20

2.9K 228 12
                                    

Sesuai ucapannya, hari ini Aldo kembali bekerja,. Di ruang kerja, dia berdiri di dekat jendela,menatap luasnya kota jakarta pagi ini dari ketinggian gedung kantor miliknya

Tak lama suara pintu ruangan terbuka dan seseorang berjalan menghampirinya

"Pagi honey, aku kangen banget"

Ucap Amy memeluk Aldo, namun dengan cepat Aldo melepaskan tangan wanita itu dari tubuhnya

"Ayok duduk"

Aldo lebih dulu berjalan menuju meja kerjanya dan di ikuti Amy yang mengikutinya, kini dia duduk di hadapan Aldo, di kursi seberang meja kerja

"Hari ini terakhir kamu kerja di perusahaan saya"

Seketika Amy pun membulatkan matanya, dia begitu terkejut mendengar ucapan Aldo yang sangat mendadak

"Apa?!!!,. Maksud kamu apaan sih?, kamu mecat aku?"

"Ya"

"Salah aku apa Aldo!?"

"Salah, karena kita menjalin hubungan di saat aku udah punya istri"

"Lho tapi kan ini kesepakan kita berdua, dan kamu juga bilang kalo kamu gak bahagia sama pernikahan kamu"

"Itu dulu, sebelum akhirnya aku benar-benar mencintai Ashel, aku menyayangi istri aku sekarang dan aku bahagia,."

Amy hanya menatap Aldo, dan air mata itu turun begitu saya menandakan begitu sakit hatinya dia mendengar kenyataan yang di ucapkan Aldo

"Apa ini semua keinginan istri kamu, buat mecat aku?"

"Bukan, ini keinginan aku sendiri,. Sekarang kamu bisa pergi dari ruangan aku, tinggalkan kantor ini,. "

"Aku bekerja sama kamu udah 2 tahun, aku mendedikasikan diri aku untuk perusahaan kamu,. Tapi ini balasannya?. Dengan mudahnya kamu buang aku?!

"Maaf"

"Aku bakal balas perbuatan kamu, karena udah buang aku!!!, camkan itu Aldo"

Dengan berurai air mata, Amy segera pergi meninggalkan Aldo dan ruangan itu, dia benar-benar begitu sakit hati karena Aldo telah membuangnya secara tidak terhormat

Dengan membawa perlengakapan kerjanya di dalan kotak berwarna cokelat, Amy terus berjalan menuju keluar gedung, sementara orang-orang yang berada di sana, hanya menatap Amy dengan tatapan heran, di tambah mata Amy terlihat sembab membuat mereka semakin bertanya tanya apa yang sudah terjadi dengan wanita itu

Setelah masuk ke dalam mobil, Amy segera mengeluarkan handphone dari tas miliknya

"Hallo"

"Iya sayang kenapa?"

"Tante lagi di rumah gak?"

"Iya, kenapa memangnya?, kok suara kamu kaya abis nangis"

"Nanti aku ceritain, aku ke rumah tante sekarang"

"Iya sayang, tante tunggu ya"

Setelah mematikan sambungam telepon kini Amy segera melajukan mobilnya, meninggalkan parkiran gedung itu

Sementara di ruangan, Aldo segera menghubungi sahabatnya

"Hallo Za"

"Kenapa Do?"

"Besok lu bisa kerja lagi di perusahaan gue"

"Si Amy udah gak ada?"

"Iya"

"Ok deh"

*****

Pukul 5 sore, Aldo baru tiba di apartemen miliknya, dia menyimpan tas kerja dan melepaskan jas yang di kenakannya dan di simpannya di atas sofa ruang tv,. Dia berjalan ke arah istrinya yang tengah fokus memasak untuk makan malam nanti

Aldo memeluk tubuh istrinya dari arah belakan yang sedang memotong wortel, dan mencium lembut pipi dan pundak Ashel

"Sore sayang"

"Ya ampun AL kaget aku, baru pulang ya?"

