31 : Kupu-Kupu Malam

144 24 3
                                    

Ada yang aku ralat, soalnya kemarin-kemarin aku lupa kalau Saint itu sahabat Meen. Sehingga kemarin aku membuat kalau Saint itu ayah dari Sean. Tapi setelah aku ingat, segera aku ralat.

 Tapi setelah aku ingat, segera aku ralat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

Selagi menunggu orang itu, dia sering mengarahkan manik gelapnya pada lingkungan sekitarnya. Sampai-sampai dia melihat Lalisa bersama V. Dan V tidak menyadari hal itu, buktinya dia tidak menepis tangan Lalisa yang merangkul mesra lengannya, seolah-olah dia pamer pada teman-temannya kalau malam ini dia datang bersama ayah dari bayi yang dia kandung.

"Sudah dulu ya, aku ada urusan." Ucap Noah mengakhiri panggilan itu secara sepihak. Dia sudah mulai kesal karena yang dia tunggu tak jua datang. Ditambah pemandangan di depan matanya semakin membuat dia mendongkol.

Sementara Freen mengerutkan kening saat melihat gadis di ujung sana yang wajahnya sangat familiar di matanya. Gadis dengan rambut pirang ikal sebahu itu belum menyadari sedari tadi, ketika Freen terus saja menatap dan memperhatikannya. Gadis dengan pakaian minim dengan kulit putih bersih, hidung mancung itu terlihat lebih menonjol diantara teman-temannya yang sedang berkumpul.

Tentu saja Freen sangat mengenali gadis itu, karena memang Becky adalah salah satu mahasiswa yang terkenal di universitas mereka. Gadis yang terkenal karena kepintarannya, terlebih posisi dia sebagai star tahun ini.

Yang membuat Freen heran adalah, kenapa Becky bisa ada di sini? Sebab ini bar elit tempat para manusia kaya raya mencari mangsa untuk menghangatkan malamnya.

Freen berpikir, apa mungkin gadis itu tengah melacur?

Ini adalah rumah bordil merangkap club malam. Dan dia pun kesini ingin bersenang-senang demi mendapatkan kepuasan. Bukan karena ajakan Kimmon dia datang ke sini, tapi sedari awal dia memang datang ke sini untuk memutuskan hasrat birahinya yang tidak tertarik dengan pria.

Rasa penasaran terus saja menyeruak di dalam otaknya, hingga dia bertanya kepada Ja yang memang sudah menjadi pelanggan tetap di tempat ini.

"Ja, kau kenal dengan gadis di ujung sana?"

"Yang mana?" tanya Ja lebih fokus menatap, karena memang di ujung sana ada empat gadis tengah tertawa berkumpul.

"Yang pakai baju hitam!" Jelas Freen lebih spesifik. Diantara 4 wanita itu, hanya Becky seorang yang memakai dress hitam minim bahan.

"Eh, itu bukannya Becky star kampus kita tahun ini," Celetuk Saint ketika dia tidak sengaja mengarahkan pandangannya ke sana. Ucapan Saint membuat Mangkorn dan yang lainnya segera mengikuti arah mata Saint.

"Ah... itu, dia pelacur primadona di sini. Tapi agak susah buat di sewa. Soalnya dia pemilih. Selain itu, dia hanya mau disewa satu kali oleh orang yang sama." Jelas Ja tidak tertarik dengan Becky.

"Kau yakin?" Tanya Freen lebih jauh, dia tidak menyangka Becky berprofesi sebagai pelacur.

Ja mengangguk ringan dan seketika itu juga Mangkorn dan kawan-kawan geleng-geleng kepala. Ini sungguh berita yang mencengangkan bagi mereka. Secara, Becky itu mahasiswi teladan berprestasi dari kampus mereka. Dia saja kuliah melalui jalur prestasi.

Only You! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang