Johnny, Hyera dan Namjoon berada di luar ruang ICU, menunggu dengan hati gelisah karena sejak tiba, Namjoon yang baru ingin masuk langsung ditahan oleh perawat yang berjaga.
Mereka mengatakan bahwa Seokjin tiba-tiba menurun dan mereka tidak boleh masuk kesana.
Wajah cemas Hyera terpancar jelas, Johnny yang berada disampingnya langsung merangkul Hyera.
"Seokjin akan baik-baik saja."
"Kuharap begitu."
"Sebaiknya kau duduk saja. Biar ku antar ke tempat tunggu."
"Ani. Aku ingin disini."
"Ya sudah akan kuambil kursi roda."
Saat hendak pergi, tangan Johnny ditahan oleh Hyera.
"Kenapa?"
"Sepertinya mereka akan keluar."
"Apa?"
"Si kembar."
"Ha?" Johnny panik. Hyera menatap ke lantai dan benar saja, air ketubannya pecah.
"Ibu akan melahirkan?" Tanya Namjoon.
"Sepertinya begitu," kata Hyera tenang.
"Yeobo ayo kita ke ruang persalinan!"
Johnny berteriak langsung menggendong Hyera dengan kedua tangannya.
"Aku masih bisa jalan sayang."
"Tidak! Bahaya! Aku akan berlari. Pegang yang erat!!"
Padahal yang melahirkan Hyera tapi yang panik malah Johnny. Hyera hanya nurut dan mengalungkan tangan pada ceruk leher sang suami.
Ia tersenyum. Harapannya hari ini adalah untuk kesehatan ketiga putranya.
"Yeobo.."
"Ne!?"
"Doakan kami."
"Tentu."
Johnny menurunkan Hyera diatas ranjang dan membiarkan Hyera diatasi oleh para tenaga medis.
"Tolong temani istri anda sampai pembukaannya lengkap."
"Ne."
Johnny duduk menggenggam tangan Hyera erat.
"Apa kau khawatir?"
"Ne! Ini pertama kali aku menemanimu melahirkan."
"Kau senang?"
"Senang sekali. Aku bahagia. Hidup kita sudah bahagia bersama Namjoon dan Seokjin, namun adanya si kembar, aku merasa lengkap."
Hyera menarik Johnny agar mendekat lalu melumat bibirnya lembut.
❤️
N
amjoon tersenyum kala mendapat pesan dari sang ayah bahwa Hyera akan segera melahirkan. Namun saat ia ingin kesana, Johnny memberi kabar lagi bahwa ia tak perlu khawatir. Namjoon lega, ia bisa menemani Seokjin terlebih dahulu.
"Keluarga Seokjin?"
"Ne."
Namjoon maju menghampiri perawat dengan APD lengkap.
"Seokjin kekurangan darah, kami sudah lakukan transfusi. Keadaannya mulai membaik namun masih harus dipantau."
"Apa aku boleh masuk?"
"Boleh tapi jangan membuatnya terganggu. Ia baru saja tidur."
"Baik sus."
Namjoon tenang. Ia segera masuk. Tak lupa memakai pelindung baju, kepala dan masker. Seokjin disana terlelap dengan masker oksigen dan berbagai alat di dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah
FanfictionOrang tua Seokjin bercerai sejak ia bayi, ia dirawat oleh sang ayah, di usianya ke 15 Seokjin menemui ibunya yang sudah berkeluarga dengan sang kakak. Dengan pergi kesana Seokjin ingin tahu dimana ia bisa menyebut tempat sebagai rumah.