"Iya, lagian serius banget masaknya, aku pulang aja gak sadar"

Ashel membalikan tubuhnya menghadap Aldo, dan sekilas mencium bibir suaminya

"Maaf ya,. Mau mandi sekarang,. Aku siapin air anget"

"Bentar lagi, aku masih cape.. Paha kamu masih sakit?"

Sejak kejadian malam tadi, Ashel merasakan semua tubuhnya terasa sakit ketika bangun tidur pagi tadi, begitu juga di area pahanya,. Sehingga dia pun harus izin untuk tidak masuk kerja hari ini

"Masih"

"Maaf ya"

Ucap Aldo merasa bersalah, sementara tangannya mengusap lembut kepala Ashel

"Kamu istirahat dulu sana, aku mau masak dulu"

"Bentar, aku masih kangen sama kamu"

Aldo semakin mempererat pelukannya

"Tau gak?"

"Apa?"

"Aku habis mecat Amy"

"Hah?, kok bisa?"

"Bisa lah, kan aku punya kendali"

"Enggak,. Maksud aku kok kamu mecat dia?"

"Ya karena aku mau mengakhiri semuanya Shel, aku gak mau ada dia di antara kita,."

"Ya tapi kenapa harus di pecat, kasian lho"

"Kamu tuh kenapa sih?, gampang banget kasian sama orang, lagian bagus kan udah gak ada Amy lagi di kantor, jadi kamu gak perlu khawatir lagi aku macem-macem di kantor"

"Bukannya kaya gitu AL, tapi ini tentang kemanusiaan,, kamu gak bisa mecat orang sembarangan"

"Tapi Shel kalo aku gak mecat dia aku gak bakalan dapetin Reza lagi"

"Maksud kamu?"

"Kamu tau sendiri kan Reza udah gak kerja di perusahaan aku kemarin, gara-gara aku pecat,. Tapi setelah itu aku nyesel udah mecat dia karena karyawan pengganti dia kerjanya lelet gak secepet Reza, yaudah aku minta dia balik,. Tapi dia minta syarat,. Dan syaratnya itu,. Dia minta aku buat mecat Amy"

"Tapi kasian lho Amy, kok kalian tega sih"

Aldo mendekatkan kening dia dan Ashel, dan menangkup kedua pipi isrinya

"Tau gak kalo kamu gampang kasian kaya gitu bisa-bisa jadi target orang buat manfaatin kamu"

"Tapi AL.."

Sebelum meneruskan ucapannya Aldo lebih dulu membungkan mulut istrinya dengan sebuah ciuman

"Udah ya, aku mau mandi"

*****

Hari mulai semakin gelap, sementara Callie baru tiba di rumah setelah seharian melaksanakan kegiatan kampus nya

Dia sedikit terkejut, ketika melihat Amy tengah duduk di ruang tamu seorang diri

"Lho kak Amy"

"Callie.."

Callie pun berjalan ke arah Amy dan duduk di sampingnya

Amy segera memeluk Callie dan mulai menangis di pelukannya

"Kak Amy kenapa?"

"Gara-gara kakak kamu"

Ucap Sisca yang baru tiba di sana

"Maksud mamah?"

"Kakak kamu udah mecat Amy, dan sekarang dia kehilangan pekerjaannya"

"Kok bisa?"

"Aku juga gak tau, tiba-tiba dia mecat aku kaya gitu,dan dia juga mengakhiri hubungan kita secara sepihak, dan yang lebih menyakitkan dia bilang kalo dia sekarang udah mencintai istrinya"

"Tuh kan, Ini pasti gara-gara si Ashel udah ngedoktrin kakak kamu, pokoknya kita harus kerja sama ngehancurin si Ashel dan rumah tangganya,. Mamah cuma mau kakak kamu kembali ke rumah ini dan lepas dari tangan cewek sialan itu"

"Gue bakal bikin hidup lu hancur Shel,gue bakal balas semuanya, lu udah ngambil kakak gue dari keluarganya, lu harus dapat balasan yang setimpal, walaupun dengan nyawa sekalipun"-callie


morning mistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang