Setelahnya AE tertawa keras membuat Meen sadar kalau dia sudah kelewatan. Itu tawa kekecewaan pada cintanya yang hancur.
"Cuih!" Ae kembali meludah, menatap benci pria dihadapannya ini.
Ingin sekali Meen meraih tangan AE yang kini menyeka air hujan yang membasahi wajahnya.
Baru saja Meen mau berkata maaf, AE berjalan cepat meninggalkan dia.
Tidak ada air mata yang keluar dari mata indah AE. Amarah, benci dan penyesalan sudah membakar habis air matanya untuk Meen.
Debaran jantung Meen berpacu cepat, dia hanya bisa melihat kepergian Ae dengan penyesalan.
"Ya tuhan, wajahmu kenapa nak? Siapa yang memukulmu?" Tanya Zee kaget dengan Meen yang pulang dengan wajah bonyok.
Meen pulang telat karena dia ke rumah sakit dulu sebelum pulang.
Meen menggeleng, lalu dia memeluk Zee. "Aku bertengkar dengan AE dad... Aku memukulnya. Kami saling memukul." Cerita dia dengan suara parau, padahal tadi dia tidak menangis tapi begitu sudah sampai di dalam dekapan Zee, dia menangis.
"Kenapa bisa begitu? Sebenarnya apa yang telah terjadi?" Tanya Zee mengusap lembut punggung Meen yang bergetar.
Nunu yang tadinya datang membawakan kopi hangat untuk Zee, kini menatap keduanya dengan sendu.
Akhirnya Meen menceritakan semuanya pada Zee, tanpa ada yang tertinggal maupun ada tambahan lainnya.
"Sekarang aku tidak bisa lagi menghubungi dia, sepertinya nomor ku dia blokir. Bahkan semua akun sosmed ku juga dia blokir..." Tambah Meen di sela isak tangisnya.
Sekali lagi, Zee hanya bisa menghela nafas panjang seraya mendengar penyesalan Meen yang berurai air mata.
"Sekarang apa yang harus aku lakukan dad? Haruskah aku pergi ke rumahnya tuk minta maaf?"
Zee menggeleng, "Kamu faham sifat papanya kayak gimana kan?"
"Lucu, ramah serta pengertian," Sela Nunu membuat dua orang itu meliriknya, dia hanya bermaksud mencairkan suasana yang sendu.
"Menggelikan! Siapapun takkan baik saat menghadapi pria yang telah memukul anaknya." Tukas Zee sudah terbayang di pikirannya betapa hebatnya Perth mengamuk saat ini.
"Mungkin, tapi siapa tahu Meen termasuk pengecualian mengingat Ae menyukai putra kita." Tampik Nunu berharap masalah ini tidak membuat hubungan kedua keluarga semakin merenggang.
Zee menggeleng, "Dia sanggup melukai siapapun lalu membuatnya seperti kecelakaan,"
"Itu berlebihan. Buktinya, sampai sekarang keluarga mereka banyak yang sayang," Sarkas Nunu selalu baik pikirannya pada keluarga sahabatnya.
"Tidak, kamu hanya tidak tahu saja cara main Perth Tanapon. Memilih cara paling menyakitkan. Menyerang keluarga atau teman, dan membuat mereka seolah-olah kecelakaan atau hilang tanpa sebab lantas tidak pernah ditemukan. Tidakkah kamu curiga, kenapa sampai sekarang Joss Wayar tidak pernah menampakkan batang hidungnya? Selain itu, dulu tidak ada keluarga Shukumpantanasan yang ada hanya keluarga Sangangern. Perth membuat marga baru tuk keluarganya sendiri dan menghapus habis tentang keluarga Sangangern. Keluarga yang sudah berjalan 5 abad saja bisa dia lenyapkan apalagi keluarga yang baru seumur jagung. Wuzzz, auto pindah alam kita."
"Tenang. Bukankah kak Hera juga berasal dari keluarga yang mumpuni dan memiliki bodyguard berpengalaman, bahkan ada yang berasal dari veteran tentara."
Hera itu mamanya Meen, mantan istri Zee.
Zee kembali menggeleng, "Sebaiknya saat ini masalah ini kita diamkan dulu. Beri AE waktu untuk menenangkan diri. Dan kamu nak, jangan cari gara-gara lagi dengan AE jika kamu memang menginginkan dia untuk menjadi pasanganmu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Only You!
FanfictionSeason 2 dari fanfic IT'S YOU! ❄️💙❄️ "Padahal aku sudah bantuin kamu, tapi begini caramu berterima kasih kepadaku?" "Jadi senior membantuku karena mengharapkan sesuatu?" "Anggap saja begitu!" Jawab Meen tersulut juga emosinya sebab Ae menepis kasar...