12. Pengakuan Luka

491 59 5
                                    

"Apa yang sedang kalian lakukan di sana?"

Suara yang amat terdengar dingin itu mengejutkan Naruto dalam sekejap. Sontak ia menoleh untuk memastikan pemilik suara itu.

Melihat aura dingin dan penuh kemarahan itu lantas membuat Naruto tiba-tiba merasa senang. Entah angin dari mana, ia berani jamin bahwa tatapan kematian Sasuke menandakan betapa cemburunya ia melihat Sakura yang kini tertidur pulas di pundaknya. "Kau tidak bisa melihatnya?" Sarkasnya.

Ada kilatan penuh emosi yang terbenam di kedua mata Uchiha bungsu tersebut. Tangannya bahkan kini mengepal kuat dan siap menghadang lawan bicaranya.

Namun berbeda dengan Naruto yang kini terkekeh, terlihat meremehkan Sasuke di hadapannya. "Kau cemburu?"

"Apa maksudmu?!"

Teriakan Sasuke membuat aktivitas tidur Sakura terganggu. Lantas matanya mengerjap secara perlahan.

Dan betapa terlukanya perasaan Sasuke melihat tatapan penuh rasa sakit yang tercetak jelas di kedua bola mata berwarna emerald hijau cantik tersebut.

Seketika debaran jantung Sakura berdetak sangat keras saat melihat tubuh jangkung di hadapannya yang sedang menatap dingin ke arahnya dan Naruto. Ia baru menyadari bahwa dirinya baru saja tertidur di pundak Naruto beberapa menit yang lalu.

"Maaf Sakura-chan, kamu pasti terganggu ya?"

Sakura menggeleng menatap Naruto penuh penyesalan karena sudah tertidur begitu saja. Namun tenggorokannya terasa begitu kering, bibirnya bahkan terasa begitu berat ketika ia ingin membuka suara.

Dirinya terlalu lelah.

"Ayo masuk, kamu butuh istirahat."

Keduanya mulai berlalu dari hadapan Sasuke, membuat dada Sasuke rasanya begitu sakit melihat Sakura yang bahkan tidak memperdulikannya sama sekali. Kedua bola mata indah itu bahkan terlihat penuh kebencian ketika melihat ke dalam bola mata legam hitam miliknya.

Rasanya begitu menyakitkan untuk Sasuke.

Apalagi ketika ia melihat betapa nyamannya Sakura berada di pelukan Naruto.

Apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka?

Kenapa Naruto tiba-tiba berada di rumahnya?

Mengapa mereka bisa bersama?

Apakah mereka sedekat itu?

"Sasuke."

Suara penuh peringatan itu mengintimidasi dirinya secara mendadak. Sontak membuat pundak Sasuke melorot. Sebentar lagi akan ada bencana yang menghampirinya.

"Masuk. Kita perlu bicara." Sahut Itachi setelahnya.

Hal pertama yang terlihat oleh Sasuke adalah tatapan penuh kekecewaan dari kedua orang tuanya.

"Kau dari mana?" Kini suara dingin itu berasal dari Fugaku. Namun Sasuke paham, bahwasannya keluarganya sudah mengetahui kegiatan apa yang baru saja ia lakukan beberapa jam yang lalu.

Tak ada jawaban apapun dari Sasuke. Rasanya pertanyaan itu hanya sedang menyudutkannya saja.

"Sasuke... Jawab dengan jujur pada kami. Apa yang telah kamu lakukan selama ini di belakang kami?" Tanya Mikoto lirih.

Uchiha Hills '20 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang