3

2.2K 226 19
                                    

Di depan cermin, kini Ashel tengah menghapus make up setelah seharian sibuk dengan acara pernikahannya yang berlangsung sangat mewah dan juga megah, hingga membuat nya kelelahan dalam menerima banyaknya tamu undangan yang hadir

Suara percikan air dari dalam kamar mandi kini berhenti, menandakan penghuni yang ada di dalam sudah selesai membersihkan diri,. Aldo berjalan ke arah lemari untuk mengambil piyama yang akan di kenakanannya, sementara Ashel masih belum berani menyapa laki-laki yang kini sudah sah menjadi suaminya,.

Dia hanya bisa memperhatikan Aldo dari pantulan cermin yang tengah telanjang dada, punggung yang begitu bersih dan putih serta bahu yang terlihat lebar menambah sempurna manusia bertubuh tinggi yang ada di belakangnya.

Namun sesaat kemudian Ashel menundukan kepalanya setelah tanpa ragu Aldo melepaskan handuk yang menutupi bagian area sensitifnya begitu saja, tapi untungnya posisi Aldo membelakanginya hingga hanya menunjukan area belakang tubuhnya saja

Ashel kembali memperhatikan pergerakan Aldo ketika piyama sudah menutupi tubuh atletisnya, Ashel sedikit terheran ketika Aldo membawa selimut serta bantal di letakan di atas sofa panjang yang berada di kamar

"Lu tidur di sini!"

"Lho kenapa?"

Perlahan Aldo berjalan mendekati Ashel yang masih ter duduk di depan meja rias,

"Ya karena gue gak mau satu tempat tidur sama lu"

Ucap Aldo yang sudah berada di hadapan Ashel

"Tapi AL sekarang aku istri kamu"

"Istri?, lu cuma orang asing, yang tiba-tiba masuk di kehidupan gue!,. Dan lu harus tau juga gue nikahin lu bukan karena cinta, tapi... "

"Tapi karena kamu gak mau semua aset kekayaan kamu, fasilitas kamu di sita kakek kan?.. Aku tau AL aku tau semuanya, aku tau tujuan kamu nikahin aku untuk apa,tapi seengganya bersikap biasa aja, kita gak perlu pisah tempat tidur kaya gini"

"Lu siapa ngatur-ngatur gue?!, gue berhak ngelarang siapapun termasuk lu,. denger ya kalo bukan karena kakek gue gak akan mau nikahin lu, jadi berhenti ngemis agar lu bisa tidur bareng gue, karena semua itu gak akan pernah terjadi"

Aldo pun berjalan menuju tempat tidur miliknya untuk segera beristirahat, tanpa memperdulikan Ashel yang masih terdiam setelah mendengar ucapan Aldo yang menyakitkan. Sebisa mungkin Ashel menahan air matanya,karena bagaimanapun juga ini adalah resiko yang harus di terimanya, menikah dengan orang yang sama sekali tidak mencintainya.

Sementara itu, sejak pertama kali melihat Aldo,..Ashel sudah dibuat jatuh cinta dengan visual yang di miliki suaminya, dan itulah salah satu alasan kenapa Ashel akhirnya menerima pinangan Aldo. Namun di sisi lain juga dia hanya ingin memenuhi permintaan ayahnya sebelum meninggal, agar Ashel menikah dengan cucu dari keluarga Pratama

"Suatu saat aku akan buat kamu jatuh cinta sama aku AL, suatu saat aku akan buat kamu bisa anggap aku sebagai istri kamu"

****

Ke esokan paginya, Ashel terbangun dari tidurnya, dia melirik jam dinding yang baru menunjukan pukul lima pagi,. Ashel segera beranjak dari sofa dan bergegas pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka, langkahnya sempat terhenti ketika melihat Aldo yang masih tertidur nyenyak, Ashel sedikit tersenyum ketika melihat wajah suaminya yang menurutnya terlihat lucu dengan mulut yang sedikit terbuka

"Gemes banget"

