Harla menatap tajam suster anaknya yang paling muda itu, dia yang kemarin mengatakan bahwa sang Ibu sedang sakit sehingga ia lalai menjaga si kembar, ternyata kejadiannya terulang kembali. Harla membawa kedua susternya ke Petshop untuk membantunya menjaga si kembar ketika dia sedang bekerja, namun yang terjadi adalah sebaliknya, Harla yang membantunya untuk bekerja. Sungguh aneh bukan? Ada Gika di sampingnya saat ini, berusaha menguatkan Harla untuk membuat keputusan.
"Ibunya sakit keras, Mbak?" Tanya Harla, ia mencoba menghadapi pengasuh anaknya itu dengan kepala dingin.
"Iya, Bu. Ibu saya sudah sakit keras sejak sebulan yang lalu. Maaf kalau saya jadi lalai menjaga si kembar." Balas susternya takut-takut, Harla menghela nafas lelah, ia memijat dahinya dengan pelan karena frustasi.
"Mbak mau pulang?" Tanya Harla dengan lembut, sebagai seorang Anak yang sudah menjadi seorang Ibu, Harla paham betul bahwa kehadiran anak saat penting di saat-saat sulit orangtuanya.
"Saya izinkan Mbak pulang untuk melihat Ibu, saya nggak akan menghalangi Mbak." Lanjutnya,
"Tapi, Bu... saya harus tetap kerja untuk membayar biaya berobat ibu." Sambut Mbak Dinda, nama dari susternya.
"Nggak apa-apa, Mbak pulang dulu aja untuk sementara waktu. Saya akan membekali Mbak dengan gaji sebulan, jadi Mbak pulang bawa uang gaji 2 kali lebih banyak dari biasanya. Kalau nanti keadaan Ibu Mbak sudah membaik, Mbak boleh datang lagi ke saya." Kata Harla, menurutnya ini adalah keputusan terbaik yang bisa ia berikan sekarang. Ia tak mungkin memaksa seseorang yang sedang kalut untuk bekerja.
"Tapi anak-anak gimana, Bu?" Tanya Mbak Dinda lagi,
"Biar anak-anak jadi urusan saya, Mbak. Nggak apa-apa, Mbak ambil cuti dulu aja." Balas Harla, dengan demikian, persoalan tentang kelalaian ini berakhir sampai disini. Besok, Mbak Dinda akan kembali ke kampung halamannya dengan tiket yang sudah dipesan oleh Gika.
"Asyer, makanannya ditelan dulu ya, sayang." Dengan sabar, Harla menunggu Asyer yang tidak menelan makanan di mulutnya, sudah menjadi kebiasaan Asyer memainkan makanannya di dalam mulut.
"Asyer, makanan nggak boleh dimainin ya..." Sang Ayah yang sibuk menyuapi Ashver pun turut menegur anak sulungnya itu, mendengar suara berat milik Ayahnya, Asyer segera menelan makanannya.
Sudah Gika katakan, Harla itu terlalu lembut kepada kedua anaknya, sehingga Asyer tidak takut kepada Harla. Wanita itu sabar menunggu Asyer yang berulah, tapi Gika tidak, ia selalu tegas terhadap anak-anaknya jika mereka melakukan kesalahan.
Saat ini mereka sedang berada di dapur petshop, salah satu ruangan yang tidak dimasuki oleh pengunjung, jadi Harla berfikir bahwa disinilah tempat paling tepat bagi Asyer dan Ashver untuk menyantap makan siangnya.
"Solii... Ma...Paa..." Ucap Asyer setelah dia menelan makanannya, mereka berdua memang sudah diajarkan 3 kata ajaib sejak dini; tolong, maaf, dan terimakasih.
"Jangan diulang ya, Naakk..." Ucap Harla dengan lembut, Asyer mengangguk. Kemudian dia tidak mengulang hal yang sama ketika suapan berikutnya masuk ke dalam mulutnya. Biasanya, Harla dan Gika akan memberikan kebebasan kepada Asyer dan Ashver untuk makan sendiri, tapi karena kali ini mereka diburu waktu oleh pekerjaan, akhirnya mereka memutuskan untuk menyuapi si kembar. Akan membutuhkan waktu yang lama jika si kembar makan sendiri.
Harla belum selesai menyuapi Asyer ketika seseorang memanggilnya,
"Mbak, ada klien yang mau bertemu." Kata salah satu staff petshop itu kepadanya, Harla bingung, apakah dia harus membuat tamunya menunggu atau membiarkan Asyer menghabiskan makanannya sendiri?
KAMU SEDANG MEMBACA
T5L x APTOS : BEING PARENTS MEANS......
RandomYang pertama tidak akan pernah mudah, pepatah yang sangat cocok dengan 2 pasang orangtua baru yang baru saja dikaruniai anak. Mereka berusaha menjadi orangtua yang baik dengan segala kekurangan yang mereka punya. Mari berkenalan dengan Gika-Harla, y...