20

712 100 21
                                    

Seokjin semakin lemah. Tubuhnya kian habis dimakan penyakit. Ia baru melakukan hemodialisa kemarin namun bobotnya langsung berkurang 1 kg. Kini tulang-tulangnya menonjol dan bibirnya tidak seranum biasanya.

"Ibu bawakan susu ya?" Ucap Hyera sambil memasuki kamar Seokjin yang sedang belajar.

"Ibu tidak usah repot-repot. Jin bisa buat sendiri."

Hyera meraih tangan Seokjin "sekarang kau jarang menghabiskan makananmu. Lihatlah, anak ibu semakin kurus."

"Em.. ini karena Jin sedang tidak nafsu bu. Bagaimana dengan adikku bu?"

"Dia baik. Semalam dia membangunkanku untuk minum susu."

Seokjin bangun dari tempat duduk lalu berjongkok di depan Hyera. Ia mendekatkan telinga di perut Hyera.

"Adik manis... ini Jin Hyung, Hyung tidak sabar ingin bertemu denganmu."

Hyera tersenyum namun sedetik kemudian ia terdiam.

"Jin?"

"Kenapa bu?"

"Sepertinya adikmu bukan hanya 1."

Seokjin langsung berdiri "Benarkah? Ibu yakin?"

"Perasaanku bilang begitu. Apa kau mau mengantar ibu ke klinik?"

"Ayo bu!! Semoga saja benar pasti rumah ini akan semakin ramai."

"Kau senang?"

"Saaangat senang!"

Hyera gemas. Ia mencubit kedua pipi Seokjin pelan.

"Bantu ibu merawat mereka, ne?"

"Tentu ibu!"











Setelah mengetahui sang istri hamil kembar, Johnny semakin protektif padanya. Kandungan Hyera sudah menginjak 3 bulan, dan saat itu pula Johnny tak mau meninggalkan Hyera terlalu lama. Jika biasanya ia sering pulang malam atau bahkan menginap di kantor, sekarang Johnny lebih sering di rumah. Menjaga Hyera.

"Yeobo aku ingin berenang."

"Mwo? Sekarang sudah gelap, Hyera. Tidak baik berenang malam-malam."

"Tapi aku ingin berenang."

"Berendam di bath up saja mau?"

"Tidak mau. Terlalu kecil untuk kami bertiga."

"Sabar ne? Besok ayah ajak berenang."

"Aku ingin sekarang Yeobo, bukan besok!!"

"Kau kenapa jadi semanja ini hm?"

"Ini permintaan mereka tau!!"

"Ibu mau apa, Yah?" Tanya Seokjin yang mendengar keributan dan langsung datang ke ruang keluarga. Mendapati Hyera dan Johnny beradu argumen i depan tv yang menyala.

"Ibumu ingin berenang sekarang."

"Benarkah? Bahkan sekarang diluar hujan bu.."

Seokjin mendekat, ia mengelus perut Hyera dengan lembut.

"Adik-adik Hyung yang manis..." ucapnya lembut "sekarang sudah malam, diluar juga hujan.. berenangbya nanti saja ne?"

RumahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang