Ee. Did he loves you?

345 80 28
                                    

Juan

Kak jani
Lunch bareng yuk?
Gue jemput jam 12.15 ya

Oke juan
✔✔

      

Setelah absen cukup lama dari kehidupannya, Juan tiba-tiba mengajaknya makan siang. Gak selama itu sih, tapi yang jelas dia mulai nyuekin Juan ketika bertemu kembali dengan Evan. Jani tanpa sadar melakukannya. Selama ini dia masih meladeni chat atau apapun yang Juan lakukan, tapi ketika Evan kembali muncul Jani merasa tidak perlu lagi melakukannya.

Jam makan siang tiba, Juan menjemputnya di depan toko dengan HRV andalannya. Jani pamit sekilas kepada beberapa karyawannya, tidak lupa juga menyuruh mereka untuk segera istirahat ketika berganti shift jika Jani belum ada tanda-tanda kembali. Memang di tokonya Jani buat 2 shift sih, karena Jani buka dari jam 8 pagi sampai jam 9 malam.

"Makan dimana, Ju?" tanya Jani penasaran.

"Korean food sih, Kak. Mau kan?"

"Ya mau lahhhh," jawab Jani tanpa menolak.

Perjalanan berlangsung cukup lama, setidaknya bagi Jani. Entah kenapa dia merasa agak awkward dengan Juan, tapi juga merasa biasa saja.

Setelah sampai di tempat makan pun mereka langsung mencari tempat duduk dan memesan makanan. Sembari menunggu inilah mereka mulai mengobrol lagi.

"Pengharum mobilnya ganti gak sih, Ju?" tanya Jani basa-basi.

Juan mengangguk sembari tertawa pelan. "Iya, Kak. Merhatiin aja deh lo, kirain gak bakal nyadar."

"Baunya beda tau. Sempet pusing bentar waktu masuk tadi, tapi terus kebiasa sih," ujar Jani.

"Ganti jadi bubble gum soalnya bungkusnya lucu sih."

"Baru kali ini orang ganti pengharum mobil gara-gara bungkusnya lucu. Untung baunya lumayan enak."

Juan tertawa, bertepatan juga dengan pesanan mereka yang mulai datang. Mengingat makanan Korea punya banyak side dish, maka tidak aneh kalau perlu 2 sampai 3 kali pengantaran sampai semua makanan mereka tersaji di meja.

"Selamat makan, Kak," kata Juan mulai mengambil sumpit dan sendok.

Jani ikut mengambil sumpit. "Selamat makan, Ju."

Pertama kali yang Jani coba adalah kimchi. Baginya, jika kimchinya enak maka peluang makanan lain terasa enak juga tinggi.

"Hmm, lumayan ya?" gumam Jani.

Juan mengangguk mendengarnya. "Iya, Kak. Kemarin gue sempet kesini sama rekan kerja dan menurut gue lumayan, makanya gue berani ajak lo kesini."

"Ohhh. Lumayan nih, Ju. Kimchinya masuk di lidah gue," ujar Jani.

"Cobain kuah dak kal guk su nya deh, Kak. Enak," ujar Juan menyodorkan mangkok di hadapannya.

Jani segera mengambil sendok dan menyendok sedikit kuahnya. Setelah dia tiup-tiup sebentar dan memasukannya ke dalam mulut, matanya melebar. "Enak!"

"I told you," kata Juan bangga.

Mereka melanjutkan makan sambil berbagi dan saling mengicipi makanan satu sama lain. Jani pasti akan memasukkan restoran ini ke dalam list tempat yang harus dia kunjungi bersama teman-temannya. Plis, Sherina harus tau tempat ini. Sebagai sesama pecinta oppa dan ahjussi ganteng Korsel, mereka berdua jelas juga gak mau ketinggalan untuk mencoba makanan ala drakor yang selama ini mereka tonton.

"Recommended banget kalo mau ngajak keluarga atau temen kesini," kata Juan menghabiskan suapan terakhirnya.

Jani masih memiliki beberapa makanan, yang sebenarnya ada juga milik Juan tapi mereka bagi dua. "Heem. Gue mau ajak temen-temen gue dah, terutama si Sherina tuh. Jamal sama Dimi gak gue ajak aja, soalnya lidah mereka aneh. Terutama si Jamal. Dia makan tteokbokki aja dibilang enakan seblak," curhat Jani tiba-tiba.

Jalan Muda FM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang