"Dari mana lu?"
Tanya Aldo ketika melihat Ashel baru membuka pintu kamar
"Kerja"
Kini Aldo beranjak dari tempat tidurnya, dan segera meraih lengan Ashel dengan kasar
"Lu goblok, tolol, apa bego sih..?!!! Ngapain kerja!!!, lu tau gak!, dengan lu kerja malah bikin malu keluarga gue,. Apa lagi kerja di tempat bau kaya gitu,. Lu mikir dong, kalo sampe orang-orang tau lu masih kerja di sana gimana?!!!, keluarga gue yang bakal tercemar karena kegiatan sialan lu,.. Gak usah jadi aib di keluarga gue!!! Pokoknya kalo sampe lu kerja lagi, gue bakal bikin bangkrut tempat kerja lu!!!"
"Kamu tuh apa-apaan sih?!seenak jidat banget!, aku kerja karena aku suka, semua temen-temen aku ada di sana, asal kamu tau tempat itu yang kamu bilang bau, udah biayain kuliah aku, semua biaya hidup aku dari tempat itu AL!"
"Berani banget lu nentang gue, jadi lu bener-bener mau liat tempat itu di tutup?,"
kini Aldo mengambil handphone yang berada di atas tempat tidurnya
"Gue gak akan nunggu besok, sekarang pun gue bisa bikin tempat kerja lu gak bisa beroperasi lagi selamanya, gue tinggal telepon seseorang dan semuanya selesai"
Ashel benar-benar di buat tidak berkutik, karena dia tau ucapan Aldo bukan hanya sebuah gertakan, kekayaan dan kekuasaan keluarganya akan sangat mudah untuk melakukan hal sekecil itu
"Iya, aku gak akan kerja lagi"
Aldo hanya tersenyum tipis dengan kemenangannya, lalu berjalan keluar kamar meninggalkan Ashel yang masih berdiri di samping pintu yang terbuka, sementara Ashel hanya bisa menangis, karena dengan berhentinya dia bekerja,. Itu artinya dia tidak akan bertemu lagi dengan teman-temannya, yang menjadi rumah kedua bagi dia
Kini Aldo lebih memilih bersantai di ruang tamu, menonton tv untuk menghilangkan bosan sambil menunggu waktu makan malam tiba,.
Cukup lama dia menonton acara kartun kesukaannya, tiba-tiba Andi datang dan duduk di sampingnya
"Ashel udah pulang?"
"Udah"
"Kapan?"
"Tadi"
"Kok gak di ajak buat makan malam"
"Dia lagi mandi kek"
"Terus kamu udah larang dia kerja?"
"Udah, sesuai keinginan kakek"
"Bagus,. Kakek cuma kasian aja sama dia, masa masih harus kerja seperti itu, inget ya Aldo, kamu harus menjaga Ashel,. Jangan biarkan dia keluar rumah sendirian, kamu harus terus ada di sampingnya"
"Najis, emang gue pengawal pribadianya"
"Iya kek"
"Callie sama mamah kamu belum pulang?"
"Belum"
"Kebiasaan,.padahal ini udah jam setengah tujuh lho,. Masa makan malam cuma kita berdua, panggil Ashel"
"Kan Ashel lagi mandi kek"
"Masa mandi dari tadi, panggilin cepet!"
"Yaudah iya"
Aldo pun berdiri dari duduk dan berjalan menuju kamarnya di lantai atas, tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu Aldo langsung masuk begitu saja
"Kamu tuh kalo masuk ke kamar bisa gak sih ketuk dulu pintunya"
Ucap Ashel yang terkejut dengan kehadiran Aldo yang tiba-tiba, sementara tubuhnya hanya terbalut handuk berwarna putih
"Ngapain?, orang ini kamar gue.. Lu mandi belum sih?
"Udah"
"Yaudah cepetan deh pake baju, kita makan malem"
"Iya, tapi kamu keluar dulu aku malu
"Ngapain malu sih, gue kan su.. "
Enggak,.. Gue gak boleh bilang gue suami dia, nanti yang ada dia ke gr-an
"Yaudah buruan deh, jangan lama., kakek nungguin"
"Iya"
Setelah Aldo pergi, Ashel segera memakai baju yang sudah di siapkan sebelumnya, dan setelah 10 menit selesai dia pun segera bergegas pergi keluar.. Namun Ashel kembali terkejut ketika melihat Aldo yang masih berdiri samping pintu kamar
"Kok kamu masih ada di sini?"
"Banyak nanya lu,"
Tanpa di duga Aldo meraih tangan Ashel dan di tuntunnya menuju lantai bawah
"Inget ya di hadapan kakek kita harus keliatan layaknya suami istri"
"Gak apa-apa kok, walaupun cuma pormalitas doang,yang penting sekarang tangan aku di genggam kamu"
"Malam kek"
"Malam sayang, ayok duduk"
"Maaf ya kek nunggu lama"
"Gak apa-apa, ayok kita makan"
"Iya"
Ashel sempat melirik ke arah piring milik Aldo, ternyata yang di katakan juru masak tadi pagi benar, Aldo hanya menyantap salad sayur dan jus buah saja untuk menu makan malamnya,. Padahal di meja makan banyak sekali makanan yang terlihat sangat enak, namun anehnya Aldo seperti tidak tergiur sama sekali
"Kamu gak mau makan nasi pake ayam"
"Gak"
"Enak lho"
"Ya kamu aja yang makan"
"Kamu?"
"Kek, besok kayanya Aldo masuk lagi kerja"
"Lho kamu kan lagi cuti, dan kalian juga belum bulan madu"
"Iya,tapi besok ada klien penting dari Australia,gak bisa di tunda"
"Tapi Ashel kasian lho,. Masa kamu gak aja dia bulan madu dulu"
"Bulan madu kan bisa kapan aja kek,. Iya kan sayang"
"I.. Iya kek, aku terserah Aldo aja"
Kegiatan makan malam sudah selesai lima belas menit yang lalu, Aldo dan Ashel pun sudah kembali ke kamar,. Di dalam sana keduanya belum juga tertidur, Aldo yang masih sibuk dengan handphone nya, sementara Ashel masih terus tersenyum mengingat kejadian tadi ketika Aldo memanggilnya sayang
"Gila"
Ucap Aldo ketika menoleh ke arah Ashel yang terbaring di atas sofa di dekat pintu kamar
"Kamu gak mau manggil aku sayang lagi"
"Dih, tadi juga gue kepaksa manggil lu kaya gitu"
Namun ucapan Aldo tak melunturkan senyum di bibirnya, sepertinya Ashel sudah berdamai dengan keadaannya sekarang,bahkan dia akan membiasakan dirinya menghadapi sikap Aldo yang sangat tempramen..
KAMU SEDANG MEMBACA
morning mist
General Fiction"Aku cuma minta perhatian kamu sedikit aja" "Jangan harap, bahkan gue udah muak setiap hari liat muka lu!!" "Terus kamu mau aku gimana?" "Pergi dari rumah ini, dan pergi juga dari hidup gue!!"