Hari ini Aldo kembali ke rumah kakeknya, setelah 2 hari tinggal di rumah Ashel,tangannya begitu erat menggenggam tangan Ashel tanpa sedikitpun berniat untuk melepaskannya
Semua anggota keluarganya sudah berada di ruang tamu menunggu kedatangan mereka, setelah Andi meminta Aldo untuk pulang
Sisca dan Callie tiba-tiba berlutut di hadapan Ashel,. Hingga membuat Ashel terkejut sementara Aldo hanya melihatnya dengan tatapan datar
"Ashel maafkan mamah nak, mamah sudah banyak berbuat dosa sama kamu,mamah sangat menyesal,.tolong maafkan mamah"
"Maafin Callie juga kak,, Callie selalu jahatin kak Ashel, maaf ya kak"
"Callie, mamah,. Udah ayok bangun kalian gak harus kaya gini, aku udah maafin kalian berdua kok, ayok bangun"
Setelah keduanya berdiri, mereka segera memeluk tubuh Ashel,. Tangis haru pun menyelimuti ketiganya, Sisca sang pemeran antagonis,. Begitu lega setelah Ashel kini telah memaafkannya begitupun dengan Callie, dia kini baru merasakan sebaik apa kakak ipar nya itu
"Selamat datang kembali di rumah sayang"
Ucap Andi kepada Ashel
"Iya kek"
Sementara Tyo, kini dia berjalan menghampiri Ashel dan memeluknya
"Terima kasih sayang, terima kasih sudah hadir di hidup Aldo,."
"Iya Pah"
"Oh iya, ada yang mau Aldo sampaikan ke kalian semua.. Emhh Aldo sama Ashel udah sepakat untuk pindah ke swiss bulan depan"
"Jadi keputusan kamu sudah bulat Do?"
"Iya kek"
"Lho kok pindah sih?, padahal kan mamah sama Ashel baru aja baikan sayang"
"Iya kak, tahun depan aja deh"
"Gak mau, lagian kakak kan sama Ashel belum bulan madu"
"Udah Callie, kamu gak bisa nahan keinginan kakak kamu,, nanti kita sama-sama pergi ke swiss kalo kakak kamu udah punya bayi"
"Masih lama pah, kalo gitu Callie ikut deh"
"Apaan, gak ya,. Kamu kan kuliah di sini, kalo kamu ikut sama kakak, emangnya mau Reza nya di ambil orang?"
"Ihh.. Apaan sih kak?"
Ucap Callie yang memukul bahu Aldo, sementara wajahnya terlihat memerah karena malu
"Oh jadi Reza toh"
"Enggak pah, kak Aldo bohong"
"Mau di spill?"
"Apaan sih kak?"
Callie pun kini menekuk wajahnya karena kesal sang kakak terus saja menggodanya
"Aldo, iseng banget sih"
"Bercanda sayang"
"Udah-udah, sekarang kita sarapan yuk"
Ucap Andi yang mencoba melerai, merekapun berjalan bersama menuju meja makan
*****
Malam ini Reza sedang berada di sebuah cafe miliknya,. Cafe yang baru berdiri 2 minggu yang lalu..dan tak lama Marsha pun tiba, wanita yang sudah di tunggunya 30 menit yang lalu
"Maaf banget ya nunggu lama"
"Gak apa-apa, kamu mau pesen apa?"
"Gak usah"
"Kok gak usah?"
"Aku baru beres makan sama Chiko"
"Makin deket aja nih"
"Ya gitu deh, malahan tadi dia ngungkapin perasaannya,tapi aku tolak"
"Lho kenapa?"
"Aku belum siap Za, aku gak mau terlalu terburu-buru dapat pasangan lagi"
"Tapi Chiko udah serius banget sama kamu Sha, dan keliatannya juga dia tulus sama kamu, bahkan dia mau jadi ayah sambung dari anak yang di kandung kamu"
"Iya aku tau Za, tapi aku minta sama dia buat nunggu sampai anak aku lahir,soalnya aku masih trauma"
"Ya apapun keputusan kamu, semoga kamu tetap baik-baik ya sama dia"
"Iya Za, thanks ya udah jadi temen yang baik sekaligus jadi kakak yang baik buat aku, sampai kapanpun tetap jadi Reza yang aku kenal ya ,jangan tinggalin aku"
"Walaupun aku berharap kamu bisa jadi pendamping hidup aku Za"
"Iya Sha sama-sama, aku bakalan selalu ada buat kamu"
Sementara di kamar itu, Ashel dan Aldo bersiap-siap untuk tidur, setelah sebelumnya mereka makan malam terlebih dahulu
"Sayang, tadi Zee chat aku, katanya dia bakal nikah lusa nanti, dia ngundang kita buat hadir,tapi nikahnya di philipin di negara ibu nya Amy"
"Kamu mau dateng?"
"Ya mau gimana lagi,walaupun udah jahat. Zee tetap sahabat aku, aku pasti dateng"
Ashel pun hanya tersenyum menaggapi ucapan Alsdo
Kini Aldo berganti posisi dengan tidur menyamping menghadap istrinya, mereka pun saling melemparkan senyuman satu sama lain
"Kenapa?"
Tanya Ashel
"Kamu cantik"
"Pasti ada maunya kan?"
"Enggak, emang istri aku cantik"
Aldo pun menggeserkan tubuhnya untuk lebih dekat dengan Ashel
"Udah selesai kan mens nya?"
"Belum"
"Beneran?"
Ucap Aldo yang sedikit terlihat kecewa
"Iya"
Namun tiba-tiba Ashel mencium bibir suaminya dan tersenyum ke arahnya
"Bercanda"
"Dih bisa-bisanya ngerjain suaminya"
Dengan sifat jahilnya, Aldo pun menggelitik pinggang istrinya
"Aldo.. Geli tau"
Ashel pun terus tertawa sementara kedua tangannya menahan kedua tangan Aldo
"Lagian pake ngerjain segala"
"Emangnya kamu enggak?"
Tanpa menjawab, Aldo kini mendaratkan ciuman, perlahan Aldo mulai melumat bibir istrinya sebagai pembuka sebelum dia memulai aksinya
Tangannya mulai membuka satu persatu kancing piyama Ashel begitu juga dengan bra nya
Setelah telanjang dada, Aldo mulai meremas 2 gundukan daging yang sudah menjadi pavorit bagian di tubuh istrinya
Setelah hampir 2 bulan,Suara desahan Ashel mulai terdengar kembali di telinganya
Namun tiba-tiba lampu mati serentak di rumahnya, Mereka sedikit terkejut namun Aldo kembali melanjutkan aksinya tanpa memperdulikannya
"Ahhh.."
Desah Ashel ketika Aldo mulai melumat dan mengulum puting payudaranya
"Awww.. Aldo ihh kenapa di gigit?"
"Gemes"
End
Makasih untuk anda sekalian yang sudah mau membaca sampai akhir, walaupun kalian emosian 😑😑😌😘
KAMU SEDANG MEMBACA
morning mist
General Fiction"Aku cuma minta perhatian kamu sedikit aja" "Jangan harap, bahkan gue udah muak setiap hari liat muka lu!!" "Terus kamu mau aku gimana?" "Pergi dari rumah ini, dan pergi juga dari hidup gue!!"