Sasuke menatap bingung pada gadis kecil yang wajahnya terlihat pucat di hadapannya. Ia hampir kesal karena panggilan gadis itu terdengar sangat nyaring sebelumnya, namun ia tahan setelah melihat kondisinya yang terlihat buruk.
Rasanya ia tidak dapat fokus dengan obrolan yang telah dibangun oleh gadis itu padanya, karena tatapannya telah terkunci pada emerald hijau yang terlihat sayu.
Dan sekarang Sasuke mulai berpikir, apakah dia sakit?
Dan tiba-tiba gadis itu terjatuh; pingsan.
Sasuke merasa kalut dan panik, buru-buru ia membopong tubuh ringkih gadis itu dan membawanya ke ruangan UKS.
Dirinya kini mulai bertanya-tanya, seberat apa tugas ospek hari ini hingga membuat gadis manis ini jatuh sakit dan hilang kesadaran?
Gadis manis?
Seketika Sasuke merasa merinding sendiri. Kenapa ia bisa berpikir seperti itu tadi?
"Permisi, aku akan mengompres keningnya yang hangat agar suhu tubuhnya turun."
Sasuke menoleh, kemudian membuat jarak agar petugas UKS di sana dapat segera mengobati gadis kecil yang saat ini masih tertidur pulas.
"Kasihan sekali dia."
"Ah, tubuhnya hangat sekali."
"Cepat sadar gadis cantik."
"Apa maksudmu?!"
"Bukankah dia adik kelas yang cantik?"
"Kau betul! Dia terlihat sangat manis sekalipun sedang tertidur seperti ini."Namun belum saja kain hangat itu menyentuh kening pasien, Sasuke kembali membuka suara. "Biarkan aku saja."
Petugas UKS; dua orang siswa dan satu siswi, itu sama-sama menatap bingung pada Sasuke.
"Aku yang akan melakukannya." Tegas Sasuke sembari meminta kompres hangat tersebut, membuat siswa itu tak bisa berkutik karena melihat wajah yang tidak bersahabat dari Sasuke; si bintang sekolah.
Mereka mulai berpikir, apakah Sasuke marah karena tadi mereka sempat membicarakan gadis yang ia bawa ke UKS ini? Apakah gadis itu adalah kekasihnya?
Tetapi Sasuke tak peduli dengan pikiran mereka, karena ia telah sibuk untuk meletakkan kompres hangat itu dan berharap demam gadis itu cepat turun.
"Kamu harus cepat bangun, aku akan ada kelas setelah ini." Ujar Sasuke pelan sembari terus menatap wajah yang tengah tertidur pulas itu.
Namun ternyata butuh waktu yang lebih lama untuk menunggunya bangun. Dan tiba-tiba saja gadis itu menangis tergugu, membuat Sasuke lagi-lagi merasa kalut.
Kenapa dia menangis? Apakah sangat sakit?
Sasuke terdiam sejenak. Setelah mendengar ringisan gadis itu, ia baru mengerti mengapa dirinya menangis.
Ia biasanya akan sangat kesal mendengar tangisan seorang perempuan, namun kali ini ia terenyuh. Ia tak bisa membiarkan gadis itu terus menangis, lantas ia membantunya hingga kembali ke lapangan.
Setelah ucapan terima kasih yang sangat tulus dari gadis itu, Sasuke tersenyum tipis sembari berjalan kembali ke kelasnya.
Dia pikir, tingkah anak baru memang terlihat aneh namun cukup menghiburnya karena mereka menggemaskan. Wajar saja bukan jika anak SD yang baru saja akan duduk di bangku SMP masih terlihat menggemaskan?
Sebelum benar-benar masuk ke dalam kelas yang berada di lantai 2, Sasuke kembali menoleh ke arah lapangan.
Tubuh gadis itu masih terlihat sedikit sempoyongan, namun sudah terlihat jauh lebih baik. Ia juga sudah mengobrol kembali dengan teman-temannya yang terlihat sangat khawatir padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uchiha Hills '20 [END]
Romansa[SELESAI]✔️ Uchiha Sasuke dan Uchiha Sakura baru saja terikat dengan tali pernikahan karena perjodohan kedua orang tua mereka. Segera setelah menikah, mereka tinggal di rumah bernama Uchiha Hills '20, di pelosok pegunungan Konoha yang sejuk dan inda...