Ting Tung! Ting Tung! Ting Tung!
"Sebentar! Cari siapa-"
"Apakah Sakura sedang ada di rumah?"
Seorang wanita paruh baya itu terkejut. Ia baru menyadari sesosok orang yang tengah bertamu saat ini.
"Ah, hmm... Mbak Sakura sedang tidak di rumah, maaf." Wanita paruh baya itu hendak menutup pintu gerbang kembali, namun Sasuke menahannya.
"Saya butuh berbicara dengannya." Lirih Sasuke. Kali ini ia kembali memohon pada wanita paruh baya yang ia yakini adalah pembantu di rumah Sakura.
Walau tampil dengan penampilan yang urakan karena dirinya yang terkena hujan saat di perjalanan, namun ia tidak berhenti untuk tetap menuju ke rumah Sakura dan bertemu dengan gadis yang sangat ia cintai tersebut.
Wajahnya kini bahkan terlihat pucat pasi, karena ia sendiri lupa untuk makan dan minum sedari pagi tadi.
Setelah perbincangan panjang di rumahnya tadi pagi, ia tak berpikir panjang untuk segera menemui Sakura di rumahnya. Walau perlu memakan perjalanan hingga 2 jam lamanya, ia tidak peduli.
Yang terpenting adalah menjemput Sakura kembali.
"Mbak Sakura sedang tidak ada di ruma-"
"Saya mohon sekali. Saya ingin bertemu Sakura."
"Ada apa Mbak? Siapa di luar sana?"
Suara yang sudah Sasuke kenali itu terdengar jelas menginterupsi dirinya yang masih berdiri di pintu gerbang masuk rumah Sakura.
Mebuki sedikit tergelak ketika ia mengetahui bahwa Sasuke lah yang tengah bertamu ke rumahnya. Dengan tatapan penuh kekecewaan, ia mendengus sembari melengos hendak pergi kembali.
"Ibu, saya ingin meminta maaf."
Ada getaran hebat yang terdengar dari ucapan Sasuke, membuat Mebuki sempat tertegun sejenak.
"Kamu meminta maaf untuk apa?"
Sasuke kembali meringis. Pandangannya tiba-tiba mendadak terasa basah. "Tolong, saya ingin bertemu dengan Sakura. Saya ingin menjelaskan semuanya padanya. Saya juga ingin meminta maaf padanya dan juga kepada Ibu."
"Kamu tidak perlu melakukan itu, Sasuke." Jawab Mebuki tegas. "Pulanglah, Sakura tidak bisa bertemu denganmu lagi."
Sasuke tergelak, kedua matanya semakin memanas. "Saya mohon, Bu. Maafkan saya." Paraunya.
"Sudah saya katakan tadi, kamu tidak bisa bertemu dengannya lagi!" Mebuki yang sudah terlanjur kecewa, tak dapat menahan kemarahannya pada Sasuke. Ia menyayangkan sikap Sasuke yang selama ini tidak baik pada putri semata wayangnya, putri kesayangannya. Hal tersebut baru ia ketahui ketika keluarga Sasuke mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya sembari memulangkan Sakura ke rumahnya.
Ia benar-benar terlanjur kecewa.
Laki-laki pilihan putrinya sendiri ini faktanya tidak sesuai dengan ekspetasinya di awal.
"Sekalipun kamu kembali 100 kali ke sini, aku tetap tidak akan membiarkan putriku bertemu denganmu lagi, Sasuke." Parau Mebuki. "Kamu sudah membuat anakku sakit. Kamu juga tidak pernah bisa membahagiakannya. Aku tidak bisa membiarkan dia semakin menderita hanya karena hidup bersamamu."
Hati Sasuke kembali terasa amat sakit. Yang dikatakan mertuanya adalah kebenaran. Penyebab sakit Sakura adalah dirinya.
Rasanya begitu sakit ketika ia menyadari betapa lelahnya menjadi Sakura. Gadis itu pernah mencoba bertahan sekuat tenaga di dalam pernikahan yang telah ia buat seperti di dalam neraka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Uchiha Hills '20 [END]
Romance[SELESAI]✔️ Uchiha Sasuke dan Uchiha Sakura baru saja terikat dengan tali pernikahan karena perjodohan kedua orang tua mereka. Segera setelah menikah, mereka tinggal di rumah bernama Uchiha Hills '20, di pelosok pegunungan Konoha yang sejuk dan inda...