Tepat satu minggu sudah gadis bermata hazel ini berada di mansion mewah nan megah tanpa tau siapa pemilik tempat ia tinggal saat ini.
Banyak pertanyaan yang ingin ditanyakan,tapi entah mengapa semua orang dimansion ini seakan mengunci rapat mulutnya.
Segala fasilitas ada dimansion ini,termasuk semua kebutuhan yang diperlukan oleh sang gadis.
Maura Salsabila,gadis bermanik hazel yang berlari ke arah Fabio malam itu. Ia tidak begitu melihat jelas wajah lelaki itu setelah ia pingsan tepat Fabio menarik tangannya agar memasuk ke mobil mewahnya. Dan ia baru siuman saat Fabio sudah tidak terlihat dari sapuan matanya.
"Kak Ani,aku bosan dimansion ini? Keluh Maura pada salah seorang maid disini
"Kau boleh melakukan hal yang kau suka sayang,tapi tidak untuk keluar dari mansion ini tanpa ijin dari Tuan Fabio,ucap maid tersebut
"Fabio? Beo Maura
Maid Ani menganggukkan kepalanya.
"Oh,jadi nama orang yang berbaik hati telah menolong ku adalah Fabio.Kapan aku bisa bertemu dengannya? Setidaknya untuk mengucapkann terimakasih,batinnya.
Andai saja Maura tau siapa sebenarnya seorang Fabio,apa mungkin Maura masih berpikir bahwa lelaki itu lelaki yang berbaik hati??
Jangan kan menganggapnya lelaki yang berbaik hati,bahkan mungkin untuk tau siapa lelaki itu pun ia akan berpikir tiga kali.
◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇
Fabio Alexander,cowok berparas dingin,berotak genius dengan rahang kokoh bak maha karya yang sempurna.
Siapapun mengakui ketampanan Ceo muda tersukses se Asia ini. Namun,siapa sangka jika Ceo ini nyatanya memiliki jiwa Psikopat.
Terlahir dari keluarga terpandang,dan berpengaruh se Asia nyatanya tidak mampu membuat seorang Fabio Alexander bisa terlepas dari jiwa psikopatnya.
Sewaktu kecil ia bahkan nyaris kehilangan nyawanya yang direnggut paksa oleh lelaki yang sialnya menyandang status sebagai papanya.
Ya,dia adalah Ibra Alexander.Lelaki yang terlahir sebagai orang tua dari Fabio Alexander.Bocah kecil yang nyaris mati hanya karna ia merusakkan sebuah bolpoin.
Mungkin,orang lain menganggap tindakan Ibra Alexander sangat keterlaluan,namun faktanya bolpoin tersebut mempunyai kelebihan yang sengaja dirancang khusus untuk menyimpan dokumen penting dan info info data perusahaannya.
Hal inilah yang menyebabkan Fabio tumbuh dengan sikap seperti ini.Perlakuan kasar sang papa serta kurangnya perhatian dari Ibra Alexander,membuat Fabio sering bertidak dibatas normal.
Sampai akhirnya,Giorgio Alexander yang tak lain merupakan sang kakek,harus turun tangan untuk mengurus dan merawat sang cucu.
Jika ditanya kemana sang mama? Mamanya mungkin juga hidup dibawah tekanan sang papa,ya orang yang saat ini dibenci seorang Fabio Alexander.
Dibawah asuhan dan perawatan sang kakek,Fabio tumbuh dengan tingkat kegeniusan yang luar biasa,tak bisa dipungkiri otak jeniusnya menurun dari Ibra Alexander yang tak lain adalah sang papa yang juga pengusaha sukses.
Namun sayangnya jiwa psikopat Fabio nyatanya sudah tertanam ada sejak dulu.
Meskipun saat ini sang papa menyesali sikap kasar yang pernah ditujukannya pada Fabio,tapi Fabio tidak memperdulikan lelaki yang berstatus sebagai orang tua nya itu, meskipun kenyataannya ia tidak bisa memungkiri bahwa ia tetap keturunan Alexander,sosok yang paling berpengaruh se Asia namun juga merupakan sosok lelaki yang tega melakukan kekerasan padanya,lelaki yang lebih mementingkan bisnisnya dibandingkan dirinya.
Andai jika bukan karna sang mama,mungkin lelaki paruh baya yang tak lekang di makan usia itu sudah habis sendiri ditangannya.
Entahlah,apakah seorang Ibra Alexander benar benar menyesali sikapnya dan telah berubah untuk menjadi sosok papa yang dibutuhkan anaknya atau tidak,,,
Namun kenyataannya,Ibra tengah berusaha menjadi seorang papa yang berguna untuk Fabio meskipun ia tau ia terlambat.
Ia tau bagaimana tersiksa dan menderitanya Fabio selama ini atas sikap dan kelakuan kasarnya.Ia tau bagaimana kerasnya Fabio menjalani hidupnya dengan jiwa psikopatnya.
Mungkin,jika ada pengobatan,perawatan yang terbaik sekalipun akan ditempuh oleh Ibra Alexander demi kesembuhan anaknya.
Ya,Ibra Alexander sangat mengetahui hal itu sejak sang Ayah Giorgio Alexander yang merupakan kakek dari anaknya itu memberikan fakta mengejutkan bagaimana tumbuh kembang Fabio.
Tekatnya hanya satu,ia akan selalu mendukung anaknya bahkan ia siap menjadi perisai Fabio,biarlah ia menebus kesalahnnya meskipun jika itu untuk yang terakhir kalinya,batin Ibra Alexander.
▪▪▪▪▪▪
Saat ini lelaki 25 tahun itu tengah mengamati ponselnya di kursi kebesarannya.Ya,dia adalah Fabio Alexander yang sedari tadi mengamati cctv mansionnya yang terhubung dengan benda pipih tipis ditangannya.
Ia tengah mengamati tingkah gadis mungil yang mampu mengendalikan semua yang ada pada diri seorang Fabio Alexander.
Bahkan ia mendengar keluhan Maura saat ia mengatakan kata "bosan"pada maidnya.
"Untung aku sudah mengancam mereka agar tidak membuka mulut pada Maura,batin Fabio
"Krek,suara pintu ruangan nya dibuka
"Ck,kau ini apa tak punya tangan untuk mengetuk pintu dulu? Atau tangan mu sudah tak berfungsi? Biar ku patahkan saja tangan mu yang tak berguna itu,ucapnya.
"Santai dong,ucap Rexa yang tak lain teman sekaligus Assisten pribadinya.
"Kau lagi melihat dia? Tanya Rexa kembali.
"Sudah ku bilang,kau temui secara langsung saja gadis itu,jangan kau mengendap endap seperti maling saja dimansion mu sendiri,kekeh Rexa mengejek Fabio
"Kau kemari hanya membahas hal tak penting? Ucap Fabio sarkas
"Ck,rapat segera dimulai,cepatlah kau keruangan,lanjut Rexa seolah mengalihkan ucapannya.
Tanpa menjawab,Fabio memasukkan benda pipih itu ke sakunya dan melanjutkan langkahnya ke ruangan rapat.
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆••••••••••☆☆☆☆☆☆☆☆☆
Jangan lupa vote ya....
#salam hangat disuasana sore ini😊

KAMU SEDANG MEMBACA
Tawanan Fabio's (TAMAT)
Novela JuvenilTol...long...tolong aku....siapapun,tolong aku.....!!!! Isak tangis dan jerit dari seorang gadis selarut ini mungkin tidak akan ada yang mendengar. Ia terus berlari,sesekali kepalanya menoleh kebelakang seolah ada orang yang mengejarnya. Keringat be...