Jevan menyelesaikan kelasnya dengan cepat, biasanya Jevan akan menghabiskan waktu di ruangannya untuk memeriksa beberapa laporan atau sekedar melepas penat sejenak, kali ini memilih untuk langsung pulang setelah kelas terakhirnya selesai. Ia memberikan senyum alakadarnya pada setiap orang yang ia temui di dalam gedung 'AMS', tetapi ia tidak memberikan sedikitpun kesempatan untuk mengobrol dengan mereka.
"Heh, kok, tumben cepat pulang, Mas?" tanya istrinya ketika ia sudah tiba di rumah,
"Murid aku kan udah nggak banyak, Yang." Balas Jevan, ia melepaskan masker dan mencuci tangannya di wastafel, Arlyn mendesah, efek Covid-19 memang tidak main-main bagi pengusaha kecil seperti mereka. Sudah setahun lebih, sekolah musik Jevan mengadakan kelas online yang tentu saja tidak efektif, pada akhirnya banyak siswa yang mengundurkan diri dan menyebabkan guru-guru pengajar harus kekurangan jam mengajar. Pada akhirnya, beberapa cabang 'AMS' harus ditutup karena keadaan tersebut dan tentu saja pendapatan Jevan berkurang drastis.
"Mandi dulu, Mas." Kata Arlyn mengingatkan ketika melihat Jevan ingin memasuki kamar tidur anak-anak mereka yang baru lahir 2 minggu yang lalu, Arlyn sendiri sedang bersantai di ruang tamu setelah berhasil menidurkan si kembar dibantu oleh babysitter mereka. Jevan menyengir, ia mengubah arah langkahnya ke arah kamar tidur mereka. 15 menit kemudian, dia sudah siap untuk bertemu dengan anak-anaknya. Jevan tidak bisa sering bertemu dengan mereka karena ia yang beraktivitas di luar rumah, ia takut membawa virus yang tidak baik bagi anak-anaknya, sehingga ia mengurangi frekuensi bertemu dengan mereka.
"Harla tadi jadi dateng, Yang?" Tanya Jevan ketika Arlyn mengikutinya ke kamar si kembar. Harla, sahabat Arlyn, eh, lebih tepatnya sahabat perempuan Jevan yang juga berteman akrab dengan Arlyn. Harla juga mempunyai anak kembar yang ia lahirkan beberapa bulan yang lalu, jadi Arlyn merasa perlu meminta bantuan Harla untuk mengajarinya beberapa hal.
"Jadi, tapi dia belum mau ketemu sama si kembar. Jaga jarak dulu katanya sampai keadaan jadi lebih kondusif, anak-anaknya aja tadi nggak dibawa sama dia. Padahal kan aku mau ketemu sama mereka, sejak mereka lahir kan belum pernah dibawa ketemu orang kan?" Curhat Arlyn, Jevan bisa merasa bahwa Arlyn sedikit agak terganggu dengan keputusan Harla yang tidak mengizinkan siapapun bertemu dengan anaknya kecuali keluarga dekat.
"Sabar ya, sayang. Kan kamu tau sendiri, korona belum kelar-kelar, riskan banget kalau anak bayi yang sistem imunnya belum terbentuk sempurna dibawa keluar dan ketemu banyak orang. Harla begitu karena harus lindungin anaknya, kan? bawa anak ketemu sama temen deket emang penting buat pengenalan, tapi saat ini kan keselamatan anak adalah prioritas paling utama." Jelas Jevan, ia mencoba menghibur Arlyn yang sangat ingin bertemu dengan anak-anak Harla itu.
"Tuh, suaminya sendiri dilarang dekat-dekat anaknya kalau habis keluar, kan?" Lanjutnya lagi.
"Setiap orangtua pasti punya cara masing-masing untuk melindungi anaknya sendiri, sayang. Kamu aja tadi langsung larang aku masuk ke kamar anak-anak karena belum mandi. " Arlyn menggaruk telinganya yang tidak gatal ketika menyadari bahwa apa yang diucapkan suaminya adalah hal yang benar. Ketika kamu punya anak, hal-hal teratas di daftar prioritas kamu bukan lagi tentang kamu tapi tentang anak. Jevan menyadari bahwa istrinya merasa tidak enak karena ucapannya, ia menghampiri Arlyn dan mulai memijit punggung wanita yang baru menyandang status 'Ibu' itu dan mulai menanyakan kabarnya.
"Ada yang masih sakit, sayang?" Tanyanya lembut, Arlyn menarik tangan Jevan dan menaruhnya di atas luka bekas jahitan operasinya 2 minggu yang lalu.
"Masih suka perih," Kata Arlyn sendu. Jevan mengelus pelan perut Arlyn yang belum rata, ia ingin menunjukkan pada Arlyn bahwa ia sangat dicintai oleh suaminya.
"Cepat pulih ya, sayang. Maaf, aku nggak bisa ngelakuin apa-apa untuk membuat rasa perihnya cepat pergi." Ucapnya dengan tulus, Arlyn menyenderkan kepalanya di dada Jevan kemudian ia menutup matanya, meski Jevan pasti mengalami hari yang berat di kantor tapi ia tidak pernah lupa untuk memanjakan Arlyn dan anak-anak mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
T5L x APTOS : BEING PARENTS MEANS......
RandomYang pertama tidak akan pernah mudah, pepatah yang sangat cocok dengan 2 pasang orangtua baru yang baru saja dikaruniai anak. Mereka berusaha menjadi orangtua yang baik dengan segala kekurangan yang mereka punya. Mari berkenalan dengan Gika-Harla, y...