Dreett... ponsel Anna bergetar
Gadis itu mengecek ponselnya dan mendapati sebuah pesan masuk dari no yang tak dikenal dan juga beberapa panggilan dari no yang sama.Na, Ini aku, Rendi, nanti siang datang ke Golden coffe, besok ada reuni, kamu ikut kan. Begitulah isi pesan itu, Sudah pasti tak di izinkan suminya untuk pergi pikir Anna.
"Siapa Na, malam-malam kirim pesan?" Tanya Jonatan kepo.
"N-nggak mas! Orang salah sambung," jawab Anna berdalih karena tidak ingin merusak suasana. Jonatan hanya ber oh ria dan melanjutkan makannya.
Esok paginya...
Anna memakaikan dasi keleher Jonatan, wanita itu tersenyum pada suaminya, seusai dasi itu melingkar menghiasi kemeja biru polos yang Jonatan kenakan.
"Semoga lancar kerjaan nya mas," Anna mencium tangan Jonatan, dan orang yang tangan nya dicium Anna, membalas dengan pelukan hangat.
"Hmm...Apa hari ini aku nggak usah kerja hahhh..." Ujar Jonatan, pelukannya semakin erat ditubuh Anna, tak ingin lepas, terus ingin menempel bagaikan lem.
"Tuhh.. mulai deh, sudah ah ntar telat."
"Tapi Na, masih kangen."
"Nggak ada tapi tapian, kayak bocil aja kamu mas," titah Anna melepas peluakan Jonatan.
"Biarin, yang penting aku bisa berduaan sama kamu, istriku yang cantik ini." Jonatan mencubit gemas hidung Anna.
Auu! sakit mas, sudah ah, kalau mas nggak mau kerja, Anna minggat nih dari rumah."
"Ish, iya-iya, jangan ngambek dong, baperan amat, istri siapa sih ini." Jonatan mengecup kening Anna dan dengan perasaan berat akhirnya Jonatan mau berangkat kerja.
"Hati hati mas." Anna melambai kearah Jonatan yang sudah mulai melajukan mobil beranjak dari rumah.
"See u na, i love you Muach," kalimat itu perlahan memudar diudara bersamaan hilangnya sosok Jonatan dari pandangan Anna. Ck ck ck. Gadis itu berdecak ria, menghadapi tingkah Jonatan.
Dreeettt ponsel Anna bergetar
Pesan dari Rendi: Cepat Na yang lain sudah datang.๑๑๑๑
Anna mendapati teman-teman nya sedang ngobrol bareng disalah satu meja kafe yang Anna datangi.
"Na sini," teriak salah seorang dari mereka, dengan cepat Anna menghampiri nya.
"Lula! Mega! Kalian apa kabar," seru Anna pada kedua sahabatnya yang lama tak bersua.
"Baik Na, sini duduk," ujar mereka berdua.
"Na, Kenalin ini Gerald, dan Alex mereka pacar Lula dan Mega," cela Rendi memperkenalkan dua orang laki-laki, di tengah cipika-cipiki Anna.
"Anna, salam kenal, kalau udah nikah nanti jangan sakitin mereka berdua, siap-siap aja kalian kalau berani Sakitin kedua sahabat ku," ujar Anna dengan PD nya. Lula dan Mega hanya tersipu lalu memeluk Anna, melepas rindu lama tak bertemu.
"Kamu gimana nih Na, dah punya pacar belom, Rendi masih setia loh nungguin kamu," ujar Mega berbisik membuat Anna tertegun, namun Anna hanya senyam-senyum ria, wajar saja mereka bertanya, karena belum mengetahui kalau Anna sudah menikah terlebih lagi pernikahanya dilakukan secara mendadak.
Mereka berenam ngobrol bersama, berbagai hal mereka bahas dari foto-foto kenangan mereka sampai tingkah jahil mereka sewaktu masih SMP yang sama.
"Na kamu ingat nggak waktu itu, Rendi kencing dicelana pas dihukum saat upacara!" Seru Mega cekikikan sedangkan orang yang dibicarakan hanya nyengir kuda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keep Eternal Love
RomanceTepat dihari ulang tahunya yang ke 17 tahun, Anna dihadapkan pada satu keadaan yang membuat hidupnya terjungkir balik. Statusnya yang semula seorang pelajar, berubah menjadi seorang istri kontrak tuan muda konglomerat keturunan keluarga Gebara. Bera...