BPM (8) : QUALITY TIME

31 5 3
                                    

"Sayang!! nge-date, yuk!" Gika menghampiri Harla yang sedang menyusui Ashver dengan semangat.

"Hah? apa nih? kenapa tiba-tiba ngajakin kencan?" Tanya Harla dengan curiga, sikap suaminya itu memang aneh belakangan ini. Gika cemberut.

"Emang nggak boleh lagi ngajakin kamu kencan?" Ia menjawab pertanyaan Harla dengan pertanyaan,

"Boleh-boleh aja sih, tapi kok tumben?" Gika menjatuhkan dirinya di kasur, menghela nafas sejenak, kemudian ia duduk di samping Harla.

"Terhitung sejak si kembar lahir, kita belum pernah jalan berdua. Eh, malah nggak pernah keluar lagi. Sayang... pandemi covid udah mulai reda, ayok jalan...." Bujuk Gika, Harla menatapnya dengan ledekan.

"Kalau kita jalan berdua, anak-anak gimana?" Tanya Harla, senyuman Gika mengembang.

"Aku udah nelvon Mama." Singkat tapi Harla bisa menangkap dengan jelas maksud dari ucapan Gika itu apa. Well, memang tidak ada salahnya menghabiskan waktu berdua setelah 1 tahun lebih fokus menjadi orangtua.

Harla menyiapkan semua kebutuhan si kembar, mulai dari pakaian hingga popoknya, sementara Gika sendiri menyiapkan anak-anak mereka itu agar segera berangkat ke rumah sang kakek dan nenek, dia cukup antusias karena akhirnya bisa menghabiskan waktu sehari berdua saja dengan sang istri.

Dititipi si kembar tentu saja membuat ke-dua orangtua si kembar sangat bahagia, mereka sudah lama mendamba jalan ber-4 saja bersama cucu-cucunya itu. Calvin sudah tidak bisa lagi di ajak jalan-jalan karena anak itu lebih suka bermain dengan sepupu-sepupunya yang lain. Kedatangan Gika dan Harla disambut dengan sangat meriah, bahkan sepasang suami istri itupun keheranan dengan antusiasme yang diberikan sepasang senior itu. Ini pertama kalinya Harla meninggalkan si kembar tanpa pengawasan Gika, jadi dia memberikan instruksi yang sangat ketat kepada sang mertua mengenai anak-anak itu, dan yang pasti kita tahu, mereka tidak akan mengikuti instruksi tersebut.

Dan disinilah mereka berada, pantai Anyer!

Gika menghabiskan waktu istirahatnya untuk mempersiapkan healing terbaik untuk Harla, wanita hebat yang sudah menemani Gika dalam kurun waktu kurang lebih satu setengah tahun itu.

"Kok lihatin aku gitu banget, sih, Koh?" Tanya Harla ketika ia mendapati tatapan yang intens dari Gika,

"Sayang, boleh nggak aku minta kamu untuk manggil aku 'sayang' sesekali? Aku pengen banget dipanggil kek gitu, jangan Koko-Koko mulu...." Pinta Gika, permintaan yang membuat Harla terkikik. Mama Sharon mengajarinya untuk memanggil Gika dengan sebutan yang hormat karena dia adalah pimpinan keluarga, ternyata pria ini ingin dipanggil dengan kata yang lain. Situasi pasangan dalam setiap keluarga ternyata berbeda-beda, ya, tak selamanya laki-lakinya ingin dipanggil dengan panggilan seperti itu.

Harla mendekatkan wajahnya ke arah Gika, menatap pria itu dengan sorot kasih sayang yang dalam, Hmm... tak bisa ia pungkiri, ia rindu masa-masa hanya mereka berdua saja yang tinggal di rumah.

"Sayang, aku kangen kamu..." Bisiknya di telinga Gika, ia kemudian memberikan kecupan mesra di pipi kanan sang suami. Gika terbelalak, apa nih? kenapa istrinya jadi agresif sekarang? Reaksi yang diberikan Gika memberikan efek gelak tawa pada Harla, ia menciumi pipi Gika dengan gemas dan tak sekalipun membiarkan pria itu membalas serangannya.

Well, having a quality time with your spouse after getting kids is a blessing tho..

* * *

Jevan memarkirkan mobilnya di garasi rumah, hari ini Arlyn tidak pergi kemana-mana jadi dia yang menggunakan mobil. Ketika ia memasuki rumah, ia menyadari keadaan rumah yang hening, tak ada celotehan si kembar ataupun suara Arlyn. Ia memasuki kamar anak-anaknya, namun nihil, ia tidak menemui siapapun disana. Jevan panik, ia memeriksa ponselnya kali-kali Arlyn izin keluar bersama anak-anak tapi ia lupa membaca pesannya, tapi sekali lagi, tidak ada pesan dari Arlyn yang masuk ke ponselnya. Dengan tidak sabar, Jevan menelpon Arlyn, tak ada jawaban.

T5L x APTOS : BEING PARENTS MEANS......Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang