Uchiha Hills '20 [END]

15. Cinta Pertama

Kelopak mata itu terlihat mengerjap secara perlahan kala sinar sang mentari sukses menembus jendela kamarnya.

Tangannya mulai menggapai untuk meraba dan memastikan sesuatu.

"Sakura?"

Tak ada sahutan, lantas kedua onxy hitam itu mendadak terbuka secara otomatis. Mengusir rasa kantuk yang masih merajai, Sasuke mulai merasa panik mencari keberadaan Sakura yang tidak bisa ia temui pagi hari ini.

"Sakura? Kamu dimana?"

Di dapur, tempat favorit Sakura, tidak jua Sasuke menemukan gadis bersurai merah muda tersebut.

"Apa dia sedang berbelanja ke suatu tempat?"

Namun mobilnya masih terparkir dengan rapi di teras rumahnya.

Seketika perasaan Sasuke kalut. Rasanya seperti bangun dari mimpi buruk karena tak dapat melihat wajah istrinya pagi hari ini.

Tak seperti biasanya, Sasuke tak terbiasa untuk tidak melihat Sakura yang masih tertidur lelap di samping dirinya ketika ia bangun.

Sudah berapa kali sejak saat itu, Sasuke memilih untuk bangun lebih cepat agar dapat memastikan wajah tenang yang tertidur dengan damai di sampingnya.

Ia akan mengamati setiap inci dari wajah damai tersebut sebelum akhirnya bangun dan bergegas mandi.

Atau mungkin hal terlucu yang pernah ia lakukan adalah ketika Sakura mulai melenguh panjang sembari membuka matanya, Sasuke akan berpura-pura memejamkan matanya kembali.

Karena ia takut, Sakura menangkap basah dirinya yang tengah mengamati dirinya ketika masih tertidur pulas.

Kini Sasuke tak tinggal diam, ia mulai menaiki kembali tangga menuju kamarnya. Sekarang, ia hanya bisa berharap menemukan sebuah surat dari Sakura untuk mengetahui aktivitas apa yang sedang dilakukan gadis itu pagi hari ini.

Tangannya mulai menelusuri meja rias, berharap ia menemukan sepucuk surat dari Sakura untuknya.

Walau terlihat bodoh, ia terus mencari benda tersebut hingga tangannya refleks membuka laci-laci dan lemari di samping meja rias.

Namun aktivitasnya terhenti kala ia melihat beberapa foto yang tertumpuk telah terjatuh ke bawah kakinya setelah ia berhasil membuka dan menggeser pakaian di dalam lemari paling dasar.

Jemarinya dengan lunglai mengambil cetakan foto-foto tersebut, kemudian matanya mengamati satu per satu isi foto yang terlihat di sana.

Cekungan bibirnya tertarik sempurna, kala di dalam foto-foto tersebut ia dapat melihat wajah Sakura yang amat cantik dengan berbagai pose dan kegiatan.

Ada Sakura yang sedang liburan ke Paris.

Ada Sakura yang sedang dirangkul oleh kedua orang tuanya di bawah pohon Sakura.

Ada Sakura yang sedang belajar piano di rumahnya.

Ada Sakura yang sedang mengenakan toga wisudanya.

Ada Sakura yang sedang selfie bersama teman-teman kampusnya.

Ada Sakura muda yang Sasuke tebak saat itu istrinya masih duduk di SMA karena ia tengah memakai baju seragam.

Ada Sakura bayi yang sangat menggemaskan.

Dan yang terakhir...

Pandangan Sasuke berhenti mendadak, kala melihat foto yang sangat mengejutkan dirinya. Jantungnya tiba-tiba berdetak sangat keras. Serta telapak tangannya yang kini terasa dingin. Pikirannya mulai bertanya-tanya pada foto tersebut.