1. Peraturan Baru

583 57 2
                                    

"Selamat pagi, Sasuke-kun!"

Si empu pemilik nama itu sedikit tersentak, kaget mendengar suara perempuan yang tiba-tiba saja menyapa dirinya dengan penuh semangat.

Sasuke termenung, berpikir sejenak, kemudian baru menyadari jika suara itu adalah suara milik Sakura, istrinya.

Istrinya sejak 3 hari yang lalu.

Memikirkan hal itu mendadak membuat Sasuke merasa kikuk dan jengah, kemudian ia meminum air dingin dari dalam kulkas.

Tak lama kemudian Sakura membawa segelas susu dan meletakkannya tepat di hadapan Sasuke. "Tunggu sebentar ya, sarapannya akan segera datang." Ucapnya penuh kegirangan.

Sasuke diam tak berkutik, matanya masih menangkap seluruh gerak-gerik Sakura yang kini berada di dapur. Terlihat begitu semangat.

Dia memasak? Batinnya.

Kini Sakura sudah kembali dengan sepiring nasi goreng dengan daging cincang yang ditabur di atasnya. Wangi yang semerbak itu sontak membuat perut Sasuke mendadak berbunyi keras.

"Ah, sarapannya datang tepat sekali sesuai jadwal perutmu berbunyi." Gurau Sakura yang tidak sengaja mendengar seruan perut Sasuke. Ia tersenyum geli, menatap perut Sasuke yang tiba-tiba terlihat gemas.

Sasuke tak mengindahkan sama sekali gurauan Sakura. Ia tetap terdiam di tempatnya.

"Selamat makan!" Seruan semangat datang dari Sakura yang kini juga sudah siap memakan sarapannya.

"Kau memasak ini?"

"Iya. Kau tidak melihatku di dapur sejak tadi pagi?" Kekehnya. "Oh iya, sebelumnya aku mau minta izin untuk memakai dapurmu ya. Tapi kelihatannya bahan-bahan di dapurmu tidak lengkap. Mungkin besok aku akan ke supermarket untuk membeli bahan-bahan dapur. Apakah kau bisa mengantarkanku? Aku belum terlalu paham dengan kawasan jalan di sini."

Kemudian kembali hening lama, membuat Sakura menghela napas lelah. Ia memilih kembali untuk melanjutkan sarapannya yang kini mulai terasa hambar karena hawa dingin yang diciptakan oleh Sasuke padanya.

"Kenapa?"

Kening gadis bersurai merah muda itu berkerut. Menatap bingung Sasuke. "Maksudmu?"

Helaan napas itu begitu terdengar berat. "Kenapa kau merepotkan dirimu sendiri?"

Sakura tersenyum tipis. "Tidak. Membuat sarapan seperti ini tidak membuatku repot. Aku malah senang, karena aku suka memasak."

Entah mengapa suasana mendadak hening, membuat Sakura yang melihat Sasuke tetap tidak bergeming sama sekali dan bahkan tidak menyentuh sarapannya itu kembali bersuara. "Kenapa tidak dimakan? Ini sangat enak loh. Kau pasti akan sangat menyukainya. Papa dan mamaku juga sangat suka dengan masakanku. Apalagi nasi goreng. Katanya sangat enak seperti masakan hotel bintang enam." Guraunya sedikit, mencoba mencairkan suasana.

"Aku tidak akan sama dengan papa dan mamamu."

Lagi, Sakura menatap bingung Sasuke. Tetapi setelah ia paham maksud dari suaminya itu, mendadak hatinya kembali terasa sakit.

"Kau bahkan belum mencobanya."

"Sakura..."

"Ya, Sasuke-kun?"

"Berhentilah bersikap berlebihan."

"A-aku ti-tidak berlebihan..."

Sasuke mendadak berdiri, membuat sedikit getaran pada meja makan, sehingga sendok dan garpu yang berada di atas meja itu berdentingan dengan cukup nyaring.

Uchiha Hills '20 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang