BPM (23): Gender Identity

34 5 12
                                    


  Arlyn mengamati wajah semringah Jevan ketika menyambut Harla dan keluarganya, Hfft.. Arlyn mendesah, Harla akan selalu menjadi bagian khusus dari Jevan, dan itu tidak bisa terelakkan mengingat bahwa perempuan inilah yang pernah membantu Jevan sembuh dari traumanya bahkan di saat Jevan belum mengenal Arlyn. Anak-anak Harla yang sudah mulai besar itu ternyata sudah berjalan, tetapi mereka tidak mau memasuki rumah Arlyn dan Jevan, mungkin karena ini pertama-kalinya mereka kesini, jadi masih merasa asing. 

  "Hello, Asyer, Ashver, selamat datang di rumah uncle Jevan dan onty Arlyn." Sapa Jevan dengan lembut, ia berjongkok untuk menyesuaikan dirinya kepada Asyer dan Ashver, jujur saja, Arlyn kesulitan mengenali keduanya karena sangat mirip. Harla dan Gika punya peraturan khusus untuk anak-anaknya ketika mereka sedang berkunjung ke rumah orang lain, yaitu tidak akan memaksa mereka untuk segera merasa nyaman disana, menurut Arlyn itu adalah sebuah ajaran yang bagus untuk melatih mental anaknya. Bayangkan betapa stressnya seorang anak jika dipaksa memasuki ruang baru yang masih asing bagi mereka. Jadi, tak apa jika mereka harus menunggu si kembar lebih lama di pintu masuk. 

  "Yang pake topi dinosaurus itu Asyer, Van, yang pake topi Boboyboy itu Ashver. Emang anak dua ini kecintaannya beda-beda." Gika mengenalkan kedua anaknya pada Jevan, ucapan Gika tersebut dibalas dengan kekehan singkat dari Jevan, begitupun Arlyn yang kini turut berjongkok di dekat sang suami. 

   "Hallo, Asyer. Hallo, Ashver." Kini Arlyn yang menyapa mereka, si kembar yang awalnya takut kini mulai tersenyum malu-malu. Memang, perempuan itu memiliki pelet yang luar biasa untuk menggaet anak.

  "Asyer dan Ashver, tolong dijaga pandangannya dari istri uncle ya." Tegur Jevan possesive membuat seisi rumahnya terbahak mendengarnya, anak-anak Harla - Gika ini memang sedikit di luar prediksi, bisanya mereka membuat Jevan cemburu. 

  Tanpa menunggu lebih lama, Asyer dan Ashver menggandeng jari kedua orangtuanya untuk masuk ke dalam rumah Jevan dan Arlyn. Ara dan Rain masih berada di dalam kamarnya karena tertidur sehabis ibadah tadi. Ketika Ara dan Rain sudah terbangun, Jevan membawa mereka ke ruang tamu, berkenalan dengan keluarga sahabatnya itu. 

  "Hallo, onty, uncle, Koko Asyer dan Koko Ashver, kenalin aku Ara." Kata Jevan, ia memperkenalkan Ara seolah-olah Ara memperkenalkan dirinya sendiri, sementara Rain yang sudah bisa berjalan, menghampiri sang ibu yang duduk bersama dengan orang asing itu. Dengan sigap, Arlyn segera menyambut Rain, langkah kakinya yang belum stabil memang suka sekali membuat anak itu terjatuh, jadi untuk menghindari itu, Arlyn harus bersikap lebih sigap. 

  "Hallo, Araa...." Balas Gika dan Harla kompak, kemudian mereka beralih pada Rain yang belum diperkenalkan ketika Jevan dan Ara sudah bergabung dengan mereka, 

   "Hallo, onty, uncle, dan koko-koko, kenalin nama aku Arain, dipanggil Rain aja yaa..." Kini Arlyn yang memperkenalkan Rain, anak itu menyembunyikan wajahnya dalam dekapan Arlyn, membuat mereka gemas kepadanya. Rain memang agak sedikit pemalu jika bertemu dengan orang baru. 

   Asyer dan Ashver, mereka fokus mengamati Ara yang berada dalam gendongan Jevan. Mungkin karena penampilan Ara yang berbeda membuat mereka penasaran, perlahan-lahan mereka mendekati Jevan dan Ara, tentu saja hal tersebut tak luput dari pengamatan ke-4 orang dewasa yang ada disana. 

  "uncle, Acel (m)au nanya..." Asyer yang memulai pembicaraan, 

  "Nanya apa, Asyer?" Tanya Jevan dengan antusias, begini ya rasanya ketika ada anak lain yang penasaran tentang anaknya. 

   "kok dia beda?" Tanya Asyer lagi, pertanyaan yang tentu membuat orang dewasa bingung dengan maksudnya. 

  "Kok di lambut-nya, ada (bu)-nga" Jujur saja, Jevan sangat bingung dengan ucapan Asyer, namun kemudian ia mengerti ketika Ashver menunjukkan bando yang dipakai oleh Ara. 

T5L x APTOS : BEING PARENTS MEANS......Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang