01 : Return

370 52 4
                                    

Setelah dua tahun di Jerman, akhirnya Ae kembali lagi ke Bangkok, Thailand. Tanah kelahirannya.

Noah tidak ikut karena dia di terima kuliah di Harvard university.

Dia terpaksa pulang karena harus menjaga Pinnara yang tetap ngotot sekolah di Bangkok, padahal orang tuanya sudah meminta dia untuk ikut ke Kanada.

Bukan main bahagianya Pinnara saat melihat Ae, dia menjemput Ae di bandara.

"Paman, itu kakak Ae!" Ucapnya sumringah kepada Bible, dia geleng-geleng kepala melihat tuan kecilnya kini sudah berlari kearah Ae. Tentu saja dua orang ini pakai masker, topi serta Hoodie hitam agar tidak ada yang mengenali mereka.

"Terima kasih kakak!" Ungkapnya tulus kepada Ae yang memberikan dia boneka kelinci hitam. Dia peluk-peluk serta dia cium tuh boneka.

Ckrek, Bible membukakan tutup botol air mineral untuk Ae.

"Tuan mau langsung pulang atau pergi makan dulu?"

Ae menatap Pinnara, "Apa adek sudah makan?" Tanya dia seraya memberikan air mineral tadi kepada Bible, dia kembali memasang maskernya.

Pinnara langsung menggeleng, "Tadi sudah tapi adek lapar lagi!" Ucapnya yang memang lagi masa pertumbuhan. Ae tersenyum, dia usap sayang kepala adeknya yang kini sudah lebih tinggi dari dirinya.

"Ya sudah, kita pergi makan dulu. Setelah itu baru pulang!"

Indera pendengaran Pinnara segera berdiri, segera dia lirik kakaknya. "Memangnya kakak gak capek? Kakak pasti masih jetlag. Kita pulang aja kak... Adek bisa makan di rumah, lagian ada koki juga di rumah!" Ucap Pinnara tahu kalau kakaknya pasti lelah.

Ae tersenyum, tidak percaya dia kalau sekarang adik bungsu manjanya sekarang sudah tumbuh besar, tidak seperti dulu yang lebih mementingkan dirinya.

"Ya udah, kita pulang!" Ujar Ae kemudian membimbing tangan Pinnara.

"Nanti kalau kakak sudah istirahat, kita pergi main ya kak!" Pintanya manja kepada kakaknya yang cantik.

"Iya!"

Ae tidak membawa banyak barang, dia hanya membawa satu tas dan koper.

Dulu dia pergi meninggalkan Bangkok guna lari dari luka hatinya, dan siapa sangka sekarang dia kembali lagi ke sini. Tempat mantan tunangannya berada, semoga saja dia tidak bertemu lagi dengan mantan tunangannya. Sebab walaupun dia sudah berkata lupa tapi siapa sangka kalau kata-kata itu hanya untuk menghibur dirinya sendiri guna menutupi perihal dia yang belum bisa move on.

"Ayo kakak!" Seru Pinnara karena Ae berdiri diam melihat area sekitarnya terutama langit siang kota Bangkok.

Pinnara sudah duduk di dalam mobil.

"Iya."

⏩⏩

Tiga hari kemudian...

Pagi yang cerah sinar matahari memasuki suatu kamar yang terdapat seorang pria ganteng yang masih terdampar di kasur nya. Dia yang terusik oleh bias cahaya matahari akhirnya terbangun.

"Eughhh" Lenguhnya sambil meregangkan otot nya seraya melihat jam di nakas nya samping ranjang yang sudah menunjukan pukul 06.25 am. "Oh shit, sudah siangg!" Umpatnya mulus semulus dia berlari menuju kamar mandi. Dia mandi buru-buru karena dia sudah telat.

Begitu selesai mandi serta hal lainnya, dia segera turun ke bawah dengan tergesa-gesa.

"Pa, aku gak sarapan di rumah ya, soalnya udah kesiangan," Ucapnya sambil memakai sepatu, lalu dia menyambar kunci motornya yang ada di balik pintu dekat rak sepatu.

Only You! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang