"Naruto, terima kasih untuk segalanya."
Naruto terdiam sendu menatap Sakura yang kini tengah menunduk dalam di kursi penumpang mobilnya. Lirihan tangis yang terdengar pelan itu sukses membuat hati Naruto merasa tercabik-cabik.
Bukan tanpa alasan Naruto memilih kembali untuk memastikan Sakura baik-baik saja ketika berbicara dengan Karin.
Namun feelingnya memang benar, tak akan ada kondisi baik untuk Sakura setelah mengetahui hal-hal menyakitkan itu lebih dalam.
Ia dengan segera berlari ke arah Sakura yang hendak menyeberang jalan dan membawanya masuk ke dalam mobilnya.
Dan lagi-lagi hanya kehangatan pelukan yang dapat Naruto berikan untuk Sakura. Dan Naruto merasa tak berguna sama sekali karena tidak bisa menghilangkan rasa sakit itu di hati Sakura.
Walau nyatanya ia ingin sekali melakukan hal tersebut.
Kini keduanya sudah sampai di depan Uchiha Hills '20, tempat tinggal Sakura dan Sasuke yang baru Naruto ketahui hari itu.
Rumah yang sangat cantik dan indah itu faktanya membawa luka yang sangat mendalam untuk Sakura.
"Kamu yakin akan tetap pulang ke sini, Sakura? Kamu tidak ingin pulang ke rumah orang tuamu saja?"
Sakura menggeleng pelan. Ia tak bisa lari dari masalah ini. Ia sudah berjanji akan menyelesaikan ini semua cepat atau lambat.
Naruto kembali mengusap surai merah muda itu dengan penuh kasih sayang. Mencoba memberikan ketenangan pada Sakura yang masih saja menahan tangis.
Ketika sudah mulai tenang, Sakura kembali bersuara. "Sekali lagi terima kasih Naruto. Aku tidak tahu bagaimana jadinya jika tidak ada kamu di sisiku, menemaniku."
Hati Naruto luluh seketika.
Bagaimana mungkin Sasuke tega menyakiti seorang wanita sebaik dan setulus Sakura?
Bagaimana mungkin Sasuke melewatkan seorang wanita sesempurna Sakura hanya untuk memilih seorang wanita dari masa lalu yang bahkan tidak pernah terlihat baik sama sekali di mata Naruto?
Ia sangat mengenali Karin. Keluarga wanita itu bahkan sangat licik pada keluarganya.
"Kau pasti akan sangat menyesalinya suatu saat nanti, Sasuke." Batin Naruto. Kedua mata berwarna biru setenang laut itu kini terasa hangat. Ia tak pernah tega untuk melihat Sakura menangis seperti ini.
Baik dulu maupun sekarang, ia tak pernah mau melihat Sakura menangis. Karena hal tersebut sangat menyakiti hatinya.
Namun apadaya, seseorang yang sangat dicintai oleh Sakura nyatanya menusuk hati dan perasaannya begitu dalam. Seorang suami yang Sakura cintai itu, nyatanya tak mencintai balik dirinya yang sudah melakukan hal terbaik di dalam rumah tangga mereka. Mencoba berbagai hal untuk membuat pernikahannya terlihat baik-baik saja.
"Sakura-chan..."
Tangan Naruto kini terurai menyentuh pipi hangat Sakura. Mencoba menghapus air mata yang bahkan sudah sangat banyak membasahi pipi cantik wanita tersebut.
Kemudian ia memeluk Sakura sekali lagi, sebelum akhirnya wanita itu memilih untuk keluar dari mobilnya dan masuk ke dalam rumahnya.
"Selamat tinggal, Sakura-chan. Aku akan ke sini lagi sesekali untuk menjengukmu."
Sakura hanya terdiam sembari melihat mobil Naruto berlalu dari hadapannya. Dan kini ia mulai berjalan gontai memasuki rumah besar itu.
Rumah yang bahkan mulai terasa memuakkan untuk dilihat oleh kedua matanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Uchiha Hills '20 [END]
Romantik[SELESAI]✔️ Uchiha Sasuke dan Uchiha Sakura baru saja terikat dengan tali pernikahan karena perjodohan kedua orang tua mereka. Segera setelah menikah, mereka tinggal di rumah bernama Uchiha Hills '20, di pelosok pegunungan Konoha yang sejuk dan inda...