Jika dalam waktu 10 menit tidak ada yang datang saya akan pergi"

"Yibo, kau sabar lah sedikit"

"Katakan apa yang ayah rencanakan ??"

"Tidak ada, ayah sangat sibuk. Akan ayah tutup panggilan nya"

Setelah mengatakan itu panggil terputus begitu saya tanpa Yibo menjawab apa yang di katakan ayah nya. Wang Yibo menyimpan ponsel nya di meja dan dia sedikit memijat kening karena merasa kesal.

Selang waktu beberapa menit datang se orang wanita menghampiri Yibo.

"Apa kau Wang Yibo ?" Tanya wanita itu

"Ya benar, ada apa ?" Jawab Yibo dengan nada yang dingin

"Perkenalkan, nama ku Dilraba" wanita itu menyodorkan tangan nya kepada Yibo

"Ya, saya Wang Yibo" ucap Yibo dan menerima uluran tangan wanita itu.

Wanita yang bernama Dilraba itu duduk di meja yang sama dengan Yibo.

"Kenapa kau duduk di meja yang sama dengan saya ?! Meja ini sudah di pesan" ucap Yibo tidak suka kepada wanita yang kini sedang duduk berhadapan dengan nya.

"Paman Lan meminta ku untuk bertemu dengan mu di restorant ini" jawab Dilraba

"Apa benar ?"

"Tentu saja benar, untuk apa aku berbohong Yibo"

"Baiklah, lakukan apapun yang ingin kau lakukan" Yibo beranjak dari tempat duduk nya membuat Dilraba bingung.

"Yibo kau mau kemana ??" Tanya Dilraba sambil menahan tangan Yibo

Yibo melihat tangan Dilraba yang menahan nya dan melihat ke wajah Dilraba dengan ekspresi yang dingin.

"Don't you dare to touch me !!" Yibo menyingkirkan tangan Dilraba dengan sedikit kasar

"Yibo, Yibo tunggu" ucap Dilraba

"Sudah saya katakan, jangan menyetuh saya." Tegas Yibo sekali lagi pada Dilraba

"Singkirkan tangan mu" Yibo menepis lagi tangan Dilraba dari nya.

Setelah itu Wang Yibo pergi dari restorant itu tanpa memperdulikn Dilraba di sana. Dilraba yang di tinggal Yibo pergi merasa kesal dan dia langsung menghubungi orang tua nya.

"What's wrong, honey?" Ucap seorang pria di dalam ponsel Dilraba

"Daddy, Yibo meninggalkan ku begitu saja di restorant!" Jawab Dilraba sambil merengek

"Dasar anak itu, ntah kenapa dia sangat keras kepala sekali walaupun sekarang dia sedang dalam hilang ingatan"

"Daddy~~"

"Dil, kau pulang sekarang juga. Daddy akan bereskan semua nya besok"

"Baiklah daddy, aku akan pulang!"

"Daddy akan tutup telpon nya" Dilraba menjawab dengan deheman lalu di tutup panggilan itu oleh ayah nya.

Dilraba berdiri dari duduk nya, dia merapihkan baju nya yang tersingkap ke atas sampai paha. Dilraba keluar dari restorant itu dan masuk ke dalam mobil nya lalu pergi dari restorant tersebut.

Sedangkan Wang Yibo kini sudah berada di rumah nya, dia memarkirkan mobil masuk ke dalam garasi rumah nya. Dia melihat mobil kaka nya sudah terparkir sudah pasti Xichen berada di rumah sekarang.

Wang Yibo masuk ke dalam rumah dengan sangat santai meskipun saat ini dia merasa sangat kesal pada ayah nya.

"Oh Yibo, kau sudah pulang?!" Ucap Lan Xichen yang duduk sambil menonton acara tv.

"Ya ge, saya sangat lelah" jawab Yibo dan dia pun ikut duduk bersama dengan Xichen.

"Ada apa? Kenapa wajah mu terlihat sangat tertekan?"

"Kau tanyakan itu pada ayah mu sendiri"

"Apa yang ayah lakukan lagi pada mu, Yibo?"

"Lelah dengan semua kelakuan ayah !" Ucap Yibo sambil memakan cemilan di tangan Xichen.

"Cerita pada ku, ada apa?"

"HAA, dia mengirim wanita untuk makan malam bersama ku. Ntah lah aku tidak tahu siapa wanita itu rekan bisnis ayah atau anak dari rekan bisnis ayah aku tidak tahu, yang aku pertanyakan kenapa ayah selalu melakukan itu pada ku!?" Jelas Yibo dengan tangan yang masi tetap mengambil cemilan di tangan Xichen.

"Mungkin ayah akan menjodohkan mu dengan wanita itu"

"Aku masi mencintai istri ku!" Ucapan Yibo yang tiba tiba itu membuat Xichen kaget bukan main, Wang Yibo yang lupa ingatan dia tahu jika dia pernah punya istri dulu.

"Apa yang kau maksud Yibo ?"

"Ge, aku tau kau mengerti apa yang aku maksud"

"Kau mengingat semua nya?!"

"Belum, tapi aku tau aku mempunyai istri yang sangat cantik"

"Dia bukan istri mu lagi!"

"Aku tahu..." ucap Yibo dengan suara pelan.

"Jangan terlalu banyak pikiran, kau istirahat sana" titah Xichen pada Yibo

"Ge, kenapa dia meninggalkan ku ?!" Tanya Yibo tiba tiba membuat Xichen mati kutu tidak bisa menjawab pertanyaan adik nya.

"Tidak usah di bahas, kau mandi dan makan malam ibu sudah menyiapkan makanan untuk mu" Xichen mengalihkan topik agar Yibo tidak bertanya pada nya soal Xiao zhan mantan istri nya.

Karena Xichen meminta Yibo untuk istirahat Yibo menurut dan dia pergi ke kamar nya.

"Aku tidak mungkin memberitahu nya, A-Cheng akan sangat marah kepada ku" ucap Xichen

"Perlahan lahan ingatan Yibo mulai kembali lagi, apa aku bisa terus menetupi identitas mantan istri nya itu!?"

"Ah sudahlah, akan aku fikirkan besok!"

Sweet but not sugarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang