Bab 11

427 7 0
                                    

Hari ini Fabio mendaftarkan Maura disalah satu universitas ternama.Ia sendiri yang langsung turun tangan untuk gadisnya ini.Tak biasanya ia mau repot repot untuk urusan ini itu,biasanya ia selalu meminta Rexa dalam menyelesaikan hal hal kecil

Semua mata tertuju pada Fabio.Langkah kakinya memasuki area universitas tak lepas dari decak kagum kaum bawa.Ia tak membawa Maura,meskipun maura merengek minta ikut,padahal Maura lah yang akan kuliah tapi ia jugalah yang tak tau menau kampusnya kelak

"Aku tak mau dengar jika Maura Salsabilla mendapatkan kesulitan dikampus mu ini,ucap Fabio tegas pada salah satu pihak kampus.

"Baik Tuan Fabio

"Jika ku dengar dia mendapatkan kesulitan selama disini,aku tak segan segan menutup kampus ini,lanjutnya

Ia segera bergegas balik meninggalkan area kampus setelah semua urusan dan keperluan gadisnya selesai,didalam mobil ia meminta Rexa untuk memerintahkan orang kepercayaan yang nantinya di tunjuk untuk mengawasi Maura dari jauh

Ya,ia memang datang bersama Rexa,namun Rexa tak ikut campur mengenai urusan kampus terkecuali dalam hal untuk menenujuk orang kepercayaannya untuk mengawasi Maura sesuai perintah Fabio

"Kau pastikan orang tersebut bisa mengawasi gerak gerik Maura.Jangan samapai Maura tau,perintahnya tegas

Rexa menganggukkan kepalanya.

Sudah bisa ditebak bukan,tidak akan ada izin yang dengan mudah bisa didapatkan Maura tanpa ada sesuatu didalamnya.

"Kau kembalilah ke kantor,sebentar lagi ada orang kepercayaan yang menjemput mu. Semua urusan kantor aku serahkan dulu pada mu,aku akan mengurusi keperluan Maura.

"Aku harap kau tak mengecewakan ku,aku percaya pada mu Rexa Anggara,ucap tegas Fabio sambil menepuk bahu Rexa

Tak lama orang yang dimaksud Fabio datang menjemput Rexa.

Sedangkan Fabio sudah tancap gas kembali ke mansion untuk mengurus keperluan lain yang akan disiapkan gadisnya

Senyum smirk terukir dibibirnya

"Jangan terlalu gembira sayang,semua dalam pantauan ku,gumamnya.

●●●●

Tinnnnnnn....

Suara klakson mobil Fabio menggema didepan gerbang mansionnya.Maura melihat kepulangan Fabio dari balik tirai.

"Ck,apa gunanya aku didaftarkan dikampus itu tapi tak tau seperti apa bentuk kampusnya,kesal Maura sambil menghentakkan kakinya

Fabio melangkah masuk kedalam mansion.Dilihatnya Maura tengah bersama para maid.Ya,Fabio memang tidak pernah melarang Maura saat bersama maid.Intinya selama maura masih berada di mansion ini dan masih dalam jangkauannya,semua tidak diambil pusing.

Fabio masuk kekamarnya setelah mengetahui dimana keberadaan gadisnya.Ia mengganti pakaiannya dengan pakaian lebih santai,dia istirahat sejenak sebelum mengajak Maura keluar.Biarlah gadisnya bercengkrama dengan para maid nya.

"Kak An,bisakah kau ajari ku membuat cake? Ucap Maura.

"Bisa,tapi aku takut Tuan akan marah jika melihatmu nantinya didapur,jawab Ani lembut

"Maura tersenyum.Percayalah kak An,selama aku tetap dimansion,Tuan Fabio sinting itu tidak akan menggila,ucap Maura terkikik mengingat dengan lancang nya ia mengatai Fabio

Maid yang mendengar pun ikut tertawa

"Nona ini ada ada saja,ucap mereka

"Panggil saja aku Maura,aku tak suka dengan embel embel Nona,keluhnya murung

"Kami tak kan berani,apalagi jika Tuan tau,ucap mereka

Maura hanya menghembuskan nafasnya.

Segitu besarkah pengaruh Fabio?batin Maura miris

Tawanan Fabio's (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang