Bab 5

901 18 0
                                    

Setelah kepulangan sang mama serta si tua yang tak lain papanya sendiri,Fabio mengajak Maura keluar. Sebenarnya ia sendiri belum tau mau kemana ia mengajak Maura,namun rasanya tidak adil jika membuat Maura berjamur dirumah saja.

"Bersiap siap lah,lima menit lagi kita akan keluar,ucap Fabio pada Maura.

Hari ini Maura memakai hoodie hitam serta hotpants jean biru dipadukan snakers putih serta rambut di cepol,sedang kan Fabio mengenakan hoodie abu abu,jeans hitam serta sneaker putih.

Tampak bak sepasang kekasih yang serasi,bukan??? Itu mungkin pemikiran orang yang melihat mereka.

Fabio langsung menyalakan mobilnya.Tidak ada pembicaraan selama diperjalanan,sampai akhirnya Fabio menghentikan mobil di salah satu Club ternama.

"kita sudah sampai,ucap Fabio pada maura

Fabio dan Maura turun dari mobil.

Cukup ramai suasana club malam ini,terlebih malam weekend seperti ini.Banyak pasangan muda mudi yang sekedar nongkrong menghabiskan waktu bosan atau mencari kesenangan

Sejak tadi Fabio menggenggam tangan Maura,seolah takut Maura hilang dari jangkauannya.Jujur,Maura risih namun ia hanya diam tak tau harus berbuat apa.

Fabio dan Maura memasuki club.

Semua pasang mata tertuju pada pasangan ini,bagaimana tidak,seorang Fabio Alexander pengusaha sukses yang memiliki wajah bak pahatan dewa,serta terkenal dingin kini datang ke club dengan menggandeng seorang gadis yang body goals. Terutama kaum pria yang sedari tadi pandangannya tak lepas memandangi Maura.

Memang bagus selera seorang Fabio Alexander,siapapun tak ada yang mampu menolak pesona Maura.

Namun salah sasaran jika mereka mengganggu kepunyaan Fabio Alexander,karna akan berakhir mengenaskan atau bahkan tak berjejak.

"Suit...suit...siul seorang cowok di pojok saat melihat Maura.

Fabio mengeraskan rahangnya,mencoba menahan emosinya demi gadis disampingnya.

Ia tak lagi menggenggam tangan Maura,melainkan sudah mengeratkan pelukannya pada pinggang gadisnya.

Fabio memilih daerah pojok untuk duduk,mungkin agar Maura sedikit nyaman,pikirnya.

"Aku ke toilet sebentar,jangan meninggalkan tempat ini tanpa seijin ku,ucapnya pada Maura.

Maura pun mengangguk.

Tak lama selang Fabio beranjak,seorang cowok mendatangi dimana Maura duduk.

"Boleh kenalan? Tanya sang cowo tanpa basa basi sembari mendaratkan bokongnya disebelah Maura.

Maura hanya diam,sebenarnya dia takut,apalagi Fabio sedikit lama meninggalkannya.

"Ck,bisu ya? Tanya kembali sang cowo

"Atau...kau sudah diboking sama seorang Fabio? Ucapnya.

"Jika bersama ku,kau tak kan aku campak kan,tapi jika kau memilih pengusaha itu dan berharap lebih,mungkin setelah ia selesai dengan mu kau akan dicampak kan,ucapnya sembari tersenyum smirk.

"Tolong jangan mengganggu ku,ucap Maura pada akhirnya.

"Jangan terlalu jual mahal.Ucap cowo tersebut.

"Tolong,jangan mengganggu ku.Ucap Maura kembali.

Namun,cowo tersebut seolah menulikan telinganya.

Baru saja ia akan menggoda maura kembali,suara barithon Fabio sudah menginstrupsinya.

"Kau tak mendengar ucapannya? Tanya Fabio dingin yang tiba tiba saja muncul

"Bagus juga dengan selera mu,jika setelah kau, maka aku yang akan membokingnya,ucap sang cowo

Tawanan Fabio's (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang