Dretttt ponsel Anna bergetar
"Dasar wanita itu, selalu ceroboh kalau naroh barang," celetuk Jonatan sambil senyum manis lalu meraih ponsel Anna yang tertinggal diatas meja.
"Siapa ini?" Tanya Jonatan dalam hati saat mendapati panggilan tak terjawab dari no tidak dikenal, tentu saja no itu membuat hatinya penasaran.
Jonatan mengecek profilnya namun tak ada foto maupun keterangan bio, mungkin salah sambung pikir Jonatan yang tak mau ambil serius perihal no aneh tersebut. Karena ada hal yang lebih penting dari sekedar no salah sambung, yaitu mengecek galeri ponsel istrinya, yang dari dulu membuatnya penasaran.
Jonatan mendapati foto-foto imut Anna waktu bayi nampak lucu, dan mengemaskan, saking gemasnya tanpa sadar tangan Jonatan meremas sofa yang tengah ia duduki. Padahal Jonatan tipikal orang yang tidak menyukai bayi, namun melihat foto Anna membuatnya serasa ingin cepat-cepat mempunyai momongan.
"Hahh Na.. gimana ini, baru sebentar kamu pergi aku sudah rindu," tutur Jonatan sambil fokus meneliti kembali foto imut Anna.
Saat tengah fokus beradu dengan layar hp istrinya, tiba-tiba Jonatan mendapati salah satu foto Anna dengan seorang laki laki, nampaknya foto itu diambil saat Anna duduk dibangku SMA. Melihat foto itu pikiran Jonatan seketika dipenuhi rasa cemburu, walaupun sebuah foto lama, namun difoto itu mereka berdua terlihat sangat bahagia, hal itu yang membuatnya cemburu.
"Nagapin Anna simpan foto nggak jelas ini." Jonatan menghapus foto tersebut, dia juga Menganti Walpaper hp Anna dengan foto pernikahan mereka.
"Hah... kapan baliknya sih tu Anak." Jonatan bolak balik menoleh ke arah pintu, dia resah menunggu Anna yang sudah berangkat 3 menit yang lalu. Rasa rindu yang mengebu berhasil membuat Jonatan cemas terhadap Anna.
-
Tak ada sama sekali yang bisa ia lakukan dirumah selain duduk diam dan menunggu istrinya pulang. Bosan menunggu istrinya yang tak kunjung datang, akhirnya Jonatan berjalan kelantai dua dan memasuki sebuah ruangan tersembunyi, disamping kamar mandinya. Rupanya ruangan itu lah alasan Jonatan melarang siapapun mendekati kamar mandinya termasuk istrinya sendiri.Jonatan menyalakan lampu ruangan tersebut, dan terlihat isinya yang sangat indah, di dalamnya ada sebuah piano, foto-foto yang menempel didinding, buku-buku yang tersesun rapi di rak, sofa dan ranjang empuk yang masih bersih, tapi yang lebih indah dari ruangan itu adalah jendela kaca besar yang menampilkan setiap sudut kota diluar sana.
Huuhh... Ia menghela nafas lalu mengambil sebuah foto yang terletak diatas meja, difoto itu terdapat dirinya dengan seorang yang tengah memainkan piano. Jonatan membawa foto itu dan duduk di sofa yang terletak di depan jendela kaca tersebut.
"Dimana kamu Je..." Gumam Jonatan, sambil meratapi foto itu dan tanpa sadar air matanya menetes, terlihat bukanlah air mata kebahagian melainkan air mata kesakitan dan penyesalan.
Malam hari...
"Mass aku pulang!" Seru Anna di depan pintu, karena tak mendengar jawaban dari Jonatan akhirnya Anna masuk kerumah.
"Mas- kenapa lampu ruang tamu mati, mas! jangan main-main ah," tutur Anna sendirian diruang tamu, suaranya mengema di tengah gelapnya ruangan itu. Seolah sadar tengah sendirian, Anna menekan tombol saklar menyalakan lampu, dan benar saja tidak ada siapa pun kecuali dirinya di sana.
Pikiran Anna sempat khawatir karena ia tidak menjumpai Jonatan, ditambah lagi Jonatan sedang sakit dan ditinggal sendirian dirumah, membuatnya menjadi panik.
"Mas! Masss!" Namun tetap saja tidak ada sahutan dari suaminya. Akhirnya dengan rasa khawatir yang bergemuruh Ia pergi kekamar sambil berulang kali mengucapakan kata yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keep Eternal Love
RomanceTepat dihari ulang tahunya yang ke 17 tahun, Anna dihadapkan pada satu keadaan yang membuat hidupnya terjungkir balik. Statusnya yang semula seorang pelajar, berubah menjadi seorang istri kontrak tuan muda konglomerat keturunan keluarga Gebara. Bera...