4. Tidak Melihat

456 56 2
                                    

Malam ini langit tampak berbeda, karena tak menampilkan bintang satupun. Awan gelap bahkan terlihat mulai menutupi bulan yang saat ini sedang berbentuk sabit.

Sakura menghela napas sembari mulai menutup jendela setelah terlihat ada kilatan petir di ujung langit. Angin yang menerpa wajahnya seketika hilang ketika jendela itu sudah benar-benar tertutup rapat.

Kini matanya menatap ke arah Sasuke yang sudah bersiap untuk tidur dibalik selimut.

Entah mengapa setelah tinggal di Uchiha Hills '20, jadwal tidur Sakura mendadak berubah. Dia bisa mulai tidur pukul 11 malam jika di rumah, namun ketika di sini, pukul 9 malam pun rasanya ia sudah tidak sanggup.

Kejenuhan yang menimpanya mungkin mengakibatkan kantuk datang lebih cepat.

Dengan canggung, Sakura mulai menaiki kasur, ia sangat berhati-hati dan berharap tidak menyenggol kaki Sasuke yang panjang.

Tetapi sekeras apapun ia berusaha, tetap saja ujung kakinya sedikit bersentuhan.

Setelah meletakkan kepalanya dengan nyaman di atas bantal, ia mulai kembali menoleh ke arah Sasuke. Pria itu mendadak bergerak membelakangi dirinya. Membuatnya saat ini hanya bisa menatap punggungnya dari belakang.

Entah mengapa perasaan menjelang tidur selalu terasa kalut untuk Sakura. Membuat dirinya terkadang melamun sejenak karena memikirkan banyak hal sebelum matanya benar-benar terpejam.

Kemudian pandangannya mengitari ke seluruh ruangan kamar tidurnya. Lagi-lagi pertanyaan konyol itu datang menghampirinya.

Apakah aku bisa tinggal lebih lama di sini?

Dadanya kini terasa sesak. Kejadian pagi tadi kembali berputar di ingatannya.

Sampai kapan aku akan kuat?

Sekali lagi, Sakura menatap punggung Sasuke dengan perasaan yang berkecamuk. Matanya mendadak terasa hangat. Tanpa bisa ia cegah, air matanya kembali tumpah.

Tidak bisakah kamu mencoba melihatku?

Tiba-tiba tubuh Sasuke berbalik, membuat kasur itu sedikit bergoyang. Sakura yang melihat wajah Sasuke yang kini sejajar dengan wajahnya walau berjauhan sontak menyeka air matanya dengan cepat, takut tiba-tiba Sasuke memergokinya.

Wajah damai itu membuat Sakura tertegun sejenak. Satu tangannya yang bebas itu spontan mengulur mendekati wajah Sasuke, berpura-pura sedang mengelus rahangnya yang tampak tajam itu tanpa menyentuhnya sedikitpun.

"Sasuke-kun..."

Mata yang tertutup itu tiba-tiba saja terbuka. Dan kini tatapan onxy hitam legam tengah menyorot ke arah Sakura.

Sakura yang kini merasa ditatap tampak membeku sejenak, namun setelah kesadaraannya kembali, ia dengan cepat menarik tangannya.

Kini ia merasa salah tingkah sendiri.

Shannaro! Kau baka Sakura!

"Kau memanggilku?"

Suara khas bangun tidur itu terdengar lembut. Sama halnya dengan tatapan onxy hitam legam yang terlihat melunak.

"Tidak."

Keempat bola mata itu saling bertatapan. Memancarkan sebuah tatapan yang tak dapat diartikan sedikitpun.

Sasuke tertegun melihat emerald berwarna hijau yang begitu menenangkan, sedangkan Sakura terlena melihat onxy berwarna hitam legam yang sangat meneduhkan.

Ketika kesadaran Sakura kembali hadir, ia lantas buru-buru menarik pandangannya dan membalikkan tubuhnya dengan cepat agar membelakangi Sasuke.

Begitupula dengan Sasuke. Dengan wajah polos yang terlihat mengantuk, ia menarik pandangannya dan melemparkannya ke sembarang arah.

Uchiha Hills '20 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang