24

2K 201 4
                                    

Ke esokan paginya Sisca sudah berada di rumah masa kecilnya, rumah yang sudah tidak di tempati setahun yang lalu setelah ibunya meninggal,sementara ayahnya sudah meninggal 4 tahun yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ke esokan paginya Sisca sudah berada di rumah masa kecilnya, rumah yang sudah tidak di tempati setahun yang lalu setelah ibunya meninggal,sementara ayahnya sudah meninggal 4 tahun yang lalu.. Dan akhirnya rumah itu hanya di isi oleh seorang penjaga di sana

Sisca dan Callie kini tengah duduk santai di ruang tamu setelah selesai sarapan pagi

"Mah, gak enak banget tinggal di sini, rumahnya terlalu kecil"

"Kamu ini, masih mending kita masih bisa tinggal di rumah,. Emangnya kamu mau tinggal di kolong jembatan?"

"Dih najis banget,. Mendingan telepon papah deh mah, suruh dia bujuk kakek buat kita bisa tinggal di rumah itu lagi, aku gak betah tinggal di sini"

"Kamu kaya gak tau papah aja, dia itu manusia paling sibuk di muka bumi,.buat ngangkat telepon aja susahnya minta ampun, nih dari malem aja mamah udah telpon dia tapi, sampe sekarang gak nelepon balik"

"Ini semua gara-gara si Ashel sialan, hidup kita jadi berantakan kaya gini, pokoknya aku bakal balas perbuatannya, aku bakalan hancurin hidup dia"

Ucap Callie dengan menatap tajam lurus ke depan sementara kedua tangannya sudah dia kepalkan

"Kamu tenang aja sayang gak usah buru-buru, kita harus pintar-pintar buat bertindak, tau sendiri kan di belakang dia ada kakek sama Aldo,."

"Tapi mah, aku bener-bener udah muak,. Lagian kenapa sih dari kemarin mamah nyuruh aku gak usah buru-buru terus, tapi mamah sendiri gak bertindak apa-apa"

"Ya kamu sabar dong, permainannya juga baru mau di mulai, kita tunggu waktu yang tepat, gak usah bikin keributan dulu, biar kakek kamu gak curiga sama kita"

~~

"Masuk"

Ucap Aldo ketika seseroang mengetuk pintu ruang kerjanya

"Za"

Dengan sedikit tersenyum kini Reza duduk di kursi staff di hadapan Aldo

"Kenapa?"

"Gue mau risegn dari perusahaan ini Do,.Sebelumnya gue minta maaf, gue gak bermaksud buat main-main sama pekerjaan,  kaya keluar masuk, tapi keputusan ini harus gue ambil dengan terpaksa, karena gue mau ngurus nyokap gue yang lagi sakit sekarang"

"Nyokap lu sakit lagi?"

"Engga, cuma semenjak dia sembuh, gak tau kenapa dia jadi gak mau di tinggal sendiri lama-lama

Aldo sempat terdiam, karena bagaimanapun juga dia tidak ingin, karyawan sekaligus sahabatnya pergi meninggalkan perusahaannya, apalagi Reza adalah salah satu karyawan terbaik di sana

"Do.."

"Gimana ya Za, sebenarnya gue gak mau lu pergi,. Tapi ini menyangkut seorang ibu, yaudah kalo itu mau lu, karena bagaimanapun juga cuma lu yang nyokap lu punya,. Tapi kalo suatu hari lu mau balik ke sini,. Perusahaan gue akan selalu terbuka buat lu"

"Thanks Do, gue berharap ada karyawan baru yang bisa gantiin gue,. Jangan kaya kemarin"

"Iya Za,. besok kan hari libur gue main kerumah deh sekalian jengukin nyokap lu"

"Siap, Gue tunggu"

*****

"Non saya bener-bener kaget lho pas tau non Ashel hamil, kalo tadi tuan Aldo gak bilang, mungkin saya gak akan pernah tau"

"Lho, emang kakek gak bilang ya?"

"Enggak non, tuan cuma nyuruh saya bantu-bantu di apartemen non, katanya biar non Ashel gak kecapean,. Ya saya mau lah, daripada di rumah itu,. Saya salah mulu di mata nyonya Sisca sama non Callie. di marahin mulu saya"

"Coba kalo tante Sisca sama Callie gak kaya gitu, mungkin aku juga gak bakal ninggalin rumah itu"

"Yang sabar ya non,. Semoga mereka berdua bisa berubah kaya tuan Aldo,. Tapi saya masih heran lho non,. Kok tuan Aldo bisa baik,romantis gitu sama non Ashel,. Padahal ya dulu dia itu manusia paling dingin, ketus, galak, malahan saya gak pernah liat dia senyum"

"Aku juga gak tau, tiba-tiba dia luluh gitu aja, gak nyangka juga sih"

"Apa karena cinta non Ashel yang tulus ya, sampe tuan Aldo sekarang jadi klepek klepek"

Ashel pun hanya menanggapi ucapan mbok wati dengan senyum, sementara tangannya terus bergerak membuat adonan donat sesuai pesanan Aldo, sementara mbok wati membantunya memotong coklat

"Ya ampun, kok aku lupa ya,..Aldo kan minta di buatin sop iga,. Sementara aku belum beli iga nya"

"Yaudah non, biar saya aja yang belanja"

"Gak usah mbok biar aku aja lagian sekalian aku mau ke rumah temen aku dulu, mbok jaga di sini aja, aku juga gak akan lama kok"

"Yaudah deh, tapi jalan nya hati-hati ya, non Ashel kan lagi hamil"

"Iya mbok,. Nanti ini di gorengnya tunggu aku ya"

"Iya non"

Ketika Ashel bersiap-siap untuk pergi mandi, tiba-tiba terdengar dering telepon rumah, sehingga Ashel pun mengangakatnya terlebih dahulu

"Hallo"

"Hallo Ashel"

"Iya kek"

"Di luar sudah ada dua orang yang menjaga di depan apartemen, jadi mulai dari sekarang setiap kamu akan pergi kemanapun salah satu dari mereka akan mengikuti kamu"

"Tapi kek untuk apa?, selama kita di sini aku sama Aldo baik-baik aja kok"

"Sudah nurut aja, karena perasaan kakek gak enak, takut ada yang jahatin kalian ke depannya,. Sudah ya jangan ada penolakan"

"Iya kek"

Setelah sambungan telepon terputus, kini Ashel berjalan menuju pintu keluar, dia penasaran dengan dua orang yang di maksud Andi yang berjaga di depan kamar apartemennya

Dan setelah pintu terbuka ternyata memang benar sudah ada dua orang laki-laki yang berpostur tinggi besar dengan menggunakan setelana jas hitam berdiri di hadapan Ashel lalu membungkukan badannya memberi hormat kepada sang nona muda yang berdiri di ambang pintu

"Selamat pagi nyonya"

"Pagi"

"Siapa non?"

Tanya mbok wati yang kini berada di samping Ashel

"Kata kakek, mereka yang akan jagain kamar apartemen ini"

"Betul sekali nyonya"

Jawab salah satu dari mereka











morning mistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang