ANNA HILANG

94 9 0
                                    

Dari jauh, terlihat Jonatan menghampiri Feronika yang sedang berada di bangku pinggir danau.

"Feronika! Why are you alone? diamana Anna?" tanya Jonatan binggung sambil melihat ke sekeliling sembari mencari sosok istrinya yang tadi bersama Feronika. Namun Feronika tak bergeming sedikit pun, malah dengan tiba-tiba Ia mencium bibir Jonatan. Sontak Jonatan tersentak kaget, dan mendorong Feronika.

"Apa apaan ini! Dimana istriku?" titah Jonatan sambil menyeka bibirnya.

"Bisa nggak untuk saat ini kamu jangan bahas istri kamu, I want to be alone with you jo," goda Feronika dengan memegang tangan Jonatan lalu meletakkan tangan itu kepipinya.

Plakk... Tanpa segan tangan jonatan menampar keras wajah Feronika. Ia tidak menyangka sahabat nya berani menggoda dirinya yang sudah beristri.

"Aku sudah beristri, dan istriku adalah Anna, sekarang cepat katakan dimana Anna?" Titah Jonatan dengan wajah yang berapi api.

"Kenapa Jo, hanya karena istri kamu yang nggak jelas itu, kamu tega menampar wajah orang yang mencintai kamu, selama 9 tahun, dari dulu aku cinta sama kamu Jo, kenapa kamu nggak pernah lihat perasaan aku, dan nikah dengan orang lain?" Celoteh Feronika menggila.

"Heh!, Anna lebih baik dari yang kamu bayangkan, dan gua sedikitpun nggak pernah melihat kamu sebagai seorang wanita!" Seru Jonatan dengan mencengkram dagu Feronika.

"Sekarang cepat katakan dimana Anna."

"Ha! hahaaha!!, Aku berharap Anna mati. jika aku nggak bisa miliki kamu, maka orang lain juga tidak akan pernah bisa," titah Feronika Dengan liciknya.

Mendengar pernyataan itu keluar dari mulut Feronika seketika membuat Jonatan murka. "Kalau Lo berani, sentuh sehelai rambut istri gue, maka tangan gue sendiri yang akan ngirim lo ke neraka, camkan itu."

Tanpa pikir panjang, Jonatan melepas kasar cengkramannya dan beranjak dari tempat itu meninggalkan Feronika dan langsung melajukan mobilnya membelah jalanan.

"Naa! Annaa!" Teriak Jonatan yang sudah sampai di depan rumah, namun tak ada balasan dari Anna.

Dengan panik Jonatan membuka lemari tempat Annaenyimpan pakiannya. Baju dan barang barang Anna masih tersusun rapi, dimana kamu na...

"Na... Anna..." Jonatan berteriak ke sekeliling rumah, memastikan kalau istrinya tidak hilang, namun hasilnya nihil Anna sama sekali tidak ia temukan. Berkali-kali Jonatan berusaha menghubungi Anna, namun hasilnya sama. Tidak ada jawaban.

"Sial, dimana kamu Na!" Cetus Jonatan kesal, lalu membanting hp nya hingga hancur berkeping-keping. Disaat bersamaan tanpa sengaja Jonatan melihat secarik kertas yang ditinggalkan Anna disela tangkai bunga atas meja samping kasur.

Aku pergi, jangan mencariku. Begitulah isi kertas itu.

Setelah membaca kertas itu, seketika wajah Jonatan berubah pucat juga dipenuhi rasa khawatir. Dia pergi kemana?

Mulai dari toko sayuran, tempat biasa Anna datangi, Sampai kerumah ibu tiri Anna namun hasilnya lagi-lagi nihil Anna sama sekali tidak ia temukan di manapun.

"Kemana kamu na... Cepat pulang," celetuk Jonatan di dalam mobil, sambil memegangi kertas kontrak dan kalung yang ingin ia berikan, matanya berkaca-kaca menatap kedua benda tersebut.

Tidak terasa mentari mulai meredupkan sinarnya. Kepanikan Jonatan semakin merajalela saat menyadari bahwa hari sudah mulai gelap.

Na, kalau kayak gini, aku nggak akan bisa tenang... Sedari tadi Jonatan meneliti keluar kaca mobil, memastikan bahwa Anna berada disuatu tempat yang ia lalui.

Dua hari berlalu... dan Anna masih belum ditemukan.

"Dimana kamu Na?" Air mata Jonatan mengalir untuk yang pertama kalinya, wajahnya begitu pucat karena selama dua hari dia tidak nafsu makan memikirkan istrinya yang entah dimana.

Aku rindu kamu na, aku rindu masakan kamu, aku hanya mau makan masakan kamu...

Malam ketiga Jonatan mencari Anna, tanpa arah tujuan, ia menghentikan mobilnya di pinggir telaga, tempat dia waktu remaja hampir kehilangan nyawa karena tengelam. Namun nasib nya beruntung karena ada malaikat yang menyelamatkannya. Jonatan keluar dari mobil sembari menatap telaga itu dengan air mata yang bercucuran, ia tak menyangka akan kehilangan dua orang yang ia cinta. Malaikat penyelamatnya dan istrinya.

Maaf..." ujar seseorang yang tidak segaja menabrak tubuh Jonatan.

Bersambung...

Keep Eternal Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang