31

574 82 22
                                    

Hyera bahagia. Ia senang meski hanya bisa melihat dari kaca besar, kedua bayinya yang lahir sehat sedang tertidur di atas troli bayi. Ia belum boleh melihatnya namun Hyera tak kuasa menahan rindu, alhasil Johnny membawanya pakai kursi roda ke perinatal.

"Kau seorang ayah."

"Iya. Aku punya dua bayi yang sangat tampan."

Hyera tersenyum meraba tangan Johnny yang berada di pundaknya.

"Berikan nama untuk mereka."

"Aku hampir lupa karena terlalu senang."

"Aku sangat frustasi karena kau tak memberitahu nama mereka."

"Ne.. ne.. untuk yang pertama lahir, dia adalah Jimin. Sedangkan yang kedua, kuberi nama Jungkook."

"Nama yang bagus. Aku menyukainya."

"Dia akan menjadi anak yang aktif, dan membuat kita kerepotan, tapi mereka juha yang membuat kita bahagia."

"Aku tak sabar melihat mereka berlarian."

"Ne, ayo kita kembali."

"Bolehkah kita ke kamar Seokjin dulu?"

"Tentu. Dia pasti senang mendengar kabar ini."

Johnny pun mendorkng kursi roda Hyera menuju ke ruang Seokjin. Di ICU. Mungkin Johnny harus memohon pada mereka karena pasti tidak diizinkan masuk kedalam.

Tidak apa. Johnny akan melakukannya demi Hyera.

"Kau harus tersenyum Hyera," ucap Johnny kala Hyera masuk dan menatap Seokjin yang terbaring lemah disana.

Hyera harus berusaha tersenyum meski sakitnya Seokjin membuat hatinya ikut teriris.

Namjoon yang duduk disana menoleh, lalu mundur membiarkan Hyera mendekat.

"Seokjin hanya istirahat, dia sudah membaik jata Dokter. Jika keadaannya terus begini, nanti malam Jin bisa pindah ke ruang rawat."

"Syukurlah," kata Hyera.

Tubuh Hyera condong mendekat untuk msngusap wajah Seokjjn yang terlelap.

Wajah itu kian memucat, pipinya kian tirus.

"Bu.."

"Ne, ibu disini nak."

"Kenapa ibu disini?"

"Karena ibu rindu pada Seokjin."

"Ibu seharusnya disana, menemani adik adikku."

Seokjin merajuk masih dengan mata tertutup.

"Adikmu sedang di ruang lain, nanti sore baru bisa diberikan pada Ibu."

"Jin ingin lihat mereka bu."

"Nanti kau akan melihatnya."

"Aku masih ngantuk, Jin tidur lagi boleh?"

"Tentu. Jja, tidurlah."

Perlahan Seokjin mulai kembali tidur lelap. Meski ruangan ini berisik namun Seokjin tak merasa terganggu sama sekali.

"Namjoon ah, kau mau melihat adikmu?"

"Boleh bu?"

"Istirahat saja, biar Ibu gantian yang disini dengan Seokjin."

"Ibu tidak lelah?"

"Melihat Jin mulai membaik, Ibu jadi tidak lelah lagi."

"Bu.."

Namjoon tak tahan, ia langsung memeluk Hyera erat.

"Terimakasih sudah melahirkan adik adikku."

"Kau ini sudah besar, kenapa malah manja lagi hm?"

RumahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang