Bab 24

254 5 0
                                    

"Honey,apa kau tak mencari tau siapa penabrak putri ku dan tak menuntutnya? Apa gunanya kau memiliki kekuasaan jika dalam hal ini saja kau tak becus,ha? Pekik Shella geram dengan sang suami

"Bagaimana caraku menuntut orang yang sudah mati.Jawab Ibra sarkas

"Jadi maksud mu supir truck itu meninggal?tanya shella memastikan.

"Apa harus ku jawab lagi! Tegas Ibra

Fabio sudah terbangun,dan sudah pasti nama yang dipanggil pertama kali oleh nya saat sudah terbangun adalah Maura.

"Ara.....panggilnya.

Iya segera berlari ke arah tempat Maura masih ditangani.

"Pa,gimana pa?Tanya Fabio yang langsung mengguncang keras bahu Ibra

Ibra dan shella menunduk.

"Ya Tuhannnnn,,,,,, lirihnya.

Sudah 12 jam berlangsung sejak maura di tangani.Tepat saat itu,dokter utama yang menangani Maura keluar dari dalam ruangan.

"Dokter bagaimana keadaan pasien?tanya Fabio tergesa

Dokter tersebut menghela nafas.

"Pasien sempat kehilangan banyak darah.Bersyukur kita memiliki stok kantong darah.

Fabio bernapas lega hanya persekian detik.sebab....

"Tapi...ucap sang dokter terpotong oleh Fabio

"Tapi apa? Cepat katakan??! Ucap fabio memaksa dokter tersebut

"Maaf,pasien koma,ucap dokter.Saya harap,keluarga terus berdoa untuk kepulihan pasien.Saya permisi,pamit dokter

Tak lama,kelvin keluar dari ruangan

"Penanganan macam apa yang kalian berikan pada gadis ku?ha??jawab aku kelvin!jawab! Bentak fabio

"Kenapa ia bisa koma? Kenapa?kenapa kalian tak becus menanganinya?

"Tenang fabio,ini rumah sakit.Kau jangan membuat keributan,ucap kelvin lemah.

"Persetan!

Kelvin merangkul pundak sepupunya yang bergetar hebat.Inilah pukulan terberat yang dialami Fabio.Hanya mukzizat Tuhan lah yang mampu membangunkan Maura dari komanya yang entah sampai kapan.

"Maura,kenapa kau hukum aku seperti ini,sayang!!! Ucap Fabio lirih.

Sedang kan shella,ia tak tega melihat putranya terpukul seperti ini.Ia menangis dalam pelukan sang suami tercinta

●●●●●●●●

Hanya tatapan kosong yang terlihat dari mata seorang Fabio Alexander.Entah kemana perginya jiwa seorang fabio yang dengan aura dingin,dan arogant.

Ia bahkan sudah seperti mayat hidup yang kehilangan separuh jiwanya.Menjalankan perusahaan pun sepertinya sudah bukan menjadi fokus utamanya.

Sudah 1,5 bulan terakhir dia harus bolak balik dari mansion ke Hospital Alexander yang tak lain rumah sakit milik keluarganya tanpa mengenal lelah hanya demi seseorang yang terbangun dari tidur panjangnya alias koma.

Ia berharap saat gadis itu tersadar,ialah orang pertama yang dilihat gadis itu.Bahkan ia sendiri tak bisa tidur tanpa gadis itu disisinya.Lihatlah kantung mata yang tercetak jelas pada dirinya namun tak menghilangkan kadar ke tampanannya.

Semua pegawai perusahaan turut prihatin atas musibah yang dialami oleh Ceo mereka.Mereka bahkan tak menyangka jika sosok gadis tersebut mampu menarik dan menghancurkan dunia Ceo mereka secara bersamaan dalam sekejap.

Rexa mengetuk pintu ruangan Fabio.

"Tok..tok...tok...
"Tok...tok..tokk...

Ketukan kedua,barulah Fabio menyahut dari dalam ruangan

"Masuklah,jawab Fabio seolah tak memiliki semangat hidup

Rexa tau hari hari yang dijalani Fabio sangat berat tanpa Maura disisinya,namun Fabio harus tetap bangkit setidaknya ada ribuan pegawai yang harus ditanggung kehidupannya.

Rexa menepuk bahu Fabio pelan,seolah memberi support untuk bos sekaligus sahabatnya ini.

"Kau harus bangkit,bio.Jangan terpuruk begini.Maura pasti tak suka melihat mu seperti ini,ucap Rexa to the point.

"Entahlah.Rasanya dunia ku hancur Rex.Terlebih melihat gadis ku seperti ini.Ucap Fabio dengan mata yang tampak berkaca kaca

"Aku percayakan untuk kau tangani perusahaan,rexa.Lanjut Fabio bangkit dari kursinya sembari menepuk bahu rexa.

Rexa hanya menghela nafas berat.Sepertinya,mau tidak mau ia harus menghubungi Ibra Alexander yang tak lain papa dari Fabio.Bagaimanapun beliau lebih berhak dalam memberikan semua keputusan saat ini mengingat kacaunya kondisi Fabio

Tawanan Fabio's (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang