BPM (28) It's Hurt!!!

50 4 1
                                    


"MAMAAAA!!!!" Teriakan Asyer menganggu konsentrasi Harla, ia segera mencari sumber suara itu dan menemukan sang anak dengan jari penuh darah. Harla menghampiri Asyer dengan panik, anak itu sudah menangis tersedu-sedu.

  "Kenapa sayang?" Tanyanya, ia sangat terkejut ketika mendapati jari kelingking Asyer hampir putus. Harla berteriak kesetanan! Kenapa? Apa yang terjadi?

  "MAMAA... CAKIT!!!! ACEL CAKIT!!!" Asyer turut berteriak, menambah kepanikan Harla. Ia menggendong Asyer , jari yang hampir putus itu tampak mengerikan di mata Harla, tapi ia tidak berani berbuat apa-apa selain segera melarikan anak sulungnya itu ke rumah sakit terdekat.

  Ingin fokus pada Asyer, Harla meminta salah seorang karyawannya untuk menyetir mobil. Harla menangisi Asyer yang tampak sudah lemas, darah dari jarinya tak berhenti mengalir. Seketika Harla lupa dengan pelajaran P3K yang dipelajarinya dulu di sekolah. Memang rasa panik membuat kita tak bisa berfikir jernih. Harla belum tahu penyebab Asyer bisa seperti ini, ia bisa mencaritahunya nanti setelah Asyer terobati.

    Setiba di rumah sakit, dokter menyatakan bahwa jari Asyer masih bisa diselamatkan, jaringannya belum rusak parah sehingga masih bisa dijahit. Kemungkinan besar, keadaan Asyer saat ini diakibatkan oleh gigitan hewan. Harla terhenyak mendengarnya, kejadian itu memang terjadi di petshop ketika kedua anaknya menemani Harla bekerja. Terlalu sibuk dengan urusannya, Harla tidak sadar bahwa Asyer sudah keluar dari ruang kerja Harla.

  "Harla!!!!" Suara teriakan dari seorang pria mengalihkan atensi Harla. Wajah pias dari pria tersebut membuat Harla takut, Gika tak pernah meneriakkan namanya seperti itu, Harla tidak pernah melihat wajah Gika semarah itu. Harla beringsut dari tempat duduknya, seandainya ia memilih tetap di rumah, Asyer tidak akan berada di ruang operasi sekarang. Bekas jarum suntik di nadi Harla membuktikan bahwa ia sedang berjuang bersama dengan anaknya, Harla harus mendonorkan 2 kantung darahnya pada Asyer karena anak itu sempat kehabisan banyak darah.

    Wajah pucat Harla ditambah dengan airmatanya yang mengalir terus menerus membuat Gika tidak tega, dia ingin marah, dia ingin menghakimi Harla yang tidak bisa menjaga anak mereka dengan baik. Namun, keadaan saat ini tidak bisa diselesaikan dengan emosi, Harla tampak sangat buruk sekarang. Bukan saatnya mereka terpecah-belah, mereka harus sama-sama kuat untuk Asyer.

  "Sayang," Hanya itu yang keluar dari mulut Gika setelah meneriaki wanita itu dengan amarah, ia mendekap Harla dalam peluknya, memberikan kekuatan dan mencari kekuatan untuk dirinya sendiri. Tangis Harla semakin terdengar di pelukan Gika.

   "Aaaaaahhhhh!!!!!.." Teriak Harla, suara teriakannya teredam di dada Gika. Gika hancur mendapati wanitanya seperti ini.

  "Sabar, sayang. Kamu udah melakukan yang terbaik untuk Asyer." Kata Gika menenangkan, padahal dia sendiri juga butuh ditenangkan, tetapi Harla pasti lebih syok karena melihat keadaan Asyer secara langsung.

   "Aku minta maaf, aku nggak bisa jaga anak kita dengan baik. Aku ibu yang teledor, jahat, egois. Aku gagal jadi ibu." Ceracau Harla, hati Gika teriris mendengarnya. Ketakutan Gika terjadi, Harla akan menyalahkan dirinya sendiri atas kejadian ini. Padahal, harusnya Gika mempertanyakan keberadaan suster Asyer saat kejadian terjadi. Mengapa anak itu sampai lepas dari pengawasan?

   "Sayang, udah ya.. bukan salah kamu. Jangan nyalahin diri kamu terus-terusan, kamu nggak salah sayang." Balas Gika, Harla sedikit tenang, ia membiarkan Gika menangkup wajahnya.

   "Dengerin aku ya sayang, yang terjadi saat ini biarlah terjadi. Kita harus banyak-banyak berdoa agar Asyer berhasil melewati operasi pertamanya yaa.. " Bujuk Gika lagi. Mereka kemudian duduk kembali di kursi yang disediakan. Harla belum tenang sepenuhnya, dia takut Gika akan memarahinya nanti. Lihat saja wajah pria itu tadi sangat menyeramkan. 

T5L x APTOS : BEING PARENTS MEANS......Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang