Harla bergerak gelisah dalam tidurnya, matanya yang sempat tertutup kini terbuka lagi. Banyak hal yang menjadi bahan pemikirannya saat ini hingga ia tak bisa tidur, Gika yang tidur di sampingnya itu-pun dapat merasakan pergerakan sang istri. Seolah paham kegelisahan Harla, Gika menariknya ke dalam pelukan.
"Tidur, Sayang." Bisiknya di telinga Harla, Harla menenggelamkan kepalanya di dada Gika dan berusaha menutup matanya kembali, namun, nihil. Pikiran-pikiran liar berlarian di otaknya. Menyadari itu, Gika membuka matanya dan menatap mata Harla dalam.
"Kamu mau cerita?" Tanya Gika, sungguh ia tak tega melihat sang istri begini. Harla menggeleng, tetapi tangannya memeluk tubuh Gika dengan erat. Gika masih menunggu Harla untuk menenangkan diri, meskipun berstatus sebagai suami-istri, terkadang ada beberapa hal yang tak ingin dibicarakan dan hanya disimpan di dalam hati.
"Aku bingung dengan keadaan kita yang sekarang ini, Koh." Kata Harla memulai sesi curhatnya, all ears for Harla. Gika menyiapkan telinganya untuk mendengar pendapat sang istri.
"Aku udah mulai nyaman kerja di petshop, tapi dengan keadaan kita saat ini, aku jadi memikirkan ulang keputusanku untuk tetap kerja. Kamu udah mulai serinng ke kantor, Mbak Dian belum balik dari kampung dan aku juga nggak bisa percaya lagi sama orang lain yang akan menjaga anak-anak. Aku pengen berhenti kerja, tapi aku kek ngerasa kosong kalau nggak kerja." Lanjut Harla lagi, Gika mengeratkan pelukannya pada tubuh mungil Harla. Menjadi orangtua sebenarnya adalah sebuah seni untuk menahan diri agar tidak egois demi mendukung tumbuh kembang anak.
"Sayang, kamu ke petshop nggak tiap hari, kan, seperlunya aja." Komentar Gika, memang, Harla sudah tidak sesering itu ke petshop semenjak jadwal WFO Gika berubah.
"Nggak apa-apa, sayang. Anak-anak tidak akan merasa terlantar hanya karena kamu tinggalin 4-8 jam dalam seminggu. Mereka akan baik-baik aja selama kamu yakin mereka akan baik. Kamu memang harus ada kegiatan di luar rumah kalau inget soal karakter kamu pas lajang." Hibur Gika, Harla yang semasa lajang memang suka beraktifitas di luar rumah, tolong jangan lupakan bahwa dia adalah seorang mantan vokalis band. Ketika seseorang dengan kebiasaan seperti itu tiba-tiba harus di rumah, mengurus anak dan suami, ia akan merasakan sebuah lubang kosong di hatinya, seperti yang dikatakan oleh Harla sebelumnya.
Gika sebagai seorang suami tentu tidak ingin itu terjadi, jika Harla merasa kosong, maka akan berpengaruh pada kehidupan rumah-tangga mereka. Gika, dia ingin yang terbaik untuk istrinya, Harla sudah mengorbankan banyak hal demi menjadi istri Gika dan Ibu untuk Asyer dan Ashver. Gika paham, dulu, Harla tak sesiap itu untuk menikah, dia hanya tak ingin kehilangan Gika makanya dia menerima lamaran Gika waktu itu. Harla juga tak sesiap itu untuk menjadi seorang ibu, apalagi ibu dari dua orang anak di waktu yang bersamaan. Kasih sayang Gika semakin bertambah setiap harinya kepada Harla, karena itu dia ingin melakukan apa saja yang membuat wanita itu bahagia dan tidak merasa tertekan dengan kehidupan yang mereka jalani saat ini.
"Maaf yaa... dulu aku terlalu terburu-buru ngajakin kamu nikah, dulu aku nggak nyaranin kamu untuk nunda punya anak. Maaf ya... karena keputusanku, kamu jadi merasakan hal ini sekarang." Kata Gika lirih, ia merasa bersalah atas apa yang dialami istrinya. Harla menatap Gika dengan tajam, mendengkus kesal karena ucapan sang suami, Gika sampai berpikir, emangnya dia salah ngomong?
"Apaan sih kamu, Koh? Jadi maksudnya kamu nyesel ngajakin aku nikah saat itu, hah? Kamu nyesel udah ngehamilin aku sampe tuh krucil dua lahir? Heh! Itu artinya sama aja kamu ngeremehin keputusan aku, ya!" Kata Harla kesal, Gika berjengit kaget. Yah, betul. Dia baru aja salah ngomong.
"Aku yang mutusin buat nerima lamaran kamu, aku juga yang mutusin buat nggak nunda punya anak karena dihamilin sama kamu! Jadi apa yang terjadi saat ini, itu karena keputusan aku juga. Coba kalau aku nggak mau diajakin nikah saat itu, emangnya bakal kek gini kehidupan kita? Ah, kamu mah nggak asyik. Tinggal peluk aku aja, nggak usah sok mempertanyakan keputusan yang udah kubuat di masalalu!" Protes Harla, Gika terkekeh, dia mendekap Harla lebih erat dari sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
T5L x APTOS : BEING PARENTS MEANS......
RandomYang pertama tidak akan pernah mudah, pepatah yang sangat cocok dengan 2 pasang orangtua baru yang baru saja dikaruniai anak. Mereka berusaha menjadi orangtua yang baik dengan segala kekurangan yang mereka punya. Mari berkenalan dengan Gika-Harla, y...