Bab 17

331 5 0
                                    


Fabio berdiri dengan lemas,hingga seorang Ibra Alexander mengutus supir pribadi nya untuk mengantar Tuan Muda ini kemansionnya.

Fabio tiba dimansionnya.semua heran melihat Tuan mereka yang kembali dengan keadaan yang cukup miris.

Mereka terdiam kala tau siapa pelaku yang membuat Tuan mereka seperti ini kala melihat supir pribadi utusan Tuan besar

Fabio masuk kekamarnya.Tak berapa lama,terdengar suara kaca pecah serta barang yang dibanting dari dalam kamar nya.

"Maura.....teriaknya

"Ara.....

"Aku mau kamu ra,,,,,,, teriaknya

"Arrrrrrrgggghhhhhttttt,srakkkkkk....

Teriaknya diiringi dengan barang barang yang dijatuhkan Fabio

Orang kepercayaan dimansion ini langsung menghubungi Rexa sahabat Tuannya

"Pak Rexa,tolong kemansion.Tuan sedang kacau. Ucapnya setelah telpon tersambung

"Baiklah ucap Rexa sambil memijit pelipisnya petanda ia pusing menghadapi Fabio yang seperti ini

Rexa bergegas menuju mansion Fabio

Tak ada yang berani masuk ke kamar Fabio.Mereka hanya berjaga didepan sembari menunggu datangnya Rexa.Mungkin kedatangan Rexa akan sedikit meringankan beban berat mereka menghadapi Tuan muda ini.

"Kau menambah sakit kepala ku saja Fabio,gumam Rexa yang sebentar lagi akan sampai dimansion temannya ini.

Tak lama,mobil Rexa memasuki pekarangan Fabio.Ia bergegas keluar dari mobilnya

"Dimana Tuan kalian? Tanya Rexa

"Tuan dikamar,pak.jawab salah satu maid

Rexa menghembuskan kasar nafasnya sebelum masuk kedalam kamar Fabio.

"Akan ku coba membantu Tuan muda kalian ini.Ucap Rexa

Rexa melangkahkan kakinya memasuki kamar Fabio

"Klek,pintu di buka oleh Rexa diikuti dirinya yang masuk kedalam.

Dilihatnya semua barang serta pecahan kaca berserak di lantai.

"Ada apa dengan mu bio? Tanya Rexa

"Tolong bawa kembali Maura,Rex.Ucap Fabio

"Tolong,,,ucapnya parau

"Maura? Beo Rexa bingung

"Dia dirumah papa,rex.Tolong rex,tolong...

"Aku butuh Maura,rex.Bawa dia kembali,rex.

"Tolong rex.....teriak fabio frustasi

Rexa yang tak kalah frustasinya mengahadapi Fabio segera mengirim pesan pada kelvin agar segera datang menangani Fabio.

Tepat lima belas menit berlalu,sampailah Kelvin ke mansion Fabio. Ia sedikit berlari untuk masuk ke kamar Fabio

"Aku stres menghadapi sepupu mu yang sinting ini,ucap Rexa

"Tolong tangani dia kelvin,ucap Rexa

Tak lama Kelvin memberikan suntikan kepada Fabio hingga fabio jauh lebih tenang tak sehisteris tadi.

"Tapi mungkin setelah ia bangun,aku tidak bisa menjamin apa dia akan histeris kembali atau tidak,jelas kelvin pada Rexa.

Rexa mengangguk mengerti.

Setelah Kelvin dan Rexa keluar dari kamar Fabio,maid segera membersihkan kamarnya.Kini kamar tersebut sudah rapi seperti semula.Entah lah jika nanti Tuan mereka kembali mengamuk.

▪▪▪▪▪

Pukul 20:00 wib Fabio terbangun.

Ia beranjak dari kamarnya menuju kamar Maura disebelahnya.

"Maura,panggilnya kala memasuki kamar maura

"Maura....teriaknya.

Fabio berlari ke setiap sudut kamar Maura,mencari keberadaan gadisnya hingga dikamar mandi

"Maura......teriaknya kembali

Ia berlari keluar kamar maura menuju kamarnya untuk mengambil ponsel diatas nakasnya.Namun naas,nomor Maura tak bisa dihubungi.

"Arghhhhhhhhht.....teriak frustasi Fabio menjambak rambutnya sembari melemparkan benda pipih ditangannya.

Ia kembali berlari kekamar Maura,terduduk lemas disudut kamar maura dengan kepala tertunduk dikedua kakinya yang merapat

Ibra menerima laporan keadaan emosional Fabio yang benar benar tak stabil.Sebagai orang tua,ia jelas tak sampai hati.

Sudah dua hari Maura tak ada disisi Fabio dan dua hari juga nomor maura tak bisa ia hubungi.

Betapa kacaunya seorang Fabio Alexander tanpa Maura Salsabilla disisinya

Shella yang mengetahui kabar kacaunya keadaan Fabio,mau tak mau harus turun tangan demi keselamatan putra sematawayangnya

"Honey,aku mohon pada mu.Biarkan Maura pulang ke mansion Fabio.Aku mamanya yang melahirkannya,mana mungkin aku bisa tenang mendengar bio seperti itu,ucap Shella yang sudah menangis dihadapan Ibra

Ibra memeluk istrinya.Menghela nafas beratnya mendengar permohonan sang istri

"Apa kau pikir aku tega? Tanya Ibra sambil menatap mata Shella

"Tolong perintah supir pribadi mu untuk mengantar Maura demi putra ku,mohon shella kedua kalinya

"Baiklah,putus Ibra

Shella tersenyum mendengar jawaban dari sang suami.Ia segera menghampiri maura di kamar tamu

"Sebentar,sahut Maura dari dalam kala mendengar suara ketukan pintu

"Mama,ucap Maura

"Sayang,kamu siap siap gih biar diantar sama supir pribadinya papa Ibra ke mansion fabio ya.

Kamu jangan kaget jika melihat keadaan Fabio.Dia benar benar kacau,sayang.Mama harap kamu bisa menenangkan Bio,ucap Shella dengan mata yang berkaca kaca

Maura mengangguk.Meskipun ia bingung dengan ucapan mama shella tentang keadaan Fabio saat ini.

"Mama gak ikut?tanya maura

Shella menggeleng sembari tersenyum paksa.Hatinya belum siap untuk melihat putranya yang kembali dalam keadaan terburuknya

"Ya udah ma,Maura langsung balik aja.lagian Maura gak bawa barang apapun,ma

"Oke baby,jawab shella.

Setelah Maura meninggalkan mansion nya,shella kembali terisak dipelukan sang suami.

Sedangkan Ibra,mengelus pundak shella dengan sayang

▪▪▪▪▪▪▪▪

Apakah Maura berani melangkah  mendekati Fabio yang tengah kacau???

Ataukah maura memilih putar balik membebaskan dirinya dari seorang psikopat??


Tawanan Fabio's (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang