Setelah terlibat obrolan sengit dengan sang papa,Fabio kembali ke mansion.Hari ini dia sendiri yang akan mengambil dan menyiapkan semua keperluan Maura,meskipun sampai sekarang gadis itu belum menunjukkan tanda tanda siuman.
Ia melangkahkan kaki memasuki kamar orang yang paling dicintainya saat ini.Di lihat nya kamar yang sudah menjadi milik Maura.
"Aku merindukan mu disini,ra.Ucapnya dengan sendu.
Ia segera membuka lemari baju maura dan memasukkan beberapa potong baju kedalam tas.Baginya,meskipun maura adalah pasien rumah sakit yang sampau saat ini belum juga sadar dari komanya.Ia tak kan tega membiarkan gadisnya memakai pakaian pasien rumah sakit.
Selesai berkemas,Fabio merebahkan tubuhkan sebentar di ranjang Maura.Memejamkan matanya sejenak untuk mengingat kebersamaannya dengan gadis itu.Gadis pemilik mata hazzel yang mengalihkan semua dunianya,gadis pemilik senyuman yang selalu menenangkannya,gadis yang dengan sabar menghadapinya.
Tak terasa,cairan bening lolos dari mata Fabio.Dia benci keadaan ini,benci dengan kesendiriannya lagi seperti masa kecilnya.Andai waktu bisa diputar,ia rela menggantikan posisi maura.Asal gadis itu tetap setia untuknya.
Dia menyeka kasar air mata nya.Namun nyatanya bayangan maura selalu ada,bagaimana gadis itu tertawa,bagaimana gadis itu marah bahkan saat gadis itu menangis pun karna nya semua nya berputar bak kaset yang mengalunkan iramanya.
"Sayang....,satu kata lolos dari bibir Fabio
Fabio membalikkan posisi tubuhnya setelah ia melihat laci kecil di samping ranjang tidur maura.
Di bukanya laci kecil itu.
Terdapat sebuah buku berwarna coklat pupus.Tampaknya memang benar bahwa gadis ini memang penggila warna cokelat dan menyukai warna coklat.
Fabio tersenyum saat melihat buku warna coklat yang sudah berada di tangannya.Merasa tertarik,fabio membuka lembaran buku milik gadisnya yang diyakini sebuah Diary gadisnya.
Fabio mulai membaca lembar demi lembar Diary maura :
"Bisa ku pastikan jika dia menemukan catatan kecil ku ini,berarti aku sedang tak bersamanya atau aku mungkin sedikit teledor menaruhnya.
Ah...tak kan ku tulis tanggalnya.Biar jika ada hal buruk yang menimpaku di tanggal ini,aku tak membenci tanggal tersebut😊
Aku bersyukur pada Tuhan mengirimkan nya sebagai penolongku.Hari dimana aku sepertinya akan melihat dunia ini untuk terakhir kalinya.
Dia itu jelmaan iblis yang berwajah tampan saja,ekhm...itu sudah ku akui ketampanannya....
Fabio tersenyum membaca tulisan tangan gadisnya😊.Dia pun melanjutkan lembaran selanjutnya
Aku senang dia selalu ada untukku,namun aku juga merasa takut berada bersamanya.Entahlah,semua terasa seperti nano nano....
Fabio...satu nama yang mampu membuat ku tersenyum,menangis,takut dan kesal dalam waktu bersamaan.Bohong jika aku tak memiliki perasaan apapun terhadapnya.
🐰🐰🐰🐰🐰🐰
Aku bahkan lebih mencemaskannya lebih dari aku mencemaskan diriku sendiri.
Hari ini dia melindungi ku lagi dari mereka yang membully ku,dari sorot matanya aku tau kemarahannya ditujukan pada mereka yang merendahkan ku.
Andai aku bisa mengatakan pada dia bahwa aku menyayanginya,rasanya ah...entahlah😁.
♡♡♡♡♡♡
Aaaaaaa.....rasanya aku ingin teriak sekencang kencangnya saat dia akan membelikan motor matic untuk ku.Kalian tau pilihannya warna cokelat metalic.Yap,warna kesukaan ku hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Tawanan Fabio's (TAMAT)
Подростковая литератураTol...long...tolong aku....siapapun,tolong aku.....!!!! Isak tangis dan jerit dari seorang gadis selarut ini mungkin tidak akan ada yang mendengar. Ia terus berlari,sesekali kepalanya menoleh kebelakang seolah ada orang yang mengejarnya. Keringat be...