Ashel buru-buru melanjutkan langkahnya ketika melihat pergerakan Aldo yang sepertinya dia akan terbangun

Setelah 20 menit, Ashel telah selesai dengan kegiatannya di kamar mandi, namun ternyata Aldo masih tertidur nyenyak, dengan suara dengkuran yang cukup keras mengisi ruangan kamar

Perlahan Ashel membuka pintu kamar, dia berusaha untuk tidak menimbulkan suara apapun agar tidak mengganggu Aldo yang masih berada di alam mimpinya

Dia berjalan meuruni anak tangga menuju dapur, dan ternyata di sana sudah ada 2 orang wanita yang tengah sibuk memasak untuk sarapan nanti pagi

Kedua wanita itu sangata terkejut dengan kehadiran Ashel yang sudah berada di belakang mereka

"Nyonya"

Ucap keduanya sambil membungkuk ke arah Ashel

"Eh gak usah kaya gitu, aku gak suka"

"Maaf, nyonya sedang apa di sini?, apa mau makan sekarang?"

"Engga, aku cuma penasaran aja pengen liat kalian, aku bantu ya"

"Jangan nyonya, nanti tangan nyonya kotor,"

"Apa sih,.kalian tuh lebai,.malahan ya pekerjaan aku lebih kotor,tiap hari aku harus bersihin kandang bebek, dan sering banget tangan aku kena kotorannya juga, lagian ya aku juga udah biasa masak bukan amatiran, jadi biarin aku bantu kalian"

"Jangan nyonya,. Nanti kalo tuan muda liat, kita berdua yang akan di marahi"

"Tuan muda?. Aldo maksudnya?"

"Iya nyonya"

"Dia gak akan marah, kalian tenang aja, dan stop ya panggil aku nyonya,. Panggil Ashel aja"

"Tidak bisa seperti itu nyonya,. Bagaimanapun juga, dari manapun Anda berasal, jika sudah menjadi bagian dari keluarga ini, Anda tetap tuan kami"

"Terserah deh, pokoknya aku mau masakin suami aku"

Sementara kedua wanita itu hanya bisa pasrah walaupun perasaan mereka begitu was-was takut jika semua penghuni rumah melihat Ashel  membantu mereka memasak, itu akan mengancam karir mereka sebagai juru masak pribadi di rumah itu

"Aldo biasa sarapan apa?"

Tanya Ashel yang sudah memegang pisau

"Tuan muda kalo pagi sarapan roti gandum dengan selai kacang,. Siangnya makan nasi merah dengan putih telur rebus dan ikan salmon yang di bakar menggunakan minyak zaitun, dan malamnya beliau hanya makan salad sayur dan jus buah"

"Kok menu makan nya kaya gak enak semua"

"Tuan muda sangat menjaga pola makan nya nyonya"

"Pantesan tubuhnya bagus"

"Kasian ya pasti dia belum pernah nyobain enaknya nasi padang,nasi warteg, nasi kuning,nasi uduk,tempe orek, semur jengkol,sayur asem pake ikan asin, di tambah sambel terasi,.. Emhh jadi laper"

Kedua wanita itu pun hanya tersenyum mendengar ucapan Ashel, karena selama 3 tahun mereka bekerja di sana,. Baru kali ini ada orang yang sangat ramah berada di rumah itu bahkan mengajak mereka mengobrol santai seperti itu

~~

Kini semua keluarga pratama sudah berada di meja makan untuk sarapan pagi, dan di susul oleh Aldo yang baru turun dari lantai atas

"Lho kok Ashel gak di ajak sarapan?"

Tanya Andi

"Dia gak ada di kamar"

"Kemana?"

"Gak tau"

"Udah lah pah kita sarapan dulu, gak usah ngebahas dia dulu"

Sambung Sisca

"Maaf tuan, nyonya Ashel dari pagi sudah  pergi"

Ucap seorang juru masak yang sedang menungkan air minum ke dalam gelas milik Andi

"Kemana?"

"Katanya sih dia mau masuk kerja"

"Apaa??!!!"
















morning mistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang