Bab 25

247 5 0
                                    

Fabio melajukan mobilnya menuju Alexander Hospital,tak lupa ia membeli bunga mawar kesukaan gadisnya.Maura adalah sosok gadis yang begitu menyukai coklat dan bunga mawar.

Rasanya dua hal itu sudah mampu membuat seorang Maura Salsabilla bisa tersenyum bahagia.

"Sayang,kapan kau berhenti menghukum ku seperti ini?? Gumam Fabio kala ia memegang setangkai mawar yang telah dibelinya.

Tak memerlukan waktu lama baginya untuk sampai di Hospital Alexander.Bergegas ia segera melangkah memasuki lorongbrumah sakit menuju kamar VIP tempat Maura di rawat.

Disana sudah tampak Shella Alexander yang tak lain adalah mamanya yang menjaga Maura saat Fabio tak ada disampingnya.Ya,terkadang Fabio dengan enggannya harus terpaksa ke kantor.

"Ma,sapa Fabio kala ia memasuki ruangan Maura di rawat.

Shella tersenyum hangat pada sang putra.

"Istirahatlah di mansion,biar Bio yang kembali menjaganya,ucap Fabio

"Sayang,kau jangan menyiksa dirimu,lihatlah wajah mu dan mata mu yang tampak cekung.Maura juga akan sedih melihat mu seperti ini,ucap sang mama sembari menatap wajah putra sematawayangnya

Fabio hanya diam membisu menatap kearah gadisnya.

Shella menarik nafas berat dan menghelanya

"Baiklah,mama pulang.Beri tau mama jika ada perkembangan dari putri mama,ucapnya

Fabio mengangguk.

Setelah kepulangan sang mama,fabio menarik kursi untuk duduk di samping gadisnya.Digenggamnya lembut tangan maura sembari menatapnya.

"Apa kau bahagia menghukum ku seperti ini? Ucap Fabio

"Lihatlah,dalam keadaan tertidur pun kau tetap cantik.

"Bangun sayang,aku tak bisa tanpa mu Maura,ucap Fabio menunduk menahan tangisnya

"Kau boleh memaki ku,kau boleh memukul ku,tapi tolong jangan hukum aku seperti ini,lanjutnya.

"Apapun yang kau mau,apapun...asal tidak meninggalkan ku,akan aku penuhi.Tapi tolong,bangun maura...ucapnya sembari mengguncang pelan pundak Maura.

Kelvin yang melihat dari pintu tanpa sepengetahuan Fabio ikut menangis.Rasanya terlalu kasar jika mengatakan Fabio sangat cengeng untuk kali ini.Namun nyatanya,hanya melihat sepeupunya daja seperti ini dia juga tak mampu membendung tangisnya.

Kelvin menghapus air matanya dan berbalik meninggalkan ruangan Maura.Niatnya yang ingin mengajak sepupunya makan,terpaksa ia batalkan karna tak sanggup melihat duka Fabio.

Sementara Rexa baru saja menghubungi Ibra Alexander.Ibra juga tak mempermasalahkan sikap putranya yang sedemikian.Andai ia yang diposisi Fabio,mumgkin ia akan bersikap sama atau bahkan lebih.

"Biarlah untuk sementara waktu sampai Fabio berada pada kondisi stabilnya,aku yang mengambil alih Fabio's Company ucap Ibra pada sang istri

"Baiklah honey,aku setuju dengan keputusanmu,jawab Shella.

Ibra berpikir sejenak,apakah jika ia menghubungi dokter yang sebelumnya menangani Fabio menjadi pilihan yang tepat saat ini.

Entahlah,ia begitu mempertimbangkan dengan matang agar tak salah melangkah mengambil keputusan.

♡♡♡♡♡♡♡

Tawanan Fabio's (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang