5

2.2K 215 10
                                    

Aldo keluar dari kamar mandi setelah 20 menit berada di dalam sana, sementara Ashel masih terbaring di atas sofa namun dia sudah terbangun beberapa menit yang lalu

Matanya terus memperhatikan setiap pergerakan suaminya, dia mencoba merekam step by step saat Aldo mengenakan pakaian untuk kerja, mulai dari memakai kemeja terlebih dahulu, di lanjutkan dengan memakai celana dalam dan seperti biasa Aldo akan membelakangi Ashel saat melepaskan handuk yang menutupi area sensitifnya tanpa ragu, Ashel yang melihat pemandangan itu hanya bisa tersenyum di balik selimut yang masih membalut tubuhnya

"Gemes banget kaya pantat bayi"

Dan setelahnya Aldo mengenakan celana berwarna hitam,namun tiba-tiba Ashel berdiri dan berjalan mendekati Aldo,. Tanpa ragu dia merebut dasi dari tangan Aldo, dan mulai memasangkan di leher suaminya,. Anehnya Aldo hanya bisa terdim ketika mendapat perlakuan Ashel seperti itu

"Aku kan udah jadi istri kamu, jadi mulai sekarang aku yang akan layanin kamu, mengurus Semua keperluan kamu,.."

"Gak perlu gue bisa sendiri"

Ucapnya sambil menepis tangan Ashel

Ashel hanya bersikap biasa saja mendapat perlakuan itu, dan kembali duduk di atas sofa,. Sementara Aldo mulai bercermin merapikan setelan jas yang di kenakanannya sebelum pergi ke luar kamar

"Nanti kamu pulang jam berapa?"

"Ngapain nanya-nanya,. Jam berapa kek, bukan urusan lu"

"Kan aku biar bisa masakin kamu pas pulang nanti"

"Lu buta!..kan udah ada dua orang yang masakin keluarga gue, lu gak perlu ikut-ikutan"

"Ya kan beda AL,. Aku kan istri kamu, seengganya sebagai seorang istri aku mau masakin suami aku"

"Gue bilang gak usah ya gak usah!, gue gak makan sembarangan,. Kualitas makan gue terjaga,."

"Yakin gak mau aku masakin?"

"Gak!"

"Masakan aku enak lho"

"Ya terus..?"

"Aku kasian aja sama kamu, orang kaya tapi makanannya gak enak"

"Siapa bilang gak enak?"

"Aku yang bilang, soalnya menu makan malam kamu kaya kambing, cuma makan malam sama rumput"

"Bego lu ya!, bisa bedain gak rumput sama sayur"

"Enggak, soalnya sama-sama ijo"

"Terserah deh, dasar aneh"

Dan Aldo pun berjalan keluar meninggalkan Ashel yang masih tersernyum menatap kepergiannya,. Aldo memasuki ruangan kerja miliknya yang berada di samping kamarnya untuk membawa tas kerja, dan setelah itu dia berjalan ke lantai bawah untuk sarapan

"Ashel mana?"

"Masih tidur kek"

"Enak banget ya sekarang hidupnya udah kaya putri kerajaan aja, tinggal tidur sama makan doang"

"Gak usah mulai kamu Sisca,. Emang kamu gak kaya gitu"

"Papah tuh apa-apaan sih, hobi banget belain dia"

"Tau nih kakek"

Sambung Callie

"Udah dong, kenapa jadi ribut kaya gini sih, Aldo mau sarapan dengan tenang"

****

Semua orang yang berada di sana seketika membungkukan badan memberi hormat ketika Aldo sang direktur di perusahan itu memasuki gedung kantor milik keluarganya,.

