Arlyn menyiapkan makan siang untuk si kembar, sudah 4 bulan sejak ia memberikan mereka MPASI, ia memblender brokoli dan wortel untuk memperhalus kedua jenis sayur tersebut. Setelah itu, ia memeriksa ikan gurame yang ia rebus untuk memastikan bahwa ikan tersebut sudah cukup lembut untuk ditambahkan ke bubur si kembar. Kedua anak itu sekarang sedang bermain dengan sang Ayah setelah mereka pulang dari gereja, Arlyn dan Jevan tak pernah absen membawa keduanya ke gereja sejak peraturan PPKM dilonggarkan.
"Sayang! Ini kok badannya Rain panas banget ya?" Aktivitas Arlyn segera terhenti ketika mendengar teriakan Jevan, buru-buru ia mematikan kompor dan menghampiri Jevan di kamar anak-anak. Ia menyentuh dahi Rain, memang suhu tubuhya berbeda dari suhu normal. Wajah Rain memerah, matanya juga sudah mulai berair. Arlyn mengambil termometer di kotak P3K, memakaikan alat itu ke mulut Rain, tak lama kemudian ia mengambil termometer itu dan melihat angkanya, 37,5 derajat. Arlyn panik.
"Mas, suhu tubuh Rain tinggi banget. Siapin mobil kita harus ke Rumah Sakit sekarang." Katanya dengan panik, Jevan yang sudah terbiasa dengan kepanikan Arlyn mencobamenenangkan Mama muda itu. Bukan sekali dua kali anak-anaknya demam, dan ini mungkin akan sama dengan sakit-sakit sebelumnya.
"Sayang, tenang dulu. Jangan panik, ya... Untuk sekarang Rain kita pantau dulu, kalau kondisinya memburuk baru kita bawa ke RS ya..." Bujuk Jevan, bukannya Jevan tidak peduli pada kesehatan Rain, tapi ada saatnya segala sesuatunya kita coba tangani sendiri. Berkaca dari beberapa kejadian yang lalu dimana mereka dipulangkan dari Rumah Sakit karena anak-anaknya hanya demam biasa saja, yang kalau dirawat di rumah seharusnya tidak apa-apa. Jevan memindahkan Ara yang baik-baik saja ke kamar utama, sudah menjadi kebiasaan bagi keluarga ini jika salah satu dari anaknya sakit, maka anak lainnya akan dipisahkan untuk sementara waktu, hal ini bertujuan agar anak yang sakit memiliki waktu istirahat yang cukup dan berkualitas untuk pemulihan tubuhnya.
Saat ini Arlyn fokus untuk memantau Rain, Jevan mengambil alih pekerjaan Arlyn yang tertinggal di dapur. Hufft.. sungguh Minggu siang yang merepotkan. Siapa yang menyangka bahwa Rain akan tiba-tiba demam ketika baru pulang dari gereja? Pikiran buruk merasuki Arlyn dia ingat selama seminggu ini Rain dan Ara selalu keluar rumah untuk menemani kedua orangtuanya bekerja, apa Rain terkontaminasi saat keluar dari rumah? Arlyn tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri jika memang Rain positif C- word.
"Ssstt... anak mama yang baik... lekas sembuh ya, Nakk..." Bisik Arlyn di telinga Rain yang kini berada dalam gendongannya, anak lelaki itu sudah mulai rewel dan menunjukkan bahwa ia tak nyaman dengan kondisi tubuhnya yang sekarang, padaal tadi pagi anak ini masih baik-baik saja. Arlyn terkekeh, menertawakan dirinya sendiri, benarkah Rain baik-baik saja tadi pagi? ataukah ia yang kurang memperhatikan anak itu?
Hidung Rain mulai berair, menambah perasaan tak nyaman pada tubuhnya. Berkali-kali anak itu menggesek-gesekkan tangannya ke hidung, mungkin ada alat bernafas tersebut terasa gatal. Malam hari tak makin baik, nafas Rain mulai terengah-engah, menambah kepanikan Arlyn. Tak boleh begini, Rain sudah tidak stabil.
Jam 11 malam, Arlyn dan Jevan berhasil membawa Rain ke UGD setelah terlebih dahulu menitipkan Ara ke rumah mertuanya. Oxymeter terpasang di jari telunjuk Rain yang mungil, alat bantu nafas sudah terpasang di hidung anak itu, menambah luka dan rasa sedih di hati Arlyn dan Jevan sebagai orangtua dari Rain.
"Pasien atas nama Arain Vyeshaka Ryado positive Covid-19, dengan tingkat CT-20. Mohon Bapak/Ibu dan anggota keluarga lain yang mungkin berkontak dengan pasien segera memeriksakan diri untuk mempermudah tracking, saat ini pasien sedang dalam rujukan ke rumah sakit yang menerima pasien C-19. Mohon segera ajukan permohonan wali untuk menemani pasien. Tetap berdoa yang terbaik ya, Bapak/Ibu. Ananda Arain akan kuat jika orangtuanya kuat"
KAMU SEDANG MEMBACA
T5L x APTOS : BEING PARENTS MEANS......
RandomYang pertama tidak akan pernah mudah, pepatah yang sangat cocok dengan 2 pasang orangtua baru yang baru saja dikaruniai anak. Mereka berusaha menjadi orangtua yang baik dengan segala kekurangan yang mereka punya. Mari berkenalan dengan Gika-Harla, y...