1

7.2K 309 17
                                    

Mobil merah berlogo kuda itu memasuki halaman rumah yang sangat luas, dengan setelan jas nya laki-laki itu keluar, dan mulai berjalan memasuki rumah yang  berukuran sangat luas, dia sempat terkejut ketika melihat semua anggota keluarganya tengah berkumpul di ruang tamu seperti sedang menunggu seseorang

"Akhirnya kamu datang juga,sini duduk?"

Ucap seorang laki-laki paruh baya yang tengah duduk di hadapan ayah, ibu dan adiknya

Andi Darwin Pratama, pengusaha tersukses yang mempunyai beberapa perusaahan di indonesia maupun di luar negeri, dan menjadikan dia salah  satu orang terkaya di indonesia

Dia begitu sangat di segani di lingkungannya, termasuk oleh keluarganya sendiri. 3 bulan lalu Andi harus menerima kenyataan pahit ketika sang isteri yang sangat di cintainya, meninggal untuk selamanya, padahal 2 minggu sebelumnya mereka baru merayakan ulang tahun pernikahannya yang ke 45 tahun, namun takdir berkata lain,separuh nafas di hidupnya harus pergi terlebih dahulu, meninggalkan cinta pertama dan terakhirnya

Dan setelah 3 bulan kematian isterinya, Andi memutuskan untuk berhenti mengurus perusahaannya yg  sudah ia tekuni hampir 50 tahun, dan pada akhirnya dia memberikan tanggung jawab kepada anak semata wayanganya dan juga kepada cucu laki-laki satu-satunya

"Ini ada apa kek?, Aldo masih banyak pekerjaan di kantor lho"

"Udah malam, masih aja kerja, lihat udah jam 8"

"Kerja salah, gak kerja juga salah"

"Udah sini duduk"

Aldo segera membuka jas nya, dan duduk di samping adik perempuannya

"Aldo, kamu sudah punya pacar lagi?"

"Belum kek"

"Kenapa?"

"Saya yang larang Aldo pah, biar dia fokus aja sama perusahaan untuk saat ini"

Jawab seorang wanita yang tak lain adalah ibu dari Aldo

"Bagus, karena itu memudahkan papa untuk menikahkan Aldo dengan wanita pilihan papa"

Sontak saja, 4 orang keluarga kecil itu membulatkan matanya, mereka amat sangat terkejut dengan ucapan Andi yang sempat membuat hening ruang tamu beberapa detik

"Maksud kakek apa?, Aldo gak mau!"

"Kamu gak bisa nolak gitu Aldo"

"Kenapa gak bisa, Aldo punya hak, Aldo bakalan nikah sama wanita pilihan Aldo, bukan pilihan kakek!"

"Aldo bener pah, lagian papah kenapa?tiba-tiba mau nikahin Aldo?, mendadak lagi"

Sambung laki-laki bernama Tyo

"Karena papa punya nazar sama sahabat masa kecil papa, kakek dari calon isteri Aldo"

"Apaan sih kek, calon isteri.. Calon isteri.., males banget"

"Duduk!!!"

Ucap Andi dengan nada tegasnya ketika melihat Aldo sudah berdiri akan pergi,namun dengan terpaska Aldo kembali duduk walaupun isi hatinya begitu sangat panas mendengar pembahasaan yang menurutnya sangat konyol

"Mungkin sekarang kakek harus cerita sama kamu Aldo, bagaimana kakek bisa bernazar kepada sahabat kecil kakek. Dulu kakek ini hanya orang dari keluarga sederhana.."

"Udah tau, kakek pernah cerita itu ke Aldo"

"Dengerin dulu"

"Tau lu kak,maen potong aja orang tua lagi ngomong juga"

Ucap wanita yang berada di sampingnya sekaligus adik perempuannya. Callie

"Diem lu"

"Kakek dan sahabat kakek selalu sama-sama dari SD, SMP, sampai SMA namun kita harus berpisah ketika masa kuliah, karena kakek punya beasiswa kuliah di luar negeri, sementara dia kuliah di indonesia sambil bekerja., singkat cerita setelah mendapatkan gelar S1, kakek kembali ke indonesia dan mulai merintis usaha sementara sahabat kakek sudah bekerja di perusaahan orang lain, kami selalu menyempatkan bertemu ketika hari weekend, malahan kita sering pacaran bersama-sama istilah anak mudah jaman sekarang double date. Dan di malam itu nazar itu terucap dari mulut kakek, jika perusahaan yang sedang kakek rintis menjadi perusahaan yang besar dan sukses kakek berjanji akan menikahkan anak kakek dan dia, namun sayangnya saat kita sudah menikah, kita sama-sama punya anak laki-laki, dan sama-sama hanya mempunyai 1 anak.."

