23

2K 243 24
                                    

Pukul 4 sore mereka baru tiba di apartemen, karena sebelumnya mereka harus belanja bulanan terlebih dahulu

Ashel meletakan belanjaannya di meja makan, dan mulai menatanya di dalam kulkas yang tak jauh dari sana

"Shel"

Panggil Aldo yang duduk di kursi ruang tamu

"Iya sayang?"

"Sini dulu deh"

Ashel pun segera menghentikan kegiatannya dan berjalan mendekati suaminya

"Kenapa sayang?"

"Duduk!"

"Kamu kenapa sih?"

Ucap Ashel yang kini duduk di samping Aldo dan mengusap lembut rambutnya suaminya

"Ada yang kamu sembunyiin dari aku?"

"Gak ada"

"Jangan bohong"

"Ya emang gak ada AL"

"2 minggu lalu mamah ke tempat kerja kamu kan, dia nampar kamu?"

Seketika Ashel pun membulatkan matanya menatap Aldo, karena dia terkejut bagaimana Aldo bisa tau, rahasia yang di simpannya 2 minggu ini

"Jawab Shel"

"Kamu tau dari mana AL?"

"Oniel,. Oniel yang cerita semuanya"

"AL.."

"Kenapa sih Shel?,.kenapa kamu nyembunyiin ini dari aku, aku ini suami kamu, kenapa aku gak boleh tau?,. Kenapa Shel?"

"Aku cuma gak mau kamu semakin benci sama mamah kamu, aku gak mau bikin hubungan ibu dan anak jadi semakin renggang,."

"Udahlah Shel, renggang juga gara-gara dia,. Aku benci dia juga karena ulahnya,. Dan sekarang aku semakin gak akan memaafkan dia, karena udah berani nampar kamu"

"Aldo!, kamu gak boleh ngomong kaya gitu bagaimana pun juga dia ibu ka..."

Belum juga Ashel menyelesaikan kalimatnya, Aldo lebih dulu memeluk tubuhnya

"Gak boleh ada yang nyakitin istri aku termasuk wanita itu"

Ucapnya dengan suara yang bergetar, menandakan dia sedang menangis saat ini

"Kita pindah ke swiss yuk, di sana aku punya rumah sama apartemen, kamu tinggal pilih mau tinggal di mana,. Disini udah gak aman Shel"

"Terus pekerjaan kamu?"

"Aku bakal minta izin ke kakek untuk di pindahkan ke perusahaan yang ada di sana"

Dan kembali, di saat mereka sedang mengobrol tiba-tiba bell terdengar, seperti biasa Aldo yang akan membuka pintu

"Lho kakek, mbok wati"

"Selamat sore tuan"

"Sore, kok mbok wati ada di sini?,.bawa tas mau kemana?"

"Kamu Ini, suruh kita masuk dulu kek"

"Iya kek..maaf,. Yuk masuk"

"Lho, mbok wati"

"Non"

"Kakek sengaja bawa mbok wati kesini, untuk jadi asisten rumah tangga kalian, jadi kalian berdua gak perlu nyari ART lagi"

"Lho tapi kan mbok wati kerja di rumah kakek"

Ucap Aldo

"Asisten di rumah kakek kan banyak bukan cuma mbok wati doang,. Kakek gak percaya sama ART yang asing yang nanti akan bekerja di sini,. Lebih baik yang pasti aja"

morning mistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang