Bab 16

356 7 0
                                    

Di mobil Maura masih setia dengan mode sariawannya tak lain masih setia dengan mode diamnya.Ia malas jika saat ini balik.ke mansion Fabio.Sejujurnya ada rasa takut yang dirasakan Maura saat bersama Fabio Alexander.Ya monster berwujud pria tampan.

"Aku mau ke mansion mama shella,ucap Maura pada akhirnya.

Fabio menoleh ke arahnya dan menganggukkan kepala seraya mengelus sayang kepala Maura

Fabio menjalankan mobilnya ke arah mansion Ibra Alexander

Sementara Ibra yang sedari malam tadi mendapat laporan tentang keadaan Maura,ia menjadi cemas akan keselamatan gadis itu jika bersama Fabio.

Meskipun Fabio putra sematawayang nya,namun tindakannya tak dapat ditebak oleh orang lain.Bohong,jika dikatakan ia tak menyayangi putranya.Tapi mau sampai kapan putranya menderita dengan kondisi yang seperti ini dan berakibat fatal untuk orang disekitarnya.

Menghadapi fabio jauh lebih rumit dibandingkan ia menghadapi musuh musuhnya di dunia bisnis.Lama berkutat dengan pikirannya,ia mendengar suara gerbang mansion terbuka,petanda ada orang yang datang.

Ibra sudah menebak,pastilah Fabio yang datang karna keinginan gadisnya.

Dia segera memanggil Shella istrinya.Lebih tepatnya bukan memanggil,tapi setengah berteriak

"Hon.....honey....honey....,panggilnya setengah berteriak

"Shella datang tergesa gesa dari dapur

"Ada apa sih kau ini teriak teriak,ucap shella kesal dengan mulut suaminya ini

"Kau lihat dari tirai.Itu mobil putra mu yang datang ke mansion kita,sudah jelas pasti karna permintaan gadisnya

Shella melihat dari balik tirai

"Baiklah,aku akan keluar menyambut calon menantu ku.

Ibra menarik tangan istrinya

"Apa lagi sih kau ini? Ucap Shella karna tangannya ditarik

"Kau tetaplah didalam,aku yang akan menyambut mereka.Kelakuan putra mu terhadap gadisnya sungguh tak bisa ku tolerin

Shella mengangguk mengikuti ucapan Ibra. Ya,shella mengetahui semua kejadian malam tadi di mansion fabio dari suaminya yang telah menceritakan padanya.Biarlah kali ini putra nya berhadapan sendiri dengan Ibra Alexander yang tak lain papanya sendiri

Saat fabio memasukkan mobilnya dalam garasi,Ibra keluar menyambut Maura

"Hai nona Maura,senang kau mau berkunjung lagi kemari.Ucap Ibra tersenyum dengan memandang lekat pada wajah gadis ini

Jangan berpikir yang tidak tidak terhadap Ibra.Dia hanya menelisik ada bekas goresan kuku pada dagu gadis ini,yang jelas bukan Maura yang menciptakannya,lalu ada luka diujung bibir gadis ini masih kentara bekasnya.Dan itu hasil karya sang monster yang berada dibelakang Maura.

"Tak perlu memandang gadis ku begitu dalam,ucap sarkas fabio

"Maura,masuklah.Mama Shella sudah menunggu mu,ucap lembut Ibra

Maura mengangguk.

Kini wajah Ibra telah berubah jauh lebih dingin menghadapi Fabio yang tak lain putranya sendiri.Biarlah ia harus mengotori tangannya untuk memberikan pelajaran berharga bagi putranya.

Fabio melangkah kan kakinya untuk menyusul gadis nya.Namun,,,

Tangan kekar Ibra menariknya mundur kebelakang

"Brukkk,tendangan kuat Ibra dilayangkan untuk putranya.

Fabio terjatuh.

Ibra mencengkram kerah kemeja Fabio.Dan melayangkan satu bogem mentah untuk Fabio.

"Kau.....bisa bisanya menampar Maura,gadis kesayangan wanita ku.

"Apa kau akan membunuhnya juga? Ha??

Selama ini aku bersabar dengan sikap mu fabio,

Tak kau lihat mata sembabnya?ha?jawab aku fabio,jawabb....

Teriak gelegar seorang Ibra alexander menggema di mansion.

Mulai saat ini,Maura akan tinggal di mansion ku.Jangan coba coba kau masuk dan datang kemari tanpa seizin ku,tegas Ibra sembari menendang lagi putranya.

"Pengawal....seret Fabio keluar dari mansion ini,perintah Ibra

Sebelum pengawal mansion Ibra datang menyeret paksa Fabio atas perintah Tuan mereka,Fabio merangkak mendekati Ibra karna merasakan sakit akibat tendangan papanya.

Dia meraih sebelah kaki Ibra memohon memelas pada Ibra yang tak lain papanya sendiri

"Tolong pa,jangan pisahkan Fabio dari maura.Fabio gak bisa pa.

Mohon fabio sembari mengucapkan kata "Papa" untuk pertama kalinya sejak kejadian kelam yang dialami Fabio kecil

"Tolong pa,,,

"Ampun pa...ucap Fabio menangis untuk pertama kalinya demi seorang gadis

"Pengawal...cepat seret Fabio keluar mansion ku,teriak Ibra kembali

Ibra menghempas kan kaki nya kasar agar terlepas dari cengkraman Fabio.

"Brakkkk....

Suara pintu tertutup keras.

Fabio terus memohon hingga pengawal mansion Ibra datang menarik Fabio

"Maaf Tuan muda,kami hanya menjalankan perintahnTuan besar,ucap mereka sembari menarik Fabio

Maura menyaksikan hal itu dari lantai dua kamar tamu yang ditempatinya.Ia menutup mulutnya seakan tak percaya melihat kejadian hari ini

Ada rasa tak tega dihatinya,namun ia tidak bisa berbuat apapun untuk Fabio.Karna nyatanya ia juga tersiksa atas sikap Fabio padanya..

Tawanan Fabio's (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang