Anna menatap dengan gemetar ke arah laki-laki yang duduk tenang di kursi pelaminan. Sambil melamun dari kejauhan, gadis berusia 17 tahun itu tidak sanggup membayangkan masa mudanya akan berakhir di hari ini, menikah dengan pria yang ia pandang sebagai seorang maling.
“Tidak ada waktu lagi untuk berpikir. Sekarang ikut Ibu ke ruang rias,” perintah Fatra, ibu tirinya yang memaksa Anna menggantikan saudara tirinya yang hilang, menjadi mempelai wanita.
๑๑๑๑
"KITA SAMBUT MEMPELAI WANITA..."
Riuh suara tamu undangan mengiringi langkah Anna yang dituntun Fatra meniti karpet merah. Di ujung karpet, berdiri seorang pria dengan alis tebal, sorot mata tajam, dan wajah tanpa senyum. Auranya gelap, seakan membawa awan kelabu ke dalam ruangan.
Setiap langkah Anna di karpet itu dipenuhi kekhawatiran. Apa ini keputusan yang benar? Apakah ini yang terbaik untukku? Bagaimana dengan sekolahku? Pertanyaan-pertanyaan itu menghantui pikiran Anna, membuat langkahnya goyah. Ketidakhati-hatiannya membuat kaki kirinya menginjak gaun putih panjang yang dikenakannya, dan ia pun jatuh tersungkur di tengah-tengah acara. Semua tamu menatap Anna dengan tajam, sebagian berbisik, dan beberapa bahkan mengabadikan momen itu.
Sesaat Anna terdiam, menahan rasa malu yang membuncah. Namun, bisikan Fatra memecahkan keheningan itu.
“Fokus, Anna! Kamu buat Ibu malu!” Wanita paruh baya itu mengulurkan tangan untuk membantu Anna berdiri. Namun, Anna menepis tangan Fatra, dan dengan suara penuh penolakan ia berkata, “Pernikahan ini harus dibatalkan. Anna nggak mau menikah!”
Fatra terkejut mendengar bantahan itu. “Apa? Kamu gila?!”
Anna terdiam lagi, menatap tamu-tamu undangan yang menyorot ke arah nya.
“CEPAT BERDIRI!!” Fatra memerintah dengan tegas.
Namun Anna tetap diam. Ia merasa terperangkap, tidak terima harus menikah di usia semuda ini, terutama karena dirinya masih duduk di bangku SMA.
“A-anna belum siap, Bu. Pernikahan ini tidak benar.”
Mata Fatra membulat sempurna penuh amarah. “Anak kurang ajar! Ibu sudah merawat kamu sejak kecil, apa itu tidak cukup untuk membalas budi?!”
Dengan kasar, Fatra menarik tangan Anna, memaksanya berdiri.
“CEPAT BERDIRI!!”
---Pernah nggak terbesiat dipikiran kalian, menikah diusia 17 tahun?
17 tahun masih kelas 2 SMA. Apa boleh menikah?
Pertanyaan itu selalu teringiang-ngiang dikepalaku.
Hmmm.... Awalnya Akupun binggung mau jawab apa. Tapi seiring berjalannya waktu, aku mengetahuinya.
Ini kisah ku, Annalia Natasha, aku kerap dipanggil Anna, nama yang imut, cocok untuk karakterku yang polos.
Aku terpaksa menikah tepat dihari ulang tahun ku yang ke 17 tahun, kata orang gaul sweet seventeen manis bagaikan gulali. katanya, tapi bagiku... Nggak se-sweet itu, malah sweet seventeen dapat hadiah suami. Aku terpaksa menikah demi nama baik ibuku dihadapan teman-temanya, ya itu yang aku pikirkan, tapi jauh sebelum itu ada rahasia yang tidak ku ketahui. Dan aku akan membongkarnya.
๑๑๑๑

VISUAL TOKOH DALAM CERITA:
Annalia Natasya (Anna)
Meskipun baru 17 tahun, memasak adalah salah satu keahlianya, dibalik itu karakternya yang polos menambah manisnya rumah tangga, namun kepolosan itu bisa saja membuatnya terjerumus kedalam luka yang menyakitkan.
"Mas, makan dulu!"
Jonatan Gebara (Jojo)
Punya kebiasaan tidur tidak memakai baju membuat karakternya menjadi dingin, namun kebiasaan itu juga yang memberinya alasan untuk terus lebih dekat dengan istrinya.
"Kamu adalah duniaku..."
Fatra
Suka memaksakan kehendak adalah ciri khasnya, namun seorang ibu tertaplah ibu, selicik apapun sifatnya, sisi keibuan pasti ada di dalam dirinya.
"Menikahlah demi keluarga!"
Sintia Dewi (Sinta)
Mempunyai saudara tiri bukanlah keinginannya, hal itu yang membuat karakternya menjadi keras dan susah diatur.
"Kamu bukan adik ku!"
Feronika
Wajahnya yang kebule-bulean membuatnya digandrungi para lelaki, itu ia dapat dari ibunya yang bekebagsaan Rusia, cantik tapi tidak dengan sifatnya.
"Pantaskah kamu bahagia?"
Rendi Permana (Rendi)
Visual bagaikan idol Korea berhasil membuatnya mencapai mimpi, menjadi seorang model terkenal adalah mimpinya. Namun dipertemukan dengan masa lalu membuatnya harus membayar karma.
"Aku mau kita kayak dulu..."
Jeje Alvaro Gebara (Jeje)
Meskipun kehilang ingatan tak membuatnya putus asa dalam menjalani kehidupan, terlihat dari karakternya yang periang, juga suka berteman dengan siapa saja menjadi cirinya tersendiri.
"Kamu cantik melebihi purnama..."
__๑ A Story By KingGrain ๑__Jangan lupa vote dan komen, SEE U❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Keep Eternal Love
RomanceTepat dihari ulang tahunya yang ke 17 tahun, Anna dihadapkan pada satu keadaan yang membuat hidupnya terjungkir balik. Statusnya yang semula seorang pelajar, berubah menjadi seorang istri kontrak tuan muda konglomerat keturunan keluarga Gebara. Bera...