RASA CEMBURU

111 8 0
                                    

Jonatan yang usai mandi menadah kalung itu, mengingat bagaimana ia mendapatkan benda berharga yang hanya ada satu-satunya diseluruh dunia.

Flashback on

Seusai dari WC, Jonatan langsung mengenakan jas yang ia tinggalkan di meja kafe, sembari duduk dan melanjutkan ngobrolnya dengan Feronika.

Drettt! Ponsel Feronika bergetar

"Sebentar ya Jo," ujar Feronika beranjak mengangkat telepon nya. Jonatan hanya membalas dengan anggukan. Usai menerima telepon itu, tiba-tiba Feronika langsung bergegas berpamitan dengan Jonatan, sepertinya ada urusan mendadak.

"Sorry Jo, kayaknya aku harus pergi duluan, tiba-tiba bos nelpon, katanya ada tugas yang harus diselesaikan secepatnya," ujar Feronika yang terburu buru berpamitan dengan Jonatan.

"Oo iya, mau diantar sekalian," tawar Jonatan.

"Nggak usah Jo, aku bawa mobil sendiri," ujar Feronika kembali dan bergegas meninggalkan kafe tersebut.

Tiba-tiba ada notif masuk di hp Jonatan, sebuah notif kalender hari ulang tahun Anna yang jatuh pada hari esok, Jonatan tau hari ulang tahun Anna, saat ngobrol di sosmed maka dari itu Ia menandai dikalendernya. Namun ia salah, orang yang ngobrol disosmed dengannya, waktu itu bukanlah Anna melainkan Sinta.

"Hemm," Jonatan tersenyum, ia berencana membelikan sesuatu untuk istrinya.

"Selamat siang, ada yang bisa saya bantu," sambut ramah pelayan toko perhiasan yang didatangi Jonatan.

"Saya mau hadiah ulang tahun untuk untuk pacar saya, tolong berikan, satu kalung yang sempurna," balas Jonatan sedikit berdalih karena ia tak ingin orang-orang tau kalau dia sudah menikah, entah apa alasannya hanya Jonatan lah yang tau.

"Baik, bisa lihat disini, ini perhiasan dengan berlian, akan sangat cocok untuk hadiah ulang tahun." Jonatan meneliti satu persatu kalung itu, hingga matanya tertuju pada salah satu kalung berliontin hati bermanik berlian di dalam liontinnya.

"Saya mau yang ini, untuk kotaknya saya mau yang ada lampunya.

"Baik, silahkan tunggu disana."

pelayan itu membawa kalungnya belakang. Jonatan tersenyum memikirkan reaksi Anna saat menerima kalung itu darinya, gue memang suami sempurna, pikir Jonatan.

Flashback of

๑๑๑๑

Saat hendak menutup lemari, kain putih kasar yang menutupi bagian bawah tubuh Jonatan, tiba-tiba saja melorot, hingga terekspose-lah pemandangan indah menyejukan mata yang tidak pernah Anna lihat seumur hidupnya.

"Hwaa!!" teriak Anna menggila, ketika kedua bola matanya menangkap pemandangan yang tidak pernah ia lihat seumur hidupnya secepat kilat gadis itu lari terbirit birit keluar kamar.

"Apa itu tadi..." Hingga diruang dapur, Anna terus saja teringat kejadian dikamar barusan.

Kenapa bisa sebesar itu! Meskipun masih cemburu pada suaminya, namun tidak bisa dipungkiri Anna terus memikirkan kejadian dikamar barusan.

"Astaga, apa yang aku pikirkan," celetuk Anna menyadarkan diri. Ia bergegas kedapur untuk menyiapkan makan malam, sembari menghilangkan bayang-bayang tubuh Jonatan.

"Na..." Aktifitas Anna langsung terhenti, tiba-tiba ia dibuat kaget dengan suara familiar yang ditangkap telinganya, tanoa menoleh pun ia sudah tau sang pemilik suara.

"Hmmm, A-ada sesuatu yang ingin gue bicarakan." Suara Jonatan terdengar gugup.

"Aku lagi nggak mau dengerin celotehan mu mas, itu makanan sudah siap, kamu makan dulu," ujar Anna dingin, lalu menyibukan diri bolak balik membawa makanan dari dapur ke meja makan.

Keep Eternal Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang