Hyera tak mau menyia-nyiakan ini, ia mengiyakan keinginan Seokjin untuk pulang. Meski selama perjalanan Seokjin tertidur bersandar padanya dengan kondisi tubuh yang panas dan sesekali muntah.
"Ibu.. J-Jin mhau makhann.."
Meski kini Seokjin pulang dengan nasal kanula di hidungnya, ia tidak bisa bicara dengan baik karena sesak yang tak kunjung hilang. Gagal ginjal itu membuat paru-paru Seokjin kelebihan cairan dan infeksinya menyebar sampai ke pembuluh darah menuju jantung. Antibiotik sudah tidak berguna, infeksi perlahan merusak area pembuluh darah menyebabkan fungsi tubuh nya kian memburuk.
"Mau makan apa hm?"
"P-pizaa.. b-boleh?"
"Boleh. Paperoni pizza kan?"
Seokjin mengangguk. Sedetik kemudian ia menutup mulutnya dengan tangan. Hyera bingung, semua kantung plastik ataupun kertas sudah habis karena Seokjin terus memuntahkan cairan kuning.
"Pakai ini!"
Hyera menutup mulut Seokjin dengan jaketnya. Tak peduli jaket bersihnya akan kotor, yang terpenting adalah Seokjin.
"Sudah?"
"K..kotor.."
"Tak apa. Tidur lagi ya.."
Seokjin mengangguk, ia menyamankan posisinya. Saat ini, untuk duduk tegap saja Seokjin tidak bisa. Ia hanya mengandalkan bantuan Johnny dan Hyera sekarang.
❤️
Setelah mengetahui sang adik pulang bersama kedua orang tuanya. Namjoon langsung menuju ke kamar mengunci pintunya rapat. Tak peduli rasa laparnya yang teriak sejak tadi. Toh ia masih kesal dengan Seokjin.
Meski Hyera mengetuk pintu minta dibukakan bahkan menyogoknya dengan pizza keju berukuran besar, Namjoon tetap enggan keluar.
"Lebih baik aku tidur."
Namjoon pun mengambil selimut, memakai earphone dan menyetel musik pengantar tidur dengan volume tinggi.
Dalam hati Namjoon, Seokjin pasti menyesal dan akan nurut padanya atas kejadian tadi. Ia ingin menjadi kakak yang tegas demi kesehatan sang adik.
Tanpa mengetahui, bahwa sekarang Seokjin tak akan lama lagi.
.
.
.
.
Namjoon bangun kala suara Hyera terdengar, namun kali ini diiringi suara isak tangis ngilu.
Ia melirik jam di ponselnya.
Sudah 3 jam berlalu dan ia belum keluar kamar dari sana.
"Namjoon, buka dulu sebentar nak.. ibu mohon.. hiks..."
Segera ia bangun dan membuka pintu.
"Kenapa lama sekali? Apa kau tidak tau Jin menunggu 2 jam!"
"Maaf. Namjoon hanya ingin Jin tau kalau dia buat Namjoon kecewa. Sekarang dia dimana bu?"
"Dia dikamar."
"Namjoon kesana sekarang."
"Jin pingsan menunggumu sejak tadi."
"Pingsan? A-apa Jin.."
"Temui dia. Kau yang harus minta maaf sekarang."
2 jam yang lalu.
Seokjin terbangun saat ia dibaringkan di kamar. Ketika itu juga ia merengek ingin menemui Hyungnya, namun Hyera mencegah.
"Biar Ibu yang panggilkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah
FanfictionOrang tua Seokjin bercerai sejak ia bayi, ia dirawat oleh sang ayah, di usianya ke 15 Seokjin menemui ibunya yang sudah berkeluarga dengan sang kakak. Dengan pergi kesana Seokjin ingin tahu dimana ia bisa menyebut tempat sebagai rumah.