"Nah berarti nazarnya juga udah gak berlaku dong"

"Dengerin dulu Aldo, kakek belum selesai ngomong.., dan setelah 5 tahun, akhirnya perusahan kakek mengalami peningkatan, dimana saat itu sahabat kakek sudah bekerja sama membangun perusahaan kakek, dan 3  tahun setelahnya perusahaan kakek semakin besar dan berkembang, namun sayang, sahabat kakek harus meninggal setelah berjuang melawan penyakitnya dan meninggalkan seorang isteri dan anak laki-laki berumur 7 tahun bernama yoga,. Setiap bulan kakek selalu memberikan uang santunan untuk yoga dan ibu nya, semua biaya hidup dan sekolah yoga kakek yang tanggung, namun ketika yoga mulai bekerja dia selalu menolak uang kiriman dari kakek bahkan bantuan dalam bentuk apapun selalu di tolaknya"

"Kenapa kakek gak kasih pekerjaan aja buat dia"

"Sudah Aldo, tapi dia selalu menolak, dengan alasan kakek sudah terlalu banyak bantu dia dan ibunya, dan akhirnya kakek tidak bisa memaksa, namun kakek tidak pernah lepas untuk mengawasi dia,bahkan kakek hadir di pernikahan Yoga dan datang ketika isterinya melahirkan anak perempuan yang sangat cantik dan saat itulah kakek ada pembahasan dengan yoga, kalo kakek akan menjodohkan anaknya dengan cucu kakek, yaitu kamu,bahkan kakek sudah berjanji di depan makam sahabat kakek, akan melaksanakan nazar yang sempat tertunda"

"Niat banget kek, pake di awasin segala,. Tapi om Yoga tau kakek suka ngawasin dia?"

Tanya Callie

"Enggak, kalo sampai dia tau mungkin dia akan marah"

"Terus kabar om Yoga sekarang gimana?"

Tanya Callie kembali

"Seminggu yang lalu dia barus saja meninggal karena tabrakan, dan meninggalkan putri perempuan satu-satunya, yang nanti akan menjadi calon isteri kamu Aldo"

Aldo hanya membuang muka, dia bahkan sudah muak ketika Andi mengucapkan kalimat "calon isteri" Dan "pernikahan"

"Cie bakal jadi manten"

Goda Callie

"Diem lu!!,.. Udah kek bicarnya?, Aldo mau ke kamar"

"Inget ya Aldo, seminggu lagi"

"Apanya?"

"Pernikahannya, calon isteri kamu sendirian di rumah, dia sekarang jadi yatim piatu"

"Terus apa hubungannya sama Aldo?!, suruh aja orang lain buat nemenin dia"

"Ya gak bisa gitu dong, pokoknya seminggu lagi kamu harus nikahin dia"

"Pah, papah gak bisa maksa Aldo kaya gitu dong, kasian dia"

"Diam kamu Tyo,! "

"Kalo Aldo gak mau?"

"Saya tidak akan memberikan warisan sepeserpun kepada kalian semua!"

Jawab Andi lantang, lalu dia berdiri dari duduknya dan berjalan menuju kamarnya meninggalkan keluarga kecil itu yang masih terdiam dengan ucapan Andi yang mengejutkan ke empatnya

Sementara Aldo hanya mengepalkan tangannya, dia begitu membenci sikap kakeknya yang di rasa sudah sangat keterlaluan dengan mengatur hidupnya

"Udah lah kak nikahin aja, gue gak mau hidup miskin gara-gara lu ya"

"Mamah juga gak mau Aldo, mamah belum siap makan pake ikan asin nanti"

"Kalo gak ada hukum sama dosa, udah gue cekek tuh aki-aki"-aldo


morning mistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang