Bab 14

332 6 0
                                    

Fabio tiba di mansion dengan ekspresi marah,gelisah,semua jadi satu.Yang pasti dia sangat kacau.Dia langsung berlari masuk ke mansion sambil berteriak memanggil nama Maura.Tak peduli jika semua pekerja melihatnya dengan tatapan bingung

"Ra.....Maura.....sayang......teriaknya berulang ulang

"Maaf Tuan,nona belum pulang sejak tadi.Ucap orang kepercayaan mansionnya dengam kepala menunduk.

Fabio terduduk lemas dengan keringat yang terus mengalir dari dahinya.Entah itu keringat karna ia lelah mencari Maura,atau ia tengah takut setengah mati dengan keadaan Maura yang belum diketahuinya.

Kabar ini pun pada akhirnya sampai ke telinga Ibra Alexander.Ia membulatkan matanya seakan tak percaya,jika gadis dari putra sematawayangnya kini tak ditemukan keberadaannya.

"Sudah cukup sabar papa dengan mu Fabio,geramnya dengan gigi bergelatuk.

Sementara Maura sudah berhenti dari tangisnya.Ia bingung dengan hari yang sudah gelap.Untunglah ia membawa ponselnya meskipun tak ada sinyal.setidaknya bisa dijadikan penerangan.

Maura tertatih kala berjalan,sebab ia sempat tersandung tunggul kayu,dan terjatuh yang menimbulkan luka lecet pada kakinya.Tekadnya satu,ia hanya kembali ke mansion lelaki itu untuk mengambil barang barang nya saja,sedang kan yang lain tidak ia bawa.

Fabio tak pernah sedikit pun merasa tenang.Ia terus melihat ke arah gerbang mansionnya.Berharap orang yang ditunggunya kembali.

Ya,benar Maura kembali tak lama setelah Fabio merapalkan harapannya.Ia segera berlari saat melihat Maura sudah masuk kedalam gerbang.

Fabio terkejut dengan keadaan Maura dihadapannya.Baju yang sudah kotor,wajah sembab,mata yang membengkak serta kaki yang banyak terdapat goresn tipis.

"Maura,ucap Fabio sembari akan memeluk gadisnya karna khawatir

Namun ia tak percaya dengan balasan gadisnya

Maura menepis kasar tangan fabio dengan wajah bak tanpa ekspresi.

"Minggir! Ucap maura dingin

Fabio tersentak.

"Jangan mendekat padaku Tuan,Ucap Maura dingin

"Maura,apa yang terjadi?tanya Fabio dingin

"Ck,apa anda bilang?Bukannya karna anda telah menjadikan ku sebagai simpanan makanya aku seperti ini

"Maura!!! Bentak Fabio.

"Apa yang kau katakan?lanjut Fabio

"Biar saya perjelas Tuan,ucap Maura

"Bukankah kita ini orang orang penganut kumpul kebo? Tanya Maura tepat dihadapan Fabio. Kau menolong ku untuk kau jadi kan aku simpanan mu,lalu sekarang kau tahan aku tinggal di mansion sialan mu ini tanpa ikatan apapun.Lalu itu apa sebutannya? Apa???teriak Maura menggelegar

"Plak!

Satu tamparan mendarat tepat pada Maura hingga ada sedikit darah yang mengalir dari sudut bibirnya.

"Pukul aku terus...pukul....!!! Ucap Maura menjerit dengan keras

Fabio menarik tangan Maura dengan kasar,diperlihatkannya luka dalam pada pergelangan tangan Maura yang membekas sejak kecil

Dihempaskannya tangan maura,lalu diraihnya tangan tersebut kehadapan Maura.

"Lihat ini! Lihat!

"Luka di pergelangan tangan mu ini menjadi alasan ku menahan mu disisiku.Kau orang yang menolong ku waktu kecil.Tak cukup kah tindakan ku mewakili semua nya.Ha???

"Semua kulakukan demi mu Maura,tapi kau nyatanya tak menganggap ku.

Fabio menghembuskan napasnya kasar.

"Siapa yang dengan lancang nya mengatai mu? Sampai kau berani mengatakan ini pada ku,Jawab Maura,lanjut Fabio

Maura hanya diam tertunduk,ia sebenarnya merasakan pusing yang teramat dan badan yang begitu lemas.

Tak menemukan jawaban,Fabio kembali berteriak hingga Maura terkejut.

"Jawab Maura,Jawab!!! Teriak Fabio sambil mencengkram dagu Maura

"Lepas! Ucap Maura sembari melepaskan cengkraman Fabio pada dagunya

Baru saja Maura mengatakan demikian,kini padangan Maura gelap,dunia seakan berputar di rasanya.

Maura merosot kelantai dengan tubuh lemas

Ya,maura pingsan untuk kedua kalinya

Fabio yang terkejut langsung menggendong Maura ala brydal style

"Ra,Maura,bangun ra,bangunnnnnnn....

"Cepat kalian hubungi Kelvin,ucapnya panik dan cemas

"Shittttt!!!

Kelvin kembali datang ke mansion sepupunya yang sinting ini.Melihat gadis ini tak berdaya,ia ikut sedih namun tak mampu berbuat apapun.

"Dia terguncang hebat hari ini,ucap Kelvin setelah kembali memasang infus pada tangan Maura.

"Aku rasa kau memang harus bersikap lembut padanya. Aku pamit pulang,ucap Kelvin

Tak ada jawaban yang terlontar dari mulut Fabio

Ia merogoh ponselnya petanda akan menghubungi seseorang.

Di seberang sana ada seorang pria yang menggeram kesal,pasalnya tepat pukul 00:00 wib waktu istirahatnya diganggu oleh si penelpon.

bipbipbip bip...

Fabio sinting,tertera nama si penelpon

"Arrrghhhtttt...bos sekaligus teman terlaknat kau memang,ucap Rexa sebelum ia mengangkat panggilan Fabio

"Ada apa kau mengganggu waktu tidur ku,ucap rexa kesal

"Kau cari tau siapa yang membuat Maura histeris dikampus sialan itu.Aku butuh infonya malam ini juga.

Klik,telpon diakhiri sepihak

"Njirrrrr,gak bisa nunggu pagi apa! Oh Tuhannnnnnnn....cabut sajalah nyawa Fabio yang selalu mengusik ketentraman hamba,keluhnya.

Ya rexa memang kesal pada fabio.Namun ia bisa apa? Toh pada akhirnya dia tetap menjalankan perintah Fabio,seperti saat ini.
Bukan Rexa namanya kalau tidak bisa menjalankan tugas ini

Senyum Rexa terbit kala menemukan info yang dimaksud Fabio.Biarlah untuk malam ini dia tak mau banyak bertanya pada teman sekaligus bos sinting nya itu.





Tawanan Fabio's (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang