Hari libur ini tentu akan menjadi hari bermalas-malasan untuk Namjoon. Di sela hektik nya bekerja, ia akan mengisi liburan dengan berdiam diri di rumah.
Cuaca hari ini cukup mendung, suhunya dingin sampai-sampai membuat Namjoon memakai baju tebal.
Ia menyalakan tv menonton siaran sederhana yang ada disana. Di temani secangkir teh dan beberapa biskuit. Di saat ia fokus pada tv, ia menoleh ke samping. Mendapati Seokjin yang sedang menyapu lantai. Namjoon duduk tegak, lalu menghampirinya.
"Tidak perlu dibersihkan."
Ucap Namjoon. Seokjin yang semula fokus pada lantai pun menoleh.
"Ini kotor hyung. Kalau tidak dibersihkan nanti kemana-mana debunya."
"Biarkan maid saja yang bekerja."
"Bibi Ahn kan libur."
Benar juga. Namjoon baru ingat. Ia pun pergi mengambil sapu dan ikut membantu Seokjin.
"Hyung jangan! Biar Jin saja. Hyung kan sedang berlibur."
"Kerjakan bagianmu. Aku bantu sedikit,."
Seokjin tersenyum. Hatinya menghangat. Padahal ia juga tak berharap sejauh ini namun Namjoon nyatanya sangat baik.
Ketika seokjin fokus menyapu, sesuatu justru mengganggu Namjoon.
Ia tak sengaja melihat sweater Seokjin yang lusuh, beberapa benangnya lepas bahkan ada lubang dibagian kolar.
Namjoon membatin. Tidak hanya pakaian namun sepatu Seokjin juga nampak lusuh. Rasanya tidak adil, ia hidup nyaman serba kecukupan, sementara sang adik harus hidup penuh kesengsaraan.
"Jin."
Seokjin menoleh "Iya Hyung?"
"Setelah ini kita keluar."
"Kemana hyung?"
"Cepat bereskan. Kau akan tahu nanti."
"Baiklah Hyung."
❤
Tak Seokjin sangka, Namjoon mengajakna ke tempat perbelanjaan yang sangat besar. Ia pernah mendengar tempat ini, katanya semua barang disini sangat bagus dan mahal, bahkan sampai tak terpikir Seokjin akan kesini apalagi bersama Hyungnya.
Setelah masuk kedalam, Seokjin tidak berhenti menatap seluruh penjuru tempat itu bahkan sesekali langkahnya tertinggal oleh kaki Namjoon yang berjalan dengan cepat.
Namjoon mengajaknya masuk ke salah satu area pakaian.
"Pilihlah sendiri. Hyung akan tunggu disini."
"Apa Jin hanya boleh pilih 1?"
"Ambil sesukamu."
"Boleh 2 Hyung?"
"3 juga boleh."
Seokjin tersenyum "Terimakasih Hyung!"
Segera Seokjin masuk kedalam dan mencari pakaian yang ia sukai. Namjoon hanya diam tersenyum disana. Ternyata Seokjin bahagia, hatinya tenang.
Butuh waktu 20 menit untuk Seokjin memilih. Dan Namjoon menunggunya dengan sabar. Namun saat seokjin datang, apa yang ia bawa tidak sesuai dengan perkiraannya.
Seokjin hanya membeli kemeja putih polos dan 1 celana training.
"Hyung ini saja," ucapnya sembari menyodorkan dua benda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah
FanfictionOrang tua Seokjin bercerai sejak ia bayi, ia dirawat oleh sang ayah, di usianya ke 15 Seokjin menemui ibunya yang sudah berkeluarga dengan sang kakak. Dengan pergi kesana Seokjin ingin tahu dimana ia bisa menyebut tempat sebagai rumah.