Dia terus berjalan menuju lift dengan mata yang fokus ke depan, bahkan dia sama sekali tidak memperdulikan beberapa karyawan yang menyapanya,. Namun mereka sudah terbiasa dengan sikap Aldo yang sangat dingin dan juga tegas

Sesampainya di lantai atas dimana ruangan kerjanya berada, Aldo bersantai sejenak sebelum akhirnya di membuka laptop kerja miliknya,Dan tak lama seseorang masuk ke dalam ruangannya, Aldo tersernyum ketika sekretaris pribadinya datang mendekat dan berdiri di sampingnya

"Aku mau ngasih berkas ini, yang belum kamu tanda tangan"

Namun dengan tiba-tiba Aldo menarik tubuh wanita itu hingga duduk di atas pangkuannya

"Kamu kangen aku gak?"

Ucap Aldo sambil memeluk tubuh wanita itu dari arah belakang

"Enggak"

"Kok gitu?"

"Masa aku kangen sama suami orang"

"Cie cemburu ya"

"Enggak, buruan deh tanda tangan,. Kerjaan aku masih banyak"

Sementara Aldo masih sibuk menciumi punggung wanita itu

Tiba-tiba seorang laki-laki masuk kedalam ruangan, membuat keduanya terkejut, hingga wanita itu dengan cepat berdiri dari pangkuan Aldo

"Gila,. Masih pagi ini"

"Kebiasaan nih anak, kalo masuk gak ketok pintu dulu"

"Ya sorry"

Setelah Aldo mendatangani berkas, wanita itu buru-buru pergi dari ruangan Aldo

"Mau sampe kapan Do?"

"Apanya?"

"Ya lu,. Udah punya istri masih aja berhubungan sama Amy"

"Menikah tanpa ada rasa cinta hambar Za, coba kalo lu ada di posisi gue,. Gue yakin lu bakal ngelakuin hal yang sama"

"Enggak juga sih,. Malahan gue bakal belajar buat bisa nerima orang baru di hidup gue,. Lagian juga Ashel cantik Do,.masa lu gak suka"

"Mau cewek secantik apapun, kalo kita gak suka mau gimana lagi,. Kayanya lu suka ya sama dia?"

"Siapa? Ashel?"

"Iya"

"Ngaco lu, dia istri lu gila"

"Kan gue udah bilang, gue gak suka sama dia, kalo lu mau ambil aja"

"Parah lu,. Pegang deh omongan gue suatu saat lu bakal balik suka sama dia"

"Gak mungkin Za, gak mungkin banget"

"Di dunia ini gak ada yang gak mungkin Do, liat aja sampe waktunya tiba"

"Jadi tukang ramal lu sekarang?,. Dari pada lu ngeramal gue, lebih baik ramal diri lu sendiri, kapan punya cewek"

"Sialan lu,. Eh btw nanti istirahat makan siang Zee ngajak kita ketemu"

"Udah pulang tuh anak?"

"Tadi pagi baru nyampe,. Udah ya gue balik ke ruangan"

"Ok siap"

"Inget Do kurangin grepe si amy"

Ucapnya sambil tersenyum mengejek lalu berjalan pergi meinggalkan Aldo

"Sialan lu"

Sementara itu di rumah,. Setelah seselai memakai baju, Ashel segera keluar kamar untuk mengisi perutnya yang sudah terasa lapar, dan ternyata di meja makan sedang ada Sisca yang tengah menikmati potongan buah apel

"Pagi tante"

Namun Sisca tak menggubris dan hanya fokus pada layar handphonenya,. Sementara Ashel menarik nafas perlahan dan mulai duduk di samping ibu mertuanya

"Enak banget ya, bangun tidur langsung makan"

Celetuk Sisca ketika Ashel baru menuangkan nasi ke piring

"Lain kali bangun tuh pagi, siapin semua keperluan suami kamu, bukannya enak-enak tidur"

Lalu Sisca pun pergi meninggalkan Ashel sendiri di meja makan,. Sakit hati itu lah yang kini di rasakannya,. Namun ucapan Sisca ada benarnya,. Dan Ashel berjanji ke depannya akan mengurus Aldo sebagai suaminya walaupun dia tau akan ada banyak penolakan dari Aldo nantinya

morning mistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang