Bab 15

339 6 0
                                    

Cahaya mentari memasuki kamar Maura dari celah celah tirai.Ya,Maura sedikit terganggu dari tidurnya.Bukan karna sinar mentari,melainkan dengan suara.digin seorang pria yang sedang menelpon tepat didepan tirai jendela kamarnya dengan posisi membelakangi Maura

"Kau urus semua untuk masalah kemarin dikampus sialan itu,sebentar lagi,aku kesana

"Deggg!!! Batin maura kala mendengar kata kampus.

Namun Maura tetap berpura pura belum bangun.Biarlah pria ini yang terlebih dahulu keluar,setelahnya ia akan menyusul,batinnya

Fabio berjalan mendekat ke ranjang maura setelah menelpon Rexa.Menggenggam tangan maura dan mengecupnya lembut.Setelahnya ia melangkah keluar dengan langkah tegasnya

Maura yang mendengar pintu kamarnya kembali tertutup segera membuka matanya.Selang lima menit berlalu,terdengar suara deruman mobil keluar mansion

"Aku harus bisa sampai ke kampus tepat waktu,ucap Maura pada dirinya

Dia mencabut sendiri infus yang masing terpasang di tangannya.

Bergegas ia berlari keluar kamar tanpa mempedulikan penampilannya saat ini.

Begitu ia sampai di garasi,ia memanggil supir pribadi mansion ini

"Maaf tuan, tolong antar kan saya ke kampus.Ucapnya

"Tapi non,,,

"Tolong,ini benar benar darurat ucap maura tergesa

"Tidak non tanpa seiz

Tanpa mendengarkan kalimat sang supir,maura langsung membentak supir tersebut

"Saya bilang antarkan saya.Apa kamu tak mendengar? Ini perintah saya! Ucap maura akhirnya karna kesal terus terusan dibantah

Maura segera masuk ke mobil diikuti oleh sang supir.semua maid yang melihat kejadian pagi ini hanya bisa diam dan menunduk

"maaf atas ucapan saya tadi,ucap maura menyesal.

"Kita bisa berangkat sekarang,saya sangat buru buru.Tolong saya,lanjut maura.

Mobil melesat dengan cepat sesuai permintaan Maura.

Fabio sampai lebih dulu.Ia keluar dari dalam mobil,kemudian memakai kacamatanya.Jelas semua mata tertuju tak terkecuali Bella.

"Idaman gue banget,ucap Bella

Rahang tegas Fabio semakin menambah pesona lelaki ini.Tak ada yang tau bahwa psikopat.

Sementara Maura terlihat gelisah sejak tadi didalam mobil

Fabio melangkahkan kakinya memasuki kampus.Matanya menyapu setiap bagian kampus.Ya,dia sudah mengantongi data pribadi Bella Wijaya yang dengan mudah ia dapatkan.Bahkan fotonya pun masih tercetak jelas diotak seorang Fabio Alexander.

Tepat disalah satu Fakultas ia berhenti,ia sengaja menghentikan langkahnya difakultas tersebut.Tampaknya ia ingin bermain main dulu dengan perempuan yang dengan lancangnya menyakiti hati gadisnya.

Dia menetralkan raut wajahnya setenang mungkin.Barulah ia menyapa salah satu siswi tersebut

"Permisi,ucap Fabio seramah mungkin

Ya,Fabio berada tepat di fakultas Bella

"Saya ingin mencari Maura Salsabilla dari fakultas komunikasi.Tapi saya tidak tau fakultasnya berada disebelah mana? Bisa tolong bantu saya? Ucap Fabio selanjutnya

"Mari saya antar ke Falkultas Komunikasi ucap Bella sumringah.

"Saatnya di mulai,batin Fabio

Fabio mengangguk

Tepat melintasi lapangan,Fabio mulai melancarkan aksinya

"Nikmati permainan ini,putri Wijaya gumam Fabio pelan sembari menampilkan senyum devilnya

"Kau penindas Maura? Tanya Fabio tanpa ekspresi sembari melepas kaca matanya

Bella terdiam.

"Aku tanya apa kau yang menindas gadisku? Ha???? Bentak Fabio keras hingga di dengar oleh banyak orang

"Tau apa kau tentang gadisku??tanya kembali Fabio sembari menjambak rambut Bella

Seorang Fabio Alexander tidak pernah pandang bulu,tidak mengenal belas kasihan pada orang yang berani mengusik miliknya.Tolong garis bawahi MILIKNYA

Bella mulai ketakutan hingga menangis

"Ma-af...cicitnya sembari menahan rasa sakit pada rambutnya.

Semakin ia memohon semakin kuat jambakan pada rambutnya

"Hahahaha maaf kata mu???

"Maaf???? Apa kau ada rasa kasihan pada Maura akibat mulut laknat mu? Ha???
Jawab????

Aku tak butuh air matamu.Lapangan kampus sudah penuh kerumunan orang.

"Ciiittttttttt...maura sampai di kampusnya

"Sial,gue telat.

Maura berlari dan menerobos kerumunan orang.

Ia masih menahan langkahnya,namun ia bisa melihat amarah Fabio.terlihat dari tegangnya urat leher Fabio

Maura akhirnya memutuskan masuk kelapangan untuk menghentikan kegilaan Fabio

Maura berlari dan meluk Fabio dari belakang.

Fabio tersentak.

"Pulang,ucap Maura akhirnya membuka suara

Fabio masih diam ditempat dengan tangan masih menjambak rambut Bella.

Maura menarik nafas,hanya untuk mengatakan kata kramat menurutnya

"Bio,pulang sayang.Aku ngantuk

Deg!!

Fabio langsung melepas jambakannya pada rambut Bella.Ia membalikkan badannya untuk menghadap Maura yang masih setia memeluknya.Dan seketika matanya membulat kala mengetahui gadisnya mencabut infus ditangannya (ya kali ia lari lari kemari sambil nyeret nyeret tiang infus)

Tanpa basa basi ia langsung menggendong Maura ala bridal style membawanya kedalam mobil dan meninggalkan kampus.

Biar lah urusan kampus sialan ini akan ditangani oleh Rexa.Untuk sekarang fokusnya hanya pada gadis ini.

••••

Gimana nih untuk part ini?
Masih mau kita lanjut atau udahan????

Tawanan Fabio